Mengkonfigurasi Router Akses Point dan Pengelolaan User Login dengan Radius Server untuk Akses Internet.

1Eka Aprilliani 4612421001

2Raffi Auliya Agfika 4612421020

3Awangga Surya Atmaja 4612421042

4Muhammad ‘Isa Ar-Rasyid 4612421044

5Stefan Enrico Joel Manurung 4612421045

Prodi Sistem Informasi, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 

Mata Kuliah Jaringan Komputer

Semakin meningkatnya penggunaan teknologi nirkabel, khususnya teknologi jaringan komputer yang lebih dikenal dengan istilah Wireless Local Area Network (WLAN). Kemudahan dalam penerapannya membuat jaringan wireless LAN semakin banyak diterapkan di berbagai bidang, baik di bidang pendidikan, pemerintahan maupun di perusahaan, dimana para pengguna jaringan wireless yang mengakses jaringan tersebut dapat dengan mudah mengakses internet kapan saja dan dimana saja selama berada dalam jangkauan hotspot wireless-nya.

Masalah yang sering ditemui dalam penggunaan wireless LAN adalah keamanannya yang masih memiliki banyak kelemahan, adanya kelemahan ini dapat memungkinkan pengguna yang tidak berhak dapat masuk ke dalam jaringan. Metode keamanan yang sangat baik pada jaringan hotspot adalah dengan menggunakan otentikasi bentuk user dan password, dimana user harus melakukan otentikasi ke server Radius sebelum melakukan koneksi ke wireless LAN.

Untuk menghasilkan solusi jaringan Wi-Fi berkualitas tinggi, perlu diterapkan sistem keamanan pendukung yang menyediakan jaringan Wi-Fi yang aman dan manajemen pengguna yang terorganisir melalui integrasi sistem otentikasi Server FreeRadius dan konsep Multi-NAS.

Otentikasi dengan menggunakan Radius pada jaringan Wi-Fi memberikan keuntungan bahwa setiap pengguna yang gagal melakukan otentikasi dengan server Radius tidak akan dapat memanfaatkan fasilitas jaringan, meskipun hanya untuk Internet.

Radius (Remote Authentication Dial In User Service) adalah protokol yang banyak digunakan untuk mengotentikasi pengguna jaringan. Radius banyak digunakan untuk keamanan pada jaringan hotspot. Hanya pengguna yang terdaftar di server radius saja yang dapat terhubung ke jaringan hotspot. 

Mikrotik Router OS adalah sistem operasi yang dirancang untuk network router. Mikrotik Router OS dikembangkan dari kernel sistem operasi Linux untuk kenyamanan penggunanya. Praktikum ini bertujuan untuk membangun wireless hotspot menggunakan Radius server pada router Mikrotik dengan menggunakan mekanisme keamanan berupa sistem autentikasi, yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan jaringan wireless LAN.

  1. Alat

2.1 Personal Komputer (PC)

2.2 MikroTik Router Board

2.3 Kabel UTP mode Cross-Over dan Straight-Through (Kabel LAN)

2.4 WinBox

Gambar 2.1

WhatsApp Image 2022-06-04 at 07.27.25.jpeg

Gambar 2.2

WhatsApp Image 2022-06-04 at 07.28.30.jpeg

Gambar 2.3

WhatsApp Image 2022-06-04 at 07.28.48.jpeg

Gambar 2.4

winbox.jfif

  1. Hasil dan Pembahasan

2.1 Mengkonfigurasi access point

 2.1.1 Langkah Kerja Awal
  • LAN internet dihubungkan ke ethernet 1 pada mikrotik
  • Hubungkan router mikrotik dengan komputer melalui port 2 pada router dengan kabel LAN.
 2.1.2 Praktik Kerja 
  • Masuk ke WinBox
  • Refresh dan pilih address yang tersambung kemudian klik Connect.
  • Pilih Bridge pada panel sebelah kiri, pilih tab Bridge lalu interface baru. Pada bagian Nama bisa diisi dengan “bridge-Internet”. Lalu klik Apply dan OK
  • Bridge akan tersimpan dan berikut tampilannya
  • Pilih tab Ports, buatlah bridge port baru dengan mengubah bagian interface menjadi “ether1”. Lalu klik Apply dan OK
  • Bridge port baru akan tersimpan dan berikut tampilannya
  • Pilih IP pada panel sebelah kiri, lalu klik DHCP Client. Buatlah DHCP Client baru dengan mengubah bagian interface menjadi “bridge-Internet”. Lalu klik Apply dan OK
  • DHCP Client baru akan tersimpan dan berikut tampilannya
  • Pilih Terminal pada panel sebelah kiri lalu ketikkan ping google.com untuk mengetahui apakah sudah terhubung dengan internet atau belum
  • Pilih Bridge pada panel sebelah kiri, pilih tab Bridge lalu buatlah interface baru. Pada bagian Nama bisa diisi dengan “bridge-wireless(Hotspot)”. Lalu klik Apply dan OK
  • Tampilan setelah ditambah interface baru
  • Pilih tab Ports, buatlah bridge port baru dengan mengubah bagian bridge menjadi “bridge-wireless(Hotspot)” dan pada bagian interface tetap “wlan1”. Lalu klik Apply dan OK
  • Tampilan setelah ditambah bridge port baru
  • Pilih Wireless pada panel sebelah kiri lalu klik tanda centang untuk mengatur interface <wlan1>. Ubah bagian Mode menjadi “ap bridge”, Band menjadi “2GHz-B/G/N”, Frequency menjadi “auto”, SSID menjadi “kelompok6”, dan WPS Mode menjadi “disabled”. Lalu klik Apply dan OK
  • Klik pada wlan1. Buatlah NAT Rule baru dengan cara pada bagian generale Out Interface diubah menjadi “bridge-Internet” dan pada bagian Action diubah menjadi “masquerade”. Lalu klik Apply dan OK
  • Pilih IP pada panel sebelah kiri. Buatlah Address baru yaitu “20.20.20.1/24”. Lalu klik Apply dan OK
  • Pilih IP pada panel sebelah kiri. Pilih DHCP Setup, ubahlah bagian DHCP Server Interface menjadi “bridge-wireless(Hotspot)” dan yang lainnya biarkan tetap. Klik Next sampai pop up selesai.
  • Pilih IP Hotspot pada panel sebelah kiri. Pada Address list pilih address <20.20.20.1/24> kemudian ubah interface menjadi “bridge-wireless(Hotspot)”. Lalu klik Apply dan OK
  • Pada Hotspot Server Profile pilih yang default. Ubah Namanya menjadi “server1”, Hotspot Address menjadi “20.20.20.1”, Nama DNS menjadi “kelompokenam.net”. Lalu klik Apply dan OK
  • Buatlah Hotspot Server baru dengan Nama “hs1”, Interface “bridge-wireless(Hotspot)”, dan Address Pool “dhcp_pool1”. Lalu klik Apply dan OK
  • Hotspot Server baru akan tersimpan dan berikut tampilannya
  • Pada Hotspot User Profile pilih default. Ubah Namanya menjadi “kelompok6”, Address Pool menjadi “dhcp_pool1”, share users menjadi “10” (optional). Lalu klik Apply dan OK
  • User Profile akan tersimpan dan berikut tampilannya
  • Buatlah Hotspot User baru. Jangan lupa untuk memasukkan Password yang diinginkan
  • Hotspot User baru akan tersimpan dan berikut tampilannya
Apabila langkah-langkah di atas sudah dilakukan. Sambungkanlah PC atau ponsel dengan hotspot “kelompok6”.  Lalu masuk ke “kelompokenam.net” melalui browser. Masukkan Username dan Password yang sudah di buat untuk Login. Buktikan juga akses internet dengan mencoba menggunakan hotspot untuk membuka media sosial. Apabila bisa melakukan login dan membuka media sosial, maka praktik yang dilakukan telah berhasil.

Untuk lebih lengkapnya, tutorial dapat dilihat di YouTube melalui link berikut https://youtu.be/pQO9k2PrcCs.

  1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang kami kerjakan, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan sistem autentikasi hotspot menggunakan radius server pada jaringan wireless terbukti dapat meningkatkan keamanan pada jaringan. Setiap user akan terkoreksi ke jaringan wireless karena harus terdaftar terlebih dahulu di database radius, selain itu penggunaannya juga dapat dibatasi seperti pembatasan akses berdasarkan waktu dan pembatasan jumlah user dalam satu user login. Hal ini tentu dapat memperkuat sistem keamanan serta dapat menyulitkan user yang tidak mempunyai hak akses tersebut. Penerapan sistem otentikasi hotspot juga sangat membantu admin jaringan untuk mengelola dan memonitoring semua user yang terkoneksi ke jaringan hotspot.

Untuk lebih lengkapnya, tutorial dapat dilihat di YouTube melalui link berikut https://youtu.be/pQO9k2PrcCs.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 2