TEKNOLOGI DALAM SEPAKBOLA

Dalam olahraga seperti contoh sepakbola pun tidak luput dari penerapan kemajuan teknologi. Di sini fungsi dari sistem teknologi tersebut adalah untuk mengembangkan kualitas sepakbola lebih baik kedepannya. Berikut beberapa penerapan sistem teknologi dalam sepakbola.

Goal Line Technology

Apa itu Goal Line Technology? Goal Line Technology (GLT) merupakan sebuah sistem teknologi dalam sepakbola yang berfungsi untuk menentukan secara akurat apakah telah terjadi sebuah gol ataupun tidak.

Ada 3 macam sistem GLT ini, yakni Hawk Eye, Goal Control 4-D, dan Goal Ref. Yang dimana walaupun memiliki nama yang berbeda tapi memiliki fungsi dan tujuan yang sama.

  • Hawk Eye

Merupakan sebuah sistem teknologi yang ditemukan oleh Paul Hawkins pada tahun 2001. Sistem ini pertama kali digunakan dalam sepakbola pada gelaran Liga Premier Inggris musim 2013-14.

Cara kerja sistem ini adalah dengan menempatkan sebanyak 14 kamera yang berada di tribun penonton, dan setiap gawang diawasi oleh 7 kamera. Kamera ini memiliki akurasi dan kecepatan yang tinggi dalam melacak bola. Dan Hawk Eye ini menggunakan sistem Triangulasi, untuk menghitung jarak posisi bola dengan garis gawang.

  • Goal Ref

Merupakan sistem GLT yang dikembangkan oleh institusi Jerman Fraunhofer di asosiasi Select Sport. Goal Ref pertama kali digunakan pada gelaran Piala Dunia Antarklub 6 Desember 2012.

Cara kerja dari sistem ini adalah dengan menempatkan kabel tipis yang terpasang di daerah kotak penalti atau tepat berada di belakang garis gawang. Selain itu sistem ini juga menanamkan sebuah chip ke dalam bola, yang dimana ketika bola telah melalui garis gawang otomatis akan menyentuh sensor dari kabel yang terpasang pada gawang. Setelah itu sensor tersebut akan memancarkan gelombang radio dan akan langsung mengirimkan sinyal ke receiver/wasit.

  • Goal Control 4-D

Sistem teknologi ini memiliki cara kerja yang sama seperti Hawk Eye, yakni dengan menempatkan 14 kamera dengan resolusi tinggi. Goal Control 4-D ini pertama kali digunakan pada gelaran Piala Dunia tahun 2014.

VAR (Video Assistant Referees)

Merupakan sebuah sistem yang berfungsi secara garis besar untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh wasit. VAR ini pertama kali digunakan pada tahun 2018 atau bertepatan dengan gelaran Piala Dunia di Russia.

VAR hanya difungsikan pada 4 situasi, yakni:

  1. Gol, memastikan apakah gol yang terjadi sah atau tidak. Misalnya sebelum terjadi gol apakah pemain berada dalam posisi offside ataupun melakukan pelanggaran.
  2. Penalti, tim VAR akan memberi masukan kepada wasit tentang pemberian tendangan penalti maupun pembatalan. VAR memastikan bahwa pelanggaran terjadi di dalam ataupun luar kotak penalti.
  3. Kartu Merah, membantu menganalisis pelanggaran yang terancam hukuman kartu merah langsung.
  4. Mengidentifikasi pemain, kalau-kalau wasit memberikan kartu kuning/merah kepada pemain yang keliru.

Seperti yang disampaikan pada poin no 2, VAR diawasi oleh tim VAR atau assistant wasit yang mengawasi jalannya pertandingan dari ruang kontrol kamera.

Cara kerja dari VAR sendiri sebagai berikut:

  1. Wasit memiliki 2 opsi, yakni menghubungi tim VAR atau tim Var yang menghubungi wasit. Setelah itu pertandingan dalam kondisi diberhentikan sementara dengan cara (1) telapak tangan wasit menempelkan ke telinga sebagai kode dia sedang berbicara dengan tim VAR atau (2) wasit membuat tanda layar kotak dengan kedua telunjuknya, yang berarti ia hendak melihat tayangan ulang video.
  2. Tim VAR lalu menganalisis video dari berbagai sudut pandang dan memberikan informasi pada wasit melalui headset.
  3. Lalu wasit mengambil keputusan setelah (1) melihat tayangan ulang atau (2) menerima masukan tim VAR melalui headset.

Itulah beberapa contoh penerapan teknologi dalam sepakbola modern masa kini.

Link Youtube : https://youtu.be/0M5QtMNN7HA

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

79 − 70 =