Konfigurasi Hotspot Mikrotik dengan Software Winbox

Wi-Fi vs Hotspot

Pada era digital seperti sekarang ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia. Apabila berhubungan dengan internet, Wi-Fi dan hotspot merupakan dua istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun, tidak semua orang mengetahui bahwa kedua istilah tersebut berbeda, baik dalam tujuan pembangunan, penggunaan, dan cakupannya. Meskipun berbeda, nyatanya kedua hal ini saling melengkapi dan memiliki peranan penting dalam membangun suatu jaringan komputer.

Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan suatu teknologi nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio sebagai penghubung perangkat-perangkat untuk dapat saling bertukar informasi pada sebuah Local Area Network (LAN). Pada umumnya, gelombang radio yang digunakan memiliki frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz. Wi-Fi memberikan fitur keamanan seperti layanan WEP (Wired Equivalen Privacy) sebagai pelindung jaringan, dan WPA (Wi-Fi Protected Access). Sebagai pencegah dari kerentanan fitur sebelumnya, terdapat fitur lain yaitu WPA2 Personal dan WPA2 Enterprise.

Hotspot adalah sebuah lokasi fisik yang menyediakan akses internet untuk pengguna dengan menggunakan Wi-Fi. Biasanya pengguna yang telah tersambung ke Wi-Fi akan teralihkan ke halaman login dari hotspot untuk mendapatkan koneksi internet. Secara garis besar, berikut merupakan perbedaan antara Wi-Fi dan hotspot.

  1. Wi-Fi merupakan protokol komunikasi nirkabel yang digunakan untuk meyebarkan koneksi internet, sedangkan hotspot menyediakan koneksi internet yang disebarkan melalui hotspot tersebut.
  2. Wi-Fi merupakan interkoneksi yang digunakan oleh perangkat nirkabel dengan titik akses, sedangkan hotspot menyediakan jalur akses ke router sehingga koneksi internet bisa didapatkan.
  3. Wi-Fi lebih cepat dari hotspot. Hotspot harus menggunakan Wi-Fi sebagai sebarannya jika tanpa bantuan perangkat tambahan seperti mikrotik yang dapat memanajemennya melalui jalur LAN (Local Area Network).
  4. Wi-Fi dapat dibangun oleh layanan penyedia lokal atau personal, sedangkan hotspot disediakan oleh instansi dan penyedia seperti sekolah, kantor, kampus, hotel, dan area publik lainnya.
  5. Wi-Fi memiliki tingkat kemanan yang lebih baik dan lebih kuat dibandingkan hotspot. Hal ini disebabkan oleh sifat hotspot yang umum atau sebagai layanan publik.
  6. Wi-Fi mendukung frekuensi dual band yaitu 2.4 GHz dan 5 GHz, sedangkan hotspot biasanya menggunakan landing page atau halaman muka dan menggunakan user login untuk menggunakan layanan internet secara gratis.
  7. Wi-Fi umumnya berada pada akhir dari jalur sebaran layanan internet, sedangkan hotspot berperan sebagai ujung tombak dari penyebaran koneksi internet.

Tutorial Konfigurasi Hotspot Mikrotik dengan Software Winbox

Dalam suatu instansi seperti kampus, kita dapat menggunakan perangkat yang kita miliki untuk melakukan konfigurasi hotspot mikrotik. Sebelum melakukan konfigurasi hotspot, beberapa peralatan yang kita butuhkan diantaranya laptop yang sudah terpasang software Winbox, router mikrotik, kabel dengan konfigurasi straight, dan kabel yang terhubung dengan koneksi internet dari ISP (Internet Service Provider). Berikut merupakan langkah-langkah yang kita lakukan untuk melakukan konfigurasi hotspot mikrotik dengan software Winbox.

Tahap 1. Set IP DHCP Client melalui menu IP -> DHCP Client

Gambar 1. DHCP Client 1
Gambar 2. DHCP Client 2

Pada tahap ini, kita menambahkan DHCP Client baru yaitu ether1, klik apply dan lihat statusnya. Apabila berstatus bound dan informasi pada gambar 2 telah terisi, maka klik OK. Hal ini berarti, penambahan DHCP Client telah berhasil.

Tahap 2. Set Interface wlan1 melalui menu Wireless -> wlan1

Ubah mode menjadi ap bridge dan ubah SSID sesuai dengan yang diinginkan. Pada contoh tersebut, saya mengubah SSID menjadi Kelompok4 dari yang semula MikRotik.

Gambar 3. Interface WLAN1

Tahap 3. Set up hotspot melalui menu IP -> Hotspot -> Hotspot Setup

  • Pilih Hotspot Interface wlan1, lalu tekan next.
Gambar 4. Hotspot Interface
  • Pada tahap ini, alamat IP lokal dari jaringan yang kita gunakan telah terisi secara otomatis, klik next.
Gambar 5. Local Address of Network
  • Pada tahap ini alamat IP Pool dari jaringan yang kita gunakan juga telah terisi secara otomatis, klik next.
Gambar 6. Address Pool of Network
  • Pada tahap pemilihan certificate, pilih none lalu klik next.
Gambar 7. Select Certificate
  • Pada tahap ini, biarkan IP server terisi 0.0.0.0 lalu klik next.
Gambar 8. IP Address of SMTP Server
  • Pada tahap pengisian DNS server, masukkan 8.8.8.8 sebagai DNS server utama dan 8.8.4.4 sebagai DNS server cadangan, klik next.
Gambar 9. DNS Server
  • Pada tahap ini, DNS Name diisi sesuai dengan keinginan kita, sebagai contoh saya menggunakan nama Kelompok4.id. Akhiran .id ini dapat diubah menjadi .co.id, .net, maupun domain yang lain. Klik next.
Gambar 10. DNS Name
  • Pada tahap ini, isilah username dan password yang kita inginkan untuk digunakan pada saat pengguna login untuk mendapatkan koneksi internet. Klik next.
Gambar 11. Username dan Password
  • Apabila hotspot berhasil diaktifkan maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut.
Gambar 12. Hotspot Setup Completed

Setelah hotspot diaktifkan, kita dapat menghubungkan perangkat lain yang kita miliki seperti smartphone maupun laptop yang kita miliki dengan menggunakan username dan password yang telah di-set sebelumnya. Untuk lebih memahami proses konfigurasi hotspot mikrotik dengan software Winbox, simak video demonstrasi yang telah saya lakukan melalui platform YouTube berikut.

Terima kasih dan semoga bermanfaat ^-^

Referensi:

Sudirman, D. 2020. 7 Perbedaan Wifi dan Hotspot dalam Koneksi Nirkabel. Diakses dari: https://virtualiable.com/perbedaan-wifi-dan-hotspot/

Edavos.com. n.d. Apa itu Wi-Fi & Cara Kerjanya. Diakses dari: https://edavos.com/wifi-adalah/

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

36 − = 33