PERANAN MAHASISWA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN BERITA HOAX DI MEDIA SOSIAL

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cenderung diawali oleh negara-negara maju ataupun negara-negara barat. Salah satu perkembangan teknologi yang mengalami kemajuan secara cepat adalah media elektronik seperti; televisi, radio, dan smartphone. Penggunaan media elektronik yang seringkali digunakan sebagai sumber dalam mencari sebuah informasi di zaman modern ini adalah melalui smartphone, melalui smarphone dengan adanya akses internet yang disertai dengan fitur-fitur tertentu kita dapat mencari sumber informasi dari berbagai platform, salah satunya adalah melalui media sosial.

Media sosial dijadikan sebagai sumber dalam memperoleh sebuah informasi oleh masyarakat sekarang, kegunaannya yang sangat praktis, mudah dan cepat serta dapat menjangkau dalam skala global tanpa ada batasan atau halangan tertentu, hal tersebut menjadikan media sosial menjadi sumber utama dalam mencari sebuah informasi dibandingkan media cetak ataupun media elektronik lainya, sehingga menjadikann salah satu keunggulan atau kelebihan dari media sosial

Berbagai keunggulan atau kelebihan dari media sosial tidak lantas menjadikannya sebagai media yang kredibel dan terpercaya, hal tersebut dikarenakan media sosial juga memiliki berbagai kekurangan dan resiko dalam penggunaanya, yaitu seperti; masih dapa terjadinya tindak kriminal, banyaknya akun palsu (fake account), banyaknya konten yang bersifat negatif, dan lain seebagainya. Salah satu kekurangan/kelemahan yang menjadi resiko yang seringkali ditemukan dalam media sosial sebagai sumber informasi adalah masih banyaknya berita atau informasi bohong (hoax).

Peranan mahasiswa dalam pencegahan penyebaran berita Hoax
Pertama ialah bijak dalam memanfaatkan internet. Gunakanlah internet secukupnya saja. Melihat begaimana media sosial saat ini menjadi ladang subur tumbuhnya hoax, maka untuk mencegah peluang besar kita terpengaruh sebaiknya membatasinya dengan kegiatan yang lebih positif, seperti membaca buku dan sebagainya
Kedua adalah membudayakan membaca yang baik dan benar. Agar mendapatkan inti sari dari sebuah berita, kita dituntut teliti memahami keseluruhan teks tersebut. Maka jangan membaca hanya sepenggal tetapi secara utuh mulai dari judul sampai kalimat akhir. Supaya tidak mudah terpedaya oleh judul-judul berita yang isinya bisa jadi merupakan profokasi.
Ketiga ialah jangan menyebarluaskan konten hoax. Jangan mudah tergoda untuk membagikan tautan. Saat ini ada pemerintah telah mengeluarkan uu ite pasal 28 ayat 1 yang bisa menjerat siapa saja yang ikut menyebar luaskan konten hoax.
Jadi bukan hanya pelaku pembuat tetapi dapat menjerat pelaku penyebar hoax. Saat berita tersebut terlihat mencurigakan, tidak jelas, tidak logis dan tidak dapat dipertanggungjawabkan maka segera laporkan kepada pihak yang berwajib. Dengan begitu, kemungkinan orang-orang di sekitar kita untuk terpapar hoax akan lebih kecil.

Oleh karena itu terdapat beberapa cara untuk mengidentifikasi mana berita hoaks dan fakta:
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
4. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian HoaxBuster, Fa npage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci
https://www.youtube.com/watch?v=1KAMies7QkE

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

79 − = 70