PERAN LITERASI DIGITAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI ERA SOCIETY 5.0

Literasi sudah menjadi bagian dari kehidupan dan perkembangan manusia, dari zaman prasejarah hingga era digital seperti sekarang ini. Perkembangan penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi dunia digital telah memberikan berbagai dampak dalam kehidupan manusia sehari-hari.Perkembangan internet merupakan perwujudan literasi digital, yakni penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi dalam mengakses, mengaryakan, hingga mendistribusikan informasi. Literasi dapat diartikan sebagai pemahaman dan keterampilan menulis, membaca, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Setiap individu tentunya perlu memahami bahwa literasi digital adalah salah satu hal penting. karena dengan adanya pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat individu dapat berpartisipasi di era dunia modern sekarang ini.

Era Society 5.0 dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang maya (virtual space) dan ruang fisik (nyata). Komponen utama Society 5.0 adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari. Dalam mewujudkan Society 5.0 diperlukan SDM yang berkualitas agar kita dapat menghadapi segala tantangan yang akan terjadi di kemudian hari. Dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Selain pendidikan beberapa elemen dan pemangku kepentingan seperti pemerintah, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan seluruh masyarakat juga turut andil dalam menyambut era society 5.0 mendatang.

Untuk menjawab tantangan Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dalam dunia pendidikan diperlukan kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration). Diharapkan guru menjadi pribadi yang kreatif, mampu mengajar, mendidik, menginspirasi serta menjadi suri telada. Sementara itu di abad 21 kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa ini adalah memiliki kemampuan 6 Literasi Dasar (literasi numerasi, literasi sains, literasi informasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan). Tidak hanya literasi dasar namun juga memiliki kompetensi lainnya yaitu mampu berpikir kritis, bernalar, kretatif, berkomunikasi, kolaborasi serta memiliki kemampuan problem solving. Dan yang terpenting memiliki perilaku (karakter) yang mencerminkan profil pelajar pancasila seperti rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, mudah beradaptasi memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kepedulian sosial dan budaya.Sebagai Pendidik di era society 5.0, para guru harus memiliki keterampilan dibidang digital dan berpikir kreatif.

Revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan menekankan pada pendidikan karakter, moral, dan keteladanan. Hal ini dikarenakan ilmu yang dimiliki dapat digantikan oleh teknologi sedangkan penerapan soft skill maupun hard skill yang dimiliki tiap peserta didik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Dalam hal ini diperlukan kesiapan dalam hal pendidikan berbasis kompetensi, pemahaman dan pemanfaatan IoT (Internet of Things), pemanfaatan virtual atau augmented reality dan penggunaan serta pemanfaatan AI (Artifical Intelligence). Selain peran peserta didik dan teknologi, tenaga pendidik yang professional dan berkompeten juga akan sangat berpengaruh untuk masa depan dunia kependidikan di era revolusi industri 5.0. Tenaga pendidik di era society 5.0 harus memiliki keterampilan yang baik dibidang digital dan juga berpikir kreatif.

Adapun manfaat yang diperoleh dengan penerapan literasi digital di dunia pendidikan: 1.Memberikan Wawasan bagi peserta didik serta memotivasi peserta didik untuk mencari sumber referensi secara mandiri 2.Menimbulkan suasana pembelajaran yang interaktif 3.Meningkatkan budaya baca yang Positif dan dapat diakses dimana saja 4.Mengefisienkan waktu dan biaya. Literasi digital Memanfaatkan teknologi yang dapat mengakses free e-book pada situs-situs resmi 5.Membantu Pendidik dalam mengevaluasi proses pembelajaran. 6.Membantu kelancaran pembelajarn daring Dimasa pandemic covid-19. Literasi digital menjadi media referensi yang sangat memadai, Dikarenakan selama pandemic covid-19 mobilitas dan aktivitas sangat dibatasi.

Jika dunia Pendidikan tidak dipersiapkan dan mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat, Maka pendidikan akan sangat tertinggal jauh. Tenaga pendidik di abad society 5.0 ini harus menjadi Guru penggerak yang mengutamakan murid, inisiatif untuk melakukan perubahan terutama untuk Peserta didik, mengambil tindakan tanpa ada yang menyuruh, dan terus berinovasi serta Keberpihakan kepada peserta didik.Teknologi yang semakin maju ini terutama dibidang digitalisasi, Maka diperlukan pembelajaran literasi digital agar generasi yang akan datang dapat Memanfaatkannya dengan bijak dan cermat.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 21 = 24