Brain Computer Interface dan Masa Depan Umat Manusia

Elon Musk saat mengenalkan Neuralink

Selama puluhan ribu tahun tahun, manusia berinteraksi dengan dunia terbatas hanya menggunakan tubuhnya. Maraknya teknologi seperti AI membuat manusia mulai kehilangan nilainya. Bahkan mungkin suatu saat AI akan mengambil alih bumi karena keterbatasan manusia dalam mengelola bumi. Lalu, suatu ide muncul dibenak manusia, bagaimana jika kita menjadi teknologi itu sendiri. Ya manusia itu adalah Elon Musk, dia ingin manusia terhubung dengan teknologi secepatnya, karena ketakutannya terhadap AI yang suatu saat akan mengambil alih dunia.

Neuralink, itu adalah nama perusahan yang baru dibuat oleh Elon Musk. Perusahan ini berkutat pada teknologi bernama Brain Machine Interface. Dari kabar yang beredar Elon menyuntikan dana sebersar $27 juta ke Neuralink untuk penelitian Brain Machine Interface. Jika kalian pernah mendengar kabar bahwa Elon Musk akan menanam chip ke otak manusia, perangkat/chip ini bernama Brain Computer Interface yang akan ditanam ke otak manusia oleh Neuralink. BCI ini bisa membuat manusia mempunyai nilai lagi di mata teknologi dan segala efek yang ditimbulkan perangkat ini di masa depan.

Brain Computer Interfaces (BCI) atau Neural Control Interface (NCI) atau Mind Machine Interface (MMI) atau Direct Neuron Interface (DNI) atau Brain Machine Interface (BMI) adalah perangkat komunikasai dua arah antara otak dan perangkat eksternal. Dengan kata lain BCI bisa menerima sinyal dari otak dan memberi sinyal kepada otak.

Sejarah BCI berawal dari penemuan Hans Berger tentang aktivitas listrik di otak manusia pada tahun 1924 dan pengembangan Electroencephalography/EEG (metode monitoring aktivitas listrik di otak). Dari sini banyak ilmuan diseluruh penjuru dunia memulai penelitian dan pengembangan BCI. Tujuan dasar dari BCI sendiri adalah menghubungkan otak / sistem saraf dengan perangkat komputer dan perangkat eksternal lainya, dengan kata lain otak yang terintegrasi dengan perangkat komputer. Ada tiga tipe BCI saat ini antara lain:

  1. Perangkat Invasive langsung menamam elektroda ke dalam otak dengan cara melubangi tengkorak kepala untuk mendapat sinyal dari saraf, penanaman ini tidak dilakukan oleh manusia melainkan robot khusus agar tidak terjadi kerusakan di otak. Metode ini mirip dengan LASIK.
  2. Perangkat Semi-Invasive menanam elektroda di bawah kulit kepala tepatnya di tengkorak kepala untuk menangkap sinyal dari otak.
  3. Perangkat Non-Invasive perangkat paling murah dan sederhana, perangkat ini menerima sinyal dari luar kulit kepala dengan hasil sinyal yang buruk.

Setelah sinyal otak di tangkap oleh elektroda, sinyal dikirim ke BCI lalu sinyal yang diperoleh dari otak itu di diubah menjadi instruksi komputer oleh software yang berada di chip BCI. Pengubahan sinyal otak menjadi instruksi komputer adalah dengan cara membaca lonjakan (Spike) yang diterima oleh EEG & FMRI dengan program khusus yang ada di BCI.  Setelah sinyal otak diubah menjadi intruksi komputer, sinyal dikirim ke perangkat eksternal yang berada di luar otak. Contohnya Komputer, Prosthetic Limb, Smarthphone dll. Dan sebaliknya, perangkat eksternal bisa mengirim sinyal ke otak dan menstimulasinya melalui BCI ini.

Cara kerja Brain Compueter Interface

Perangkat ini bisa menerima dan mengirim sinyal ke otak dengan kata lain kita bisa mengintegerasikan otak dengan perangkat komputer dan eksternal. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan BCI contoh sederhana saja kita mengetik dan menggerakan mouse kita hanya dengan berfikir saja. Pada tahun 2019, Elon Musk mengumumkan bahwa mereka sudah bisa membuat perangkat BCI mengetik dan menggerakan mouse hanya dengan berfikir saja. Dan mencengakannya lagi, Elon mengatakan bahwa kera yang di uji coba di Neuralink, bisa mengoparesikan komputer hanya dengan pikirannya saja melalui BCI ini.

Jika BCI sudah ditanam ke otak manusia segala kemungkian yang bisa dicapai perangkat ini sangatlah banyak. Otak manusia dengan segala kemampuan yang dimilikinya dapat mengadaptasi segala perubahan dan ini dimanfaatkan oleh BCI untuk melakukan apa saja yang mungkin dilakukan otak manusia. Elon Musk mengatakan, di masa depan program pada komputer bisa di instal ke dalam otak manusia dan mereka akan menyediakan tempat untuk mendownload “aplikasi otak” seperti playstore di masa depan, serta merilis source code untuk tujuan pengembangan aplikasi BCI.

Contoh saja jika penyandang disabilitas memiliki perangakat ini di otak mereka, yang dulunya mereka mempunyai disabilitas seperti tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan tunadaksa dll bisa kembali normal dengan menambahkan perangkat eksternal (organ buatan seperti mata buatan yang mempunyai kamera, Koklea buatan, Prosthetic Limb dll) yang terhubung dengan BCI. BCI bisa menstimulus otak untuk memberikan sensasi virtual yang dihasilkan oleh orang normal, dengan kata lain mereka bisa melihat lagi, bisa berbicara lagi, berjalan lagi, bisa mendengar lagi, bisa menggerakan tangan lagi. Dan ini tidak terbatas bagi penyandang disabilitas saja, kita bisa mendapat indra dan organ tambahan contoh saja mata di belakang kepala kita, atau tangan tambahan, atau bahkan sensor tambahan untuk panas, tekanan, infra red, UV, gravitasi, kognisi waktu, mapping dll yang terinstal di dalam otak kita.

Implan chip BCI yang ditanam pada kepala manusia

Tapi apakah hanya sampai sini saja kemungkinan yang bisa di capai oleh BCI? tidak, semua itu hanya baru awal saja. Manusia akan terintegrasi dengan Artificial Intelegence di masa depan dan membuat momok AI di masa depan menjadi hilang. Dengan adanya BCI ini manusia akan mengambil rute superhuman dimana manusia di masa depan akan memiliki ilmu, kecerdasan, dan kemampuan yang luar biasa seperti komputer dan mesin tapi tidak melupakan yang namanya Hati, jadi ini yang membuat manusia lebih berharga ketimbang AI yang hanya bisa berfikir saja tanpa hati.

Di Masa depan BCI akan dihubungakan dengan internet dan ini membuat kemungkinan semakin meluas. Di masa depan mungkin kita akan menyebutnya Brain-Net dimana seluruh otak dan pemikiran manusia terhubung menjadi satu. Hal-hal seperti Telepati akan terealisasi di masa depan. Dan tidak dipungkiri bahwa di masa depan BCI bisa mendownload ingatan seseorang dan menaruhnya kedalam otak kita layaknya film The Matrix. Contoh saja ingatan profeser tentang ilmu kuantum fisika, bebas didownload di internet, lalu kita mendownload nya dan menginstal ke dalam otak kita, alhasil kita paham kuantum fisika hanya dalam sekejap tanpa belajar. Atau juga ingin merasakan sensasi kematian anda bisa mendownloadnya dan menginstalnya ke otak anda.

Dengan adanya BCI kita bisa mensimulasikan program yang menciptakan dunia di otak kita. Kita bisa mendapat tubuh virtual dan dunia virtual dengan perangkat ini. Jika dihubungkan dengan internet kita bisa bertemu dengan seseorang dengan wujud virtual yang di simulasikan oleh otak kita. Teknologi seperti Deep Virtual Reality akan terealisasi di masa depan (faktanya pada tanggal 28 Oktober 2021, Facebook mengubah namanya menjadi meta, hal ini dapat kita tangkap sebagai awal mula Deep Virtual Reality) dimana kita kita bisa bermain game dan mempunyai tubuh virtual di dunia virtual dengan sensasi yang sama seperti dunia nyata seperti panas, dingin, bau, sakit, lapar dll bisa di virtualkan oleh perangkat BCI ini.

Tapi semua itu mempunyai sisi buruk juga, di masa depan otak manusia bisa saja dihack oleh seseorang. Mungkin saja ingatan penggunanya diformat oleh hacker, atau juga bisa ingatannya dicuri oleh seseorang, bisa juga hacker mengendalikan dan meminjam tubuh kalian untuk kejahatan. Oleh karena itu sistem keamanan di BCI adalah yang paling utama jika teknologi ini akan dipasarkan bebas di dunia.

Dari semua itu apakah kalian sadar bahwa jiwa/kesadaran kalian sudah bisa terpisah dari tubuh dan naik ketingkat yang lebih tinggi tanpa mengalami kematian? BCI di masa depan dapat membuat kesadaran kita terpisah dari tubuh kita menuju ke dunia virtual dan kembali lagi ketubuh asli lagi dengan sangat gampang layaknya sebuah mimpi. Dengan segala kemungkinan yang ada, BCI di masa depan mungkin saja bisa memindahkan kesadaran kita ke tubuh/perangkat lain dan bisa membuat kita menjadi abadi seperti di film Ghost in The Shell atau mungkin saja membuat dunia di dalam otaknya sendiri seperti teori simulasi dunia.

Masa depan itu tidak ada yang pasti, bisa saja sebelum teknologi ini ada, bumi sudah hancur dulu karena ulah manusia, tapi jika teknologi ini benar-benar terealisasi mungkin umat manusia akan mengalami perubahan secara drastis dari cara berfikir, kultur, sosial dan segalanya akan sangat berbeda jika kita membandingkan nya dengan sekarang.

Berikut adalah penjelasan dengan video:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 2 = 4