Urgensi Literasi Digital Bagi Masyarakat Pada Era Digital di Indonesia

Internet merupakan jaringan komunikasi yang berfungsi menyambungkan satu media elektronik dengan media elektronik lainnya secara cepat dan akurat. Kebutuhan manusia semakin meningkat seiring dengan perkembangan internet dari tahun ke tahun yang juga semakin pesat. Oleh karena itu, internet memberikan manfaat di berbagai bidang kehidupan seperti di bidang pendidikan, bisnis, kesehatan, informasi serta di bidang sosial dan hiburan. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), peningkatan pengguna internet di Indonesia terus bertambah. Diperkirakan selama tahun 2016-2020, pengguna internet meningkat sekitar 28%.

Selain itu, selama pandemi Covid-19 peran internet semakin penting dalam kebutuhan masyarakat. Dengan adanya pembatasan pergerakan mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas manusia di dunia internet. Menurut hasil dari Google, jumlah konsumen baru yang membeli barang dari e-commerce meningkat sekitar 37% selama pandemi. Hal ini dikarenakan lebih praktis dan tidak menambah pergerakan aktivitas manusia di masa pandemi Covid-19. Dilihat sebelum pandemi Covid-19, persentase orang usia 5-24 tahun yang menggunakan internet semakin meningkat dari 33,98% menjadi 59,3% selama empat tahun terakhir.  Seperempat dari jumlah pengguna internet di Indonesia adalah usia anak-anak dan remaja karena mereka mendapat kebijakan belajar di rumah selama pandemi. Meningkatnya aktivitas online di masa pandemi ini mengakibatkan adanya peningkatan terhadap urgensi literasi digital bagi masyarakat khususnya di Indonesia.

Literasi digital adalah reaksi terhadap kemajuan teknologi dalam penggunaan media untuk membantu masyarakat membaca dan meningkatkan kesenangan membaca. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pengguna internet terbanyak di dunia, hal ini menyebabkan adanya dua sisi yang berlawanan dalam perkembangan literasi digital. Di satu sisi, kemudahan sarana informasi memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu, namun di sisi lain juga berdampak negatif bagi kehidupan karena ketidaktahuan di dunia digital. Perkembangan perangkat digital dan akses informasi menjadi tantangan dan juga peluang. Mengingat tingkat pengguna internet relatif tinggi, pemerintah perlu memikirkan cara terbaik untuk menangani penipuan, perilaku intoleransi, dan ujaran kebencian yang mudah dijumpai di media sosial.

Namun, media digital juga memberikan peluang seperti di dalam bisnis e-commerce, lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital, dan pengembangan keterampilan membaca dan menulis. Dengan adanya internet, media digital bisa digunakan dalam praktik literasi yang menghasilkan teks cetak seperti menulis di blog pribadi yang kemudian dapat dicetak menjadi buku yang berisi kumpulan tulisan tentang topik blog pribadi tertentu. Keterampilan literasi digital tidak hanya didasarkan pada kemampuan menggunakan perangkat komputer, tetapi juga disertai kemampuan memahami, mengolah, dan menerapkan informasi secara tepat dalam berbagai cara. Dengan kemampuan literasi digital, orang cenderung memiliki pemikiran kritis dan kreatif dan pola berpikir yang berbeda, karena tidak ada batasan untuk perolehan pengetahuan. Orang dengan  kemampuan literasi digital yang baik akan dapat menerima dan mengolah informasi serta menerapkannya dengan benar, sehingga masyarakat tidak mudah menerima informasi yang buruk dan dapat terhindar dari risiko untuk terlibat dalam kejahatan dunia maya.

Rendahnya tingkat literasi digital bagi masyarakat di Indonesia, maka diberikan beberapa pertimbangan kebijakan. Pertama, dorongan terhadap Kominfo untuk berupaya meratakan internet pada daerah-daerah yang ada di Indonesia.  Kominfo juga meningkatkan akses masyarakat luas dengan meningkatkan bentuk sarana informasi, agar dapat mengimbangi era Literasi Digital yang terus berkembang. Kedua, para Pemangku Adat kepentingan yang biasa di setiap daerah untuk memberikan Literasi Digital kepada masyarakat dengan menyediakan layanan internet di sekitar masyarakat. Seperti ruang membaca, untuk memberikan ruang pendidikan bagi masyarakat agar dapat memilah informasi yang positif dan tidak terjebak pada hal negatif.

Ketiga, peningkatan terhadap akses internet dan teknologi, khususnya di pedesaan Indonesia, harus lebih menjadi prioritas pemerintah untuk menutup kesenjangan digital serta membantu bagi keluarga kurang mampu. Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menyediakan akses internet ke desa-desa. Partisipasi swasta yang selama ini dianggap perlu didorong. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama juga harus bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyediakan sarana perlengkapan seperti laptop ataupun komputer ke sekolah-sekolah, terutama di daerah pedesaan.

Kesimpulan

Internet merupakan jaringan komunikasi yang berfungsi menyambungkan satu media elektronik dengan media elektronik lainnya secara cepat dan akurat. Kebutuhan manusia semakin meningkat seiring dengan perkembangan internet dari tahun ke tahun yang juga semakin pesatsia. Menurut hasil dari Google, jumlah konsumen baru yang membeli dari e-commerce meningkat 37% selama pandemi. Dilihat sebelum pandemi Covid-19, persentase orang usia 5-24 tahun yang menggunakan internet semakin meningkat dari 33,98% menjadi 59,3% selama empat tahun terakhir.  Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pengguna internet terbanyak di dunia, hal ini menyebabkan adanya dua sisi yang berlawanan dalam perkembangan literasi digital.  Mengingat tingkat pengguna internet relatif tinggi, pemerintah perlu memikirkan cara terbaik untuk menangani penipuan, perilaku intoleransi, dan ujaran kebencian yang mudah dijumpai di media sosial. Namun, media digital juga memberikan peluang seperti di dalam bisnis e-commerce, lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital, dan pengembangan keterampilan membaca dan menulis.

Kebijakan yang dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan literasi bagi masyarakat Indonesiaa yaitu memberikan dorongan terhadap Kominfo untuk berupaya meratakan internet pada daerah-daerah yang ada di Indonesia. Kominfo juga meningkatkan akses masyarakat luas dengan meningkatkan bentuk sarana informasi, agar dapat mengimbangi era Literasi Digital yang terus berkembang. Kemudian para Pemangku Adat kepentingan yang biasa di setiap daerah untuk memberikan Literasi Digital kepada masyarakat dengan menyediakan layanan internet di sekitar masyarakat. Seperti ruang membaca, untuk memberikan ruang pendidikan bagi masyarakat agar dapat memilah informasi yang positif dan tidak terjebak pada hal negatif.

Simak penjelasan video berikut

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

47 − 39 =