Teori dan Praktik Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak dalam Berinternet

Pendahuluan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), internet merupakan jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dengan fasilitas komputer di seluruh dunia. Perkembangan internet saat ini sangat pesat. Terbukti pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Dari jumlah tersebut ternyata sebagian besar yang mengakses internet cenderung berusia muda. Dari hasil penelitian, 53 persen dari anak usia 13-19 tersebut ternyata menggunakan mengakses internet dari warnet. Artinya anak-anak menggunakan internet tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Anak-anak memiliki kebebasan dalam mengakses internet. Selain warnet anak-anak juga menggunakan gawai dalam mengakses internet (19%). Tingginya tingkat penggunaan internet tersebut membuat anak-anak menjadi “pecandu” dan akibatnya anak-anak banyak mengalami perubahan dalam kehidupan social mereka (Claretta dan Nuryanti, 2016). Mengingat internet akan memberikan dampak cultural dan sosial pada kehidupan manusia, apalagi anak-anak. Meskipun internet banyak memberikan kemudahan bagi penggunanya, tetapi bagi anak internet pun akan sangat rentan dampak negatifnya. Usia anak masih labil sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungannya, termasuk internet. Hal-hal yang akan merusak perkembangan anak akibat seringnya mengakses internet diantarnya adalah: masalah banyak dan mudahnya akses pornografi, pemangsa seksual yaitu oknum yang memanfaat internet untuk memangsa anak-anak dengan memanfaatkan situs jejaring social maupun chatting untuk melakukan hubungan seks, dan yang terakhir adalah kecanduan internet yaitu anak akan banyak menghabiskan waktu dengan internet sehingga lebih tertutup dan hanya mau berhubungan dengan orang tertentu, sehingga anak mengabaikan kehidupan sosial. Kaum Ibu tidak menyadari sepenuhnya bahwa ketika anak mereka mengakses internet mereka telah menjelajah kemana-mana dengan bebas tanpa pengawasan. Tidak ada komunikasi yang terjadi antara ibu dan anak ketika mereka ”berselancar” di dunia maya. Oleh karena itu peran Ibu sangat diperlukan ketika anak-anaknya ”sibuk” mengkases internet. Bagaiamanapun Ibulah yang memiliki kedekatan emosional dengan anak lebih baik sehingga Ibu yang akan didengar oleh anak-anak ketika proses pengasuhan berlangsung. Dalam kehidupan sehari-hari pendidikan keluarga memiliki nilai strategis dalam pembentukan kepribadian anak.

Pembahasan

Dengan internet, kita dapat melakukan beragam kegiatan seperti: mencari informasi, merencanakan perjalanan, membaca suratkabar, menulis dan membaca artikel, berkomunikasi melalui surat elektronik, mengirim dan mengobrol melalui pesan instant, menelepon, berdiskusi, berkonferensi, mendengarkan musik dan radio, melakukan pemesanan atau pembelian barang secara online, mengembangkan relasi, memelihara hubungan, melayangkan protes, berpartisipasi politik secara aktif, bermain games, menciptakan pengetahuan bersama, mengunduh piranti lunak dan data digital, dan sebagainya (Fuchs, 2008:1). Ragam kegiatan yang dilakukan melalui internet tersebut semakin berkembang dari waktu ke waktu. Berbagai aktivitas baru pun bermunculan, seperti membuat dan membagikan video harian, menonton televisi secara langsung melalui internet, dan lain sebagainya.

Survei oleh APJII pada tahun 2014 menunjukkan, penggunaan internet pada kelompok umur 18-25 tahun sebesar 49%, umur 26-35 tahun 33.8%, umur 36-45 tahun 14,6%, umur 46-55 tahun 2,4%, dan umur 56-65 tahun 0,2%. Berdasarkan data APJII tahun 2016 dan 2014 di atas tampak jelas perbedaannya. Jika pada tahun 2014 usia termuda dalam menggunakan internet adalah 18 tahun maka pada tahun 2016 usia termuda adalah 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan usia pengguna internet semakin lama semakin muda. Beberapa temuan menarik terkait anak dalam penggunaan internet di Indonesia. Pertama, usia perkenalan anak dengan internet termasuk menggunakannya terbukti sangat muda yakni ketika anak masih berusia di bawah lima tahun. Kedua, perkenalan anak dengan internet lebih banyak melalui orangtuanya dibandingkan dengan guru, anggota keluarga lainnya, teman, maupun secara autodidak. Ketiga, rumah adalah lokasi yang paling sering digunakan anak untuk mengakses internet dibandingkan dengan lokasi lainnya.

Agar bisa menggunakan internet dengan positif, anak-anak membutuhkan bimbingan orangtua dan untuk dapat melakukan pembimbingan orangtua dituntut mempunyai kecakapan baik teknis, pengetahuan, maupun emosi dalam mengakses berbagai informasi maupun hiburan melalui internet. Pentingnya peran orangtua sebagai pendamping anak dalam menggunakan internet tidak lain karena anak belum mempunyai kecakapan teknis, pengetahuan maupun emosi dalam mengakses berbagai informasi dan hiburan melalui internet. Beberapa upaya yang dapat orang tua lakukan dalam pengawasan penggunaan internet pada anak:

  1. Menetapkan peraturan untuk berinternet

Pengaturan yang dilakukan oleh para Ibu meliputi durasi atau lamanya menggunakan internet dalam satu hari, frekeunsi (berapa kali) anak-anak diperbolehkan menggunakan internet dalam seminggu, penggunaan internet hanya pada hari-hari tertentu (terutama hari libur), situs apa saja yang bisa diakses anak-anak. Penetapan perturan dalam menggunakan internet tersebut pada dasarnya lebih banyak digunakan oleh para Ibu dalam melindungi anak-anak dari dampak internet. Orang tua merasa paling percaya diri menggunakan peraturan karena kebanyakan orang tua mengandalkan penggunaan aturan sebagai bentuk mengasuh anak, dan sebagai cara untuk melindungi anak-anak dan menjaga mereka tetap aman.

  • Melakukan Mediasi Instruktif;

Maksud dari mediasi aktif ini adalah orang tua melakukan diskusi atau menjelaskan tentang aspek-aspek tertentu yang terkait dengan internet pada anak-anak. Bentuk mediasi Aktif ini merupakan salah satu pola bagi orang tua untuk memberikan wawasan atau pengetahuan pada anak-anak tentang mana yang baik dan mana yang buruk ketika anak-anak mengakses internet.

  • Akses internet bersama
  • Membuka situs bersama
  • Bermain game online bersama

Penutup

Kesimpulan

Dari artikel ini kita dapat menyimpulkan bahwa di masa sekarang ini penggunaan internet tidak bisa dihindarkan. Anak-anak pada saat ini merasa bahwa internet telah menjadi salah satu bentuk kebutuhan sehingga anak-anak merasa ada ketergantungan terhadap internet. Oleh karena itu perlu pendampingan Ibu pada anak-anaknya dalam menggunakan internet. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tidak sekedar memainkan internet tetapi mereka juga dapat menggunakan internet secara kreatif dan sehat.

Saran

Sebaiknya orangtua membatasi dan mengawasi anak jika sedang menggunakan media internet, supaya anak tidak ketergantungan dengan media internet.

Link You Tube

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

46 + = 53