Pertanian Presisi Pakai Artificial Intellegence (AI), Emang Bisa?
Artificial Intellegence (AI) Kecerdasan Buatan didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem AI ini umumnya dianggap sebagai sitem komputer karena kecerdasan buatan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Pemanfaatan Artificial Intellegence pada bidang pertanian untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas, yang prosesnya meliputi pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, serta diagnosa. ‘
Globalisasi ekonomi mendorong penerapan paradigma pembangunan pertanian berkelanjutan ke depan dengan mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi dalam era revolusi industri 4.0. Pada kondisi perubahan sektor pertanian seperti yang terjadi saat ini, Pemanfaatan AI pada Sektor pertanian terus dikembangkan untuk mewujudkan pertanian presisi (precision agriculture). Pertanian presisi adalah konsep manajemen pertanian berdasarkan pengamatan, pengukuran, dan respons terhadap variabilitas dalam dan antar- bidang pada tanaman. Tujuan dari pertanian presisi adalah untuk mengoptimalkan pengembalian input sambil menjaga sumber daya yang ada. Pertanian presisi adalah komponen kunci dari gelombang ketiga revolusi pertanian modern, dimana produksi pangan harus secara efektif berlipat ganda untuk mencukupi kebutuhan pangan banyak orang, oleh karenanya dibutuhkan teknologi baru, yakni salah satunya dengan menerapkan AI pada pertanian presisi.
Praktik pertanian presisi telah dimungkinkan oleh munculnya Global Positioning System (GPS) dan Global Navigation Satellite System (GNSS). Kemampuan petani dan/atau peneliti untuk menempatkan posisi mereka secara tepat di lapangan memungkinkan untuk membuat peta variabilitas spasial dari banyak variabel yang dapat diukur (misalnya hasil panen, fitur medan/topografi, kandungan bahan organik, tingkat kelembaban, kadar nitrogen, dan lainnya). Sensor yang terpasang dan dilengkapi GPS ini terdiri dari sensor waktu nyata yang mengukur segala sesuatu mulai dari level klorofil hingga status air tanaman, bersama dengan citra multispektral. Data ini digunakan bersama dengan citra satelit dan Variable Rate Technology (VRT) termasuk seeder, penyemprot, dan lain-lain untuk mendistribusikan sumber daya secara optimal. Pertanian presisi juga dimungkinkan oleh kendaraan udara tak berawak seperti drone yang relatif murah dan mudah dioperasikan yang dapat dilengkapi dengan berbagai kamera atau sensor guna menangkap banyak gambar, seperti beberapa titik metrik tanah yang nantinya dapat digunakan untuk menyalurkan air yang layak dan pemupukan ke tanaman. Dengan sensor infra-merah-dekat, dapat mendeteksi stress pada tanaman sebelum gejala penyakit terlihat. Setelah dijumpai adanya permasalahan pada tanaman maka dapat dilakukan inspeksi lebih lanjut, sehingga pengelolaan tanaman dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanian presisi merupakan sistem pertanian terpadu berbasis pada informasi, peningkatan produksi, efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas usaha.
Konsep pertanian presisi, sebagai salah satu paket teknologi pertanian mutakhir. Pada intinya, pertanian presisi berupaya mengoptimalkan hasil dengan menggunakan input secara dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif dalam rangka meningkatkan produktivitas semaksimal mungkin dengan teknologi yang tepat dan akurat.
Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dijumpai pada video youtube berikut atau [klik di sini]
Recent Comments