Pentingnya Literasi Digital Sebagai Bahan Penangkal Berita Bohong

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyebaran berita bohong atau biasa disebut hoaks di kalangan masyarakat sudah sering ditemukan. Adanya peristiwa semacam itu dapat memanipulasi publik terhadap media sosail saat ini. Kejadian tersebut harus bisa ditangani dengan masyarakat mengetahui pentingnya literasi digital dalam pencegahan berita bohong.. Kata “Literasi” sendiri yang berarti kemampuan membaca dan menulis, yang secara bertahap makna nya meluas dan berkembang mengikuti arus perkembangan teknologi dan digital.
Pada era yang serba digital ini segala informasi dapat di akses melalui berbagai media massa (Instagram, Facebook, Google, Twitter, Whatsapp, Telegram, Tiktok, dan Line), serta berbagai aplikasi internet yang memiliki kegunaaan yang sama. Dengan adanya informasi berita bohong dari media tersebut dapat memicu permasalahan apabila masyarakat mempercayai berita bohong yang telah tersebar. Hal-hal seperti ini tidak bisa kita hindari begitu saja, karena jika kita menangkap berita yang salah, itu dapat memicu perpecahan antara individu dan kelompok. Oleh karena itu, pentingnya literasi digital dapat membantu kita mengetahui antara berita yang benar dan berita yang salah. Kemudahan informasi yang tersebar dari berbagai media sosial atau internet memudahkan berita bohong atau hoaks diterima di kalangan masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memiliki rumusan masalah yang ingin dirumuskan dalam penelitian. Rumusan masalah tersebut ialah seberapa penting literasi digital sebagai penangkal berita bohong? Selain itu, artikel ini juga memiliki rumusan lain yaitu, apa dampak dan upaya dari berita bohong yang tersebar di kalangan masyarakat?

KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan untuk mencari sumber inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di samping itu kajian terdahulu dapat membantu peneliti untuk membantu penelitiannya. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti dalam melakukan penelitian :
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2021) dalam penelitiannya yang berjudul, “Literasi Digital Menangkal Hoaks Covid 19 Di Media Sosial” Penelitian ini membahas mengenai literasi digital mengajarkan masyarakat menggunakan media digital secara bertanggung jawab sesuai dengan konsekuensi hukumnya yang merujuk pada UU No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam gerakan literasi digital masyarakat misalnya melakukan sosialisasi mengenai dampak hukum yang timbul serta etika dalam menggunakan media digital secara arif dan bijaksana. Langkah lain yakni menggunakan aplikasi web resmi pemerintah yang tersedia seperti Google play di mobilephone untuk mencari data atau informasi yang benar. Selanjutnya dengan penyebaran informasi lewat media sosial. Pemanfaatan medsos untuk menyebarkan informas penting. Namun diperlukan sikap kritis dan dalam menyebarkan pesan dan pengetahuan yang diperolehnya. 11 Untuk sampai pada tujuan yang dicapai, literasi digital mempunyai dua tantangan besar yang dihadapi yakni arus informasi yang deras serta konten negatif yang sengaja dibuat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Derasnya informasi yang diterima masyarakat, apalagi dalam waktu yang bersamaan tantangan masyarakat bisa membingungkan masyarakat. Di sini literasi berperan untuk menyeleksi informasi yang sesuai dengan kenyataan atau informasi hoaks alias bohong
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Erni Novita Sari, Anggi Hermayanti, Nadya Deninda Rachman, dan Faizi (2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Peran Literasi Digital Dalam Menangkal Hoax Di Masa Pandemi (Literature Review).” Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan atau library research dan menggunakan sumber-sumber data yang berasal dari jurnal ilmiah, literatur, artikel, dan bahan penelitian lainnya. Hasil dari penelitian ini merupakan kemunculan berita hoax di masa pandemi, yang mana pandemi tersebut telah melanda Indonesia sejak awal tahun 2020. Adanya hoax pada masa tersebut dapat menghambat proses penanggulana Covid-19, pada saat ini kita dituntut untuk berpikir kritis demi menanggulangi adanya berita hoax yang beredar. Literasi digital dijadikan upaya yang paling efektif dalam menangani adanya berita hoax yang telah tersebar begitu maraknya. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama mengambil penelitian yang bertema literasi digital. Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah objek yang digukan merupakan Covid-19 sedangkan penelitian ini adalah masyarakat.
Tabel 2.1
Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu
Judul, Peneliti, Tahun Terbit Variabel / Indikator Metode Penelitian Hasil
Literasi Digital Menangkal Hoaks Covid 19 Di Media Sosial, Bahri (2021) Literasi digital kepustakaan (library research) membahas mengenai literasi digital mengajarkan masyarakat menggunakan media digital secara bertanggung jawab sesuai dengan konsekuensi hukumnya yang merujuk pada UU No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Peran Literasi Digital Dalam Menangkal Hoax Di Masa Pandemi (Literature Review), Sari, E. N., Hermayanti, A., Rachman, N. D., & Faizi, F, 2021 Literasi digital dalam menangkal hoax di masa pandemi kepustakaan atau library research Kemunculan berita hoax di masa pandemi, yang mana pandemi tersebut telah melanda Indonesia sejak awal tahun 2020. Adanya hoax pada masa tersebut dapat menghambat proses penanggulana Covid-19, pada saat ini kita dituntut untuk berpikir kritis demi menanggulangi adanya berita hoax yang beredar.




Kerangka Teoritik
Hoax (dalam bahasa Indonesia dituliskan hoaks) atau berita bohong adalah informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya, dengan demikian hoax merupakan upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya (Septanto, 2018:157). Berita bohong atau yang lebih dikenal dengan sebutan hoax didefinisikan sebagai kebohongan yang dibuat secara sengaja untuk menyamarkan kebenaran yang ada (Macdougall dalam Aribowo, 2017: 78).
Selanjutnya, pemahaman tentang digital di era generasi 4.0 perlu didasari dengan adanya pengetahuan mengenai literasi. Literasi digital secara singkat dipahami sebagai sebuah aktivitas mencerdaskan generasi (muda) untuk mampu memahami dan menyikapi secara positif kehadiran perangkat canggih dalam berbagai format yang telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari yang kreatif dan produktif (Gislter, 1997:1-2), (Alkali, 2004), (Belshaw, 2012).




HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pentingnya Literasi Digital Sebagai Penangkal Berita Bohong
Era saat ini adalah era di mana kita semua telah hidup berdampingan dengan keberadaan alat digital, dengan bantuan alat digital kita bisa mendapatkan informasi begitu cepat dan tentunya sebelum kita memahami informasi yang beredar kita harus menyaringnya terlebih dahulu apakah berita tersebut benar atau hanya bohong. Literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menyaring, menganalisis, dan memperoleh informasi yang tersebar di media. Setiap pribadi manusia pasti memahami bahwa literasi digital merupakan sesuatu yang penting dalam masa kini, apalagi sekarang semua kegiatan manusia selalu di dampingi dengan teknologi yang sudah canggih. Literasi digital sama pentingnya dengan kita membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Adanya teknologi digital memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi dengan cepat dan akurat.
Disamping itu, dimana adanya perkembangan teknologi dan digitalisasi yang mana memudahkan masyarakat dalam menerima sebuah informasi yang begitu cepat sampainya pasti ada kalanya dimana masyarakat tersebut menerima sebuah berita bohong atau hoax. Beredarnya berita hoax dapat menurunkan rasa percaya masyarakat dalam berita-berita yang sudah tentu benar adanya. Oleh sebab itu, dengan adanya literasi digital sekarang masyarakat dapat lebih memahami dan menyaring mengenai berita-berita yang beredar. Dengan demikian masyarakat dapat lebih selektif dalam menerima informasi yang beredar dan dapat mencegah kegaduhan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Selanjutnya masyarakat dituntut untuk berpikir kritis dalam mencerna setiap berita yang tersebar dimana-mana dengan masyarakat berpikir kritis maka dapat mencegah kepercayaan masyarakat dalam berita bohong. Seseorang yang berpikir kritis pasti tidak akan termakan berita bohong yang tersebar.
Literasi digital dapat menjadi upaya efektif atau penanggulangan berita bohong yang sudah tersebar di masyarakat ini karena masyarakat dapat memiliki sikap untuk memperluas cara berpikir dalam menilai sebuah informasi dan mampu berpikir kritis dalam menerima suatu informasi dalam sebuah berita. Dengan masyarakat memilih berita dari sumber-sumber yang terpercaya dapat membantu mengurangi berita bohong yang akan tersebar.

2. Dampak dan Upaya dari Berita Bohong yang Tersebar di Kalangan Masyarakat
Berita bohong yang tersebar diluaran sana pasti memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat misalnya adanya perpecahan antara individu dengan kelompok yang dapat memancing keresahan antar warga. Dampak lain juga masyarakat akan hilang kepercayaannya terhadap media media penyebar berita yang dapat mengurangi minat baca masyarakat terhadap berita informasi, oleh karena itu akan menimbulkan penurunan minat baca terhadap warga Indonesia. Selain itu dapat juga mengubah pola pikir masyarakat. Dalam mengatasi penyebaran berita bohong dapat dilakukan dengan mengenali literasi digital dimana masyarakat akan memilah mana berita yang aktual dan hoax. Upaya tersebut dapat dilakukan oleh setiap masyarakat demi mencegah maraknya berita bohong.

















PENUTUP
Kesimpulan
Beredarnya berita bohong atau hoax sudah menjadi perbincangan yang lumprah pada zaman sekarang, maraknya informasi berita bohong yang beredar dapat menimbulkan keresahan antara individu dengan kelompok. Penyebaran tersebut dengan mudah tersebar menggunakan teknologi canggih yang mana pada zaman sekarang sangatlah mudah mengakses sebuah informasi dari berbagai sumber media massa yang ada. Hal ini sudah tentu membawa dampak yang negatif terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, adanya literasi digital dapat membantu mengatasi penyebaran berita bohong dengan masyarakat dapat membaca, menyaring, menganalisis sebuah informasi yang akan dicerna dengan begitu maka mereka akan dapat berpikir kritis mengenai informasi yang dicari.
Saran
Berdasarkan artikel yang telah dijabarkan maka perlu sekiranya peneliti sampaikan saran-saran berikut.
1. Artikel ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui pentingnya literasi digital untuk menangkal berita bohong.
2. Dapat dijadikan sumber referensi dalam penyusunan artikel yang lain agar diperoleh hasil yang maksimal.












DAFTAR PUSTAKA
Aribowo, E. K. 2017. “Menelusuri Jejak Hoaks dari Kacamata Bahasa: Bagaimana Mendeteksi Berita Palsu Sedini Mungkin,” in Retnatiti, S., Rosyidah, dan Bukhori, H. A. (ed.) Literasi dalam Pembelajaran Bahasa. Malang: Universitas Negeri Malang, hal. 78–87.
FERONIKA, E., & Rasman, R. (2021). MENINGKATKAN PEMAHAMAN LITERASI MEDIA MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN INFORMASI HOAX. JOISCOM (Journal of Islamic Communication), 2(2).
Gislter.1997. Digital Literacy. New York: Wiley
Marwuni, W. T. (2021). Peran Literasi Digital sebagai Upaya Preventif untuk Penangkal Hoaks di Era Modernisasi 4.0. Jurnal Implementasi, 1(2), 154-161.
Palupi, M. T. (2020). Hoax: Pemanfaatannya sebagai bahan edukasi di era literasi digital dalam pembentukan karakter generasi muda. Jurnal Skripta, 6(1).
Sari, E. N., Hermayanti, A., Rachman, N. D., & Faizi, F. (2021). PERAN LITERASI DIGITAL DALAM MENANGKAL HOAX DI MASA PANDEMI (LITERATURE REVIEW). Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 13(03), 225-241.
Septanto, Henri. 2018. Pengaruh HOAX dan Ujaran Kebencian Sebuah Cyber Crime Dengan Teknologi Sederhana di Kehidupan Sosial Masyarakat. Kulbiscientia. Jurnal Sains dan Teknologi. Volume 5 nomor 2, Agustus 2018.
Simarmata, J., Sihotang, J. I., Karim, A., Purba, R. A., Hazriani, H., Koibur, M. E., … & Jamaludin, J. (2021). Literasi Digital. Yayasan Kita Menulis.
TRIONO, R. (2019). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERUBAHAN TATA RUANG PASAR TRADISIONAL DI KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGO (Doctoral dissertation, Universitas Panca Marga Probolinggo).

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 75 = 81