DAMPAK E-COMMERCE TERHADAP GAYA HIDUP MASYARAKAT

E-commerce adalah suatu prosedur dimana penjual dan konsumen menggunakan komputer untuk bertindak sebagai perantara transaksi untuk membeli atau menjual transaksi secara elektronik dari satu perusahaan ke perusahaan lain. E-commerce merupakan singkatan dari dua kata yaitu electronic dan commerce. Secara harfiah berarti E-commerce artinya berbagai macam bentuk praktek perdagangan melibatkan prosedur pemasaran barang hingga distribusi atau persebarannya melalui jaringan elektronik ataupun biasa disebut online.

Sederhananya, E-commerce adalah bentuk perdagangan online menggunakan Internet. E-commerce dapat dilakukan melalui perangkat elektronik seperti komputer, laptop dan smartphone. Dari membeli tiket kereta api dan berbagai alat transportasi lainnya hingga membayar tagihan listrik dan air, hingga layanan perbankan dan sekuritas, pelanggan dapat menggunakan transaksi E-commerce untuk mengakses berbagai layanan. Transaksi E-commerce dapat berbentuk business-to-business (B2B), business-to-consumer (B2C), consumer-to-consumer (C2B), dan consumer-to-bussines (C2B).

Setelah mengetahui apa itu E-commerce dan berbagai macam bentuknya, mungkin akan ada pertanyaan mengenai sejak kapan pesatnya kemunculan dan perkembangan e-commerce yang terdapat di Indonesia ini. Menurut pendiri Asosiasi Electronic Commerce Indonesia, yaitu Daniel Tsumiwa, penyedia layanan internet atau ISP komersial, pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1994. Sejak saat itu, perkembangan e-commerce di Indonesia mulai berkembang pesat dengan munculnya KasKus di tahun 1999 dan juga tahun berdirinya Tokopedia yaitu tahun 2009, aplikasi E-commerce terbaik Indonesia. Pada tahun 2015 mulai muncul aplikasi lain yaitu Shopee. Selain ketiga platform tersebut, masih banyak lagi e-commerce Indonesia. Sejauh ini, perdagangan telah dimulai, platform perdagangan telah muncul, dan hampir semuanya digunakan secara aktif oleh konsumen.

Contoh Aplikasi E-Commerce yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Shopee

Shopee merupakan salah satu contoh E-Commerce di Indonesia yang bisa dengan mudah diakses melalui smartphone dan alat elektronik lainnya. Shopee didirikan pada tanggal 5 Februari 2015. Tujuan dari platform toko online ini adalah memanfaatkan kekuatan transformasi teknologi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik dengan menyediakan platform yang menghubungkan penjual dan konsumen dalam satu komunitas. Target pasar adalah pengguna internet di seluruh wilayah dengan menyediakan kebutuhan dan produk unggulan, komunitas sosial dan layanan yang baik.

  1. Tokopedia

Tokopedia merupakan salah satu aplikasi E-Commerce yang dapat ditemukan di Indonesia. E-Commerce ini didirikan pada tanggal 6 Februari 2009 dan secara resmi dapat digunakan pada tanggal 17 Agustus 2009 tujuan didirikannya Tokopedia sebagai sarana pemasar untuk memasarkan atau mempromosikan produk mereka di media online.

  1. Lazada

Lazada merupakan salah satu contoh E-Commerce yang didirikan pada tahun 2012, Lazada adalah tujuan belanja dan penjualan online terbesar di Asia Tenggara dengan kantor di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Menjelajahi ekosistem e-commerce Asia Tenggara melalui platform marketplace yang didukung oleh berbagai layanan pemasaran.

  1. Bukalapak

Bukalapak merupakan salah satu dari banyaknya E-Commerce yang mulai bermunculan seiring kemajuan teknologi menjadi situs belanja online terpercaya di Indonesia yang menjual beragam produk yang dibutuhkan seluruh masyarakat Indonesia. Didirikan pada tahun 2010. Misi Bukalapak adalah memberdayakan UKM yang ada di seluruh penjuru Indonesia.

  1. Blibli

Blibli merupakan salah satu E-Commerce yang terdapat di Indonesia didirikan pada tahun 2011, merupakan e-commerce buatan Indonesia dengan model bisnis yang fokus pada B2B, B2C, dan B2B2C (Business to Business to Consumer). Blibli menjadi salah satu anak perusahaan dari PT. Global Digital Niaga.

Teknologi ini membawa cukup banyak manfaat baik bagi penjual dan juga konsumennya. Jadi tidak hanya sisi negatifnya saja yang dilihat akan tetapi juga harus melihat dari sisi positifnya. Manfaat E-Commerce Indonesia yaitu terdapat pada beberapa poin berikut:

  1. Mudah diakses dimanapun dan kapanpun.
  2. Tidak membutuhkan modal yang besar untuk membangun toko seperti ketika membangun toko offline.
  3. Pengelolaan yang lebih praktis karena dibantu oleh fitur-fitur yang sudah tersedia dan memudahkan penjual.
  4. Terdapat berbagai macam pilihan produk dalam satu platform saja.
  5. Tidak terbatasnya wilayah geografi dari penjual.
  6. Yang akan membeli atau calon pembeli dapat melihat kredibilitas dari ulasan yang diberikan pelanggan lainnya.
  7. Aplikasi E-Commerce ini dapat meningkatkan komunikasi antara penjual dan pembeli.
  8. Mendapatkan lowongan pekerjaan di dunia bisnis bagi yang sedang mencari pekerjaan.  

Pada zaman sekarang yang semakin modern ini dengan kemajuan teknologi semakin pesat menyebabkan adanya perubahan dalam masyarakat yang menjadi perhatian atau fokus pembahasan dalam artikel ini adalah mengenai perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan cenderung boros dengan adanya E-Commerce. Kemudahan dalam melakukan jual beli barang dan jasa membuat masyarakat saat ini cenderung lebih sering belanja. Banyak dari berbagai generasi mulai mengalami kecanduan berbelanja disebabkan oleh kepraktisan pada proses dalam mendapatkan barang yang diinginkan, kapan saja dan dimana saja saat ini seseorang dapat melakukan proses jual beli tidak lagi hanya berada di pusat perbelanjaan seperti pasar yang masih bersifat tradisional maupun modern, dan juga mall.

Saat ini dengan munculnya E-Commerce yang semakin banyak dan beragam menimbulkan berbagai dampak terhadap masyarakat khususnya di Indonesia, dampak yang paling menonjol adalah gaya hidup konsumtif. Konsumtif memiliki arti yaitu berlebihan dalam membeli atau membelanjakan uang yang dimilikinya sehingga sifat satu ini mendorong seseorang untuk hidup boros. Gaya hidup konsumtif sendiri memiliki arti pandangan hidup yang menganggap akan materi menjadi tujuan utama di dalam kehidupan.

Orang akan dikatakan memiliki hidup konsumtif saat melakukan aktivitas yang menghabiskan maupun menghamburkan banyak uang dan waktu. Ada sebagian orang yang menganggap jika gaya hidup yang konsumtif mampu memberikan kebahagiaan, kepuasan dan juga kenikmatan tersendiri yang mana sifatnya adalah sementara. Tidak jarang mereka yang memiliki gaya hidup konsumtif ini menghabiskan banyak uang dan waktunya secara berulang-ulang untuk bisa kembali merasakan kebahagiaan, kepuasan dan kenikmatan yang sifatnya semu dan sementara. Tentu saja jika hal ini dilakukan terus menerus akan menyebabkan kesehatan finansial dan mental menjadi kurang baik. Keberadaan E-Commerce ini juga mulai dirasakan oleh para pengusaha atau penjual dengan metode offline sehingga mereka mulai beralih dari usaha offline menjadi usaha online. Hal ini merupakan suatu bentuk respon terhadap adanya perubahan dan kemajuan teknologi agar dapat menjaga keberlangsungan usaha yang sedang dijalani oleh para pelaku usaha.

Cara menghindari gaya hidup yang konsumtif adalah dengan mencegah mengakses E-Commerce secara berlebihan karena suatu hambatan terbesar untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah menghindari cuci mata atau melihat-lihat barang baik offline maupun online. Godaan dari belanja online ini jauh lebih besar karena usaha untuk berbelanja tidak banyak berbeda dengan saat berbelanja saat offline. Yang awalnya hanya cuci mata atau melihat-lihat saja bisa berakhir dengan checkout barang belanjaan. Terutama bagi yang memiliki mobile banking maupun kartu kredit yang semakin mudah dalam melakukan pembayaran maupun pengisian saldo. Tidak jarang mereka berperilaku konsumtif dengan membeli banyak barang secara online. Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menghindari pola hidup konsumtif adalah menyusun skala prioritas. Dengan prioritas ini dapat mencegah sifat hedonisme dan bermewah-mewahan. Menanamkan dalam pikiran jika kita harus memprioritaskan apa yang sudah disusun dalam daftar tersebut. Jika muncul hasrat atau keinginan yang di luar kebutuhan itu maka dapat lebih berpikir panjang mengenai barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan semata.

Cara lain dari menghindari gaya hidup konsumtif yang merupakan efek terhadap kemunculan E-Commerce ini adalah dengan menggunakan teknologi dengan bijak dan sesuai kebutuhannya. Literasi digital menjadi salah satu cara agar membantu dalam menghadapi dunia digital yang berkembang karena modernisasi ini. Oleh sebab itu literasi digital penting dipelajari oleh manusia di segala generasi sehingga dapat mengikuti zaman dengan sikap yang siap menerima perubahan termasuk kemajuan teknologi seperti kemunculan E-Commerce ini dan gaya hidup yang bersifat negatif seperti gaya hidup konsumtif dapat terhindarkan.

Link Youtube Penjelasan Mengenai Artikel:

Video penjelasan mengenai artikel dengan judul dampak E-Commerce terhadap gaya hidup masyarakat.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

61 − 59 =