Mengkonfigurasi Akses Point Publik dan Melakukan Sniffing Bagi Pengguna Wifi Tersebut

By kelompok 3 Mata Kuliah Jaringan Komputer

Pada era digital saat ini, penggunaan internet telah menjadi suatu kebutuhan. Open Signal yang merupakan perusahaan riset jaringan mobile merilis riset dengan judul “Quantifying the Impact of 5G and Covid-19 on Mobile Data Consumption”. Melalui riset tersebut, diketahui bahwa orang Indonesia menghabiskan rata-rata kuota internet seluler sebesar 14,4 GB per bulan selama periode Januari-Maret 2021. Data tersebut menunjukkan penggunaan kuota seluler per individu. Sedangkan untuk penggunaan bersama dalam satu keluarga tentunya akan memakan banyak kuota internet seluler yang berbanding lurus dengan besarnya pengeluaran biaya yang dibutuhkan. Untuk meminimalisir hal tersebut, kita dapat menggunakan Wi-Fi atau jaringan wireless. Namun, jaringan wireless juga tentu terdapat kendala, salah satunya yaitu range cakupan sinyal wireless. Untuk mengatasi kendala tersebut, umumnya digunakan access point. 

Wireless access point (WAP) yang juga dikenal sebagai access point adalah perangkat keras yang digunakan dalam jaringan area lokal nirkabel untuk mengirim dan menerima data. Alur akses menghubungkan pengguna ke pengguna lain dalam jaringan dan juga berfungsi sebagai titik interkoneksi antara WLAN dan jaringan kabel tetap. Dengan keberadaan access point ini sinyal wifi dapat menjangkau semua ruangan atau area walaupun banyak tembok atau sekat yang menghalangi.

Access point memiliki fungsi utama sebagai pemancar sinyal internet. Selain itu fungsi access point lainnya juga meliputi pengaturan konektivitas yang kompleks. Berikut beberapa fungsi access point:

  1. Mengatur akses yang ada di suatu perangkat berdasarkan MAC address. MAC Address merupakan identifikasi unik yang dimiliki oleh network card perangkat.
  2. Sebagai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server sehingga mampu memberikan IP address di setiap perangkat yang terhubung.
  3. Menggantikan fungsi hub yang menghubungkan jaringan lokal nirkabel dengan jaringan kabel.
  4. Memberikan fitur keamanan WEP (Wired Equivalent Privacy) dan WAP (Wireless Application Protocol). Ini merupakan pengamanan jaringan nirkabel dengan otentikasi kecocokan kunci yang diberikan client pada access point. Sedangkan WAP merupakan metoda keamanan yang dibuat untuk melengkapi metoda WEP dengan menambahkan decryption.

Selain masalah diatas, permasalahan keamanan informasi juga tidak bisa dipandang sebelah mata, khususnya proses penyadapan sistem informasi (Sniffing) pada jaringan komputer menjadi semakin biasa dilakukan, baik untuk kegunaan yang bersifat positif maupun yang bersifat sebaliknya. Selama data itu tidaklah penting seperti berkomunikasi data menggunakan email, pesan ke “wall” facebook, tidak masalah menggunakan koneksi HTTP. Namun bagaimana jika data yang dikirimkan adalah password email, komunikasi bisnis yang sifatnya rahasia dan lain sebagainya. Tentunya akan menyebabkan masalah yang merepotkan banyak pihak.

Network Sniffing adalah suatu aktifitas menyadap yang di lakukan dalam jaringan yang sangat sulit untuk di cegah, walaupun kita telah menginstall berbagai macam software untuk mencegah serangan dalam jaringan. ini adalah permasalahan dari komunikasi atau protokol jaringan dan 2 tidak ada hubungannya dengan sistem operasi. Dalam proses sniffing dilakukan menggunakan berbagai software, misalnya wireshark. 

Wireshark adalah sebuah aplikasi capture paket data berbasis open-source yang berguna untuk memindai dan menangkap trafik data pada jaringan internet. Aplikasi ini umum digunakan sebagai alat troubleshoot pada jaringan yang bermasalah, selain itu juga biasa digunakan untuk pengujian software karena kemampuannya untuk membaca konten dari tiap paket trafik data. 

Cara kerjanya Sniffing memiliki beberapa tahap sampai paket data yang diambil bisa terbaca seperti dibawah ini:

  • Collection

Cara kerja paket yang pertama adalah merubah interface dan mulai mengumpulkan semua paket data yang melalui jaringan yang sedang diawasi.

  • Conversion

Cara kerja setelah collection adalah conversion dengan cara merubah data yang sudah di collect berbentuk binary kedalam data yang lebih mudah dipahami.

  • Analysis

Cara kerja ketiga adalah menganalysis data yang sudah dikonversi kedalam blok-blok protokol berdasarkan sumber transmisi data.

  • Pengambilan Data

Cara kerja sniffing yang terakhir setelah semua dilakukan, hacker akan mengambil data tersebut.

METODE PERCOBAAN

Alat dan Bahan

  • Network device (Mikrotik 1 buah)
  • Connections (kabel LAN 2 buah)
  • End device (laptop)
  • Aplikasi (winbox)
  • Aplikasi (wireshark) 

Langkah Kerja

Konfigurasi Access Point Public

  1. Persiapan Awal

Proses pembuatan koneksi disini melibatkan beberapa alat yakni port ethernet 2, port ethernet  1, PC dan modem mikrotik.

  • Mengkoneksikan antara port ethernet 2 dengan modem mikrotik 
  • Mengkoneksikan port ethernet 1 dengan PC. 

Untuk memulai praktikum dimulai dengan menjalankan aplikasi winbox dan carilah neighbors lalu klik refresh. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

*Screenshot tampilan awal winbox*

Anda bisa mengisikan data yang diperlukan seperti

  • Connect To : Berisikan MAC Address dari mikrotik 
  • Login : defaultnya admin
  • Password :  (bisa dikosongkan saja)
  • Selanjutnya klik Connect button untuk menghubungkan

Untuk menambahkan Address list WAN di mikrotik, anda dapat melihat pada gambar dibawah ini.

Klik pada list device yang anda koneksi, pada praktek ini kami memakai mikrotik ‘RB951Ui-2HnD’

Klik connect

Akan muncul tampilan awal seperti ini di winbox

  1. Melakukan Konfigurasi Mikrotik dengan menggunakan Winbox

Sebelum melakukan sniffing, perlu dilakukan konfigurasi mikrotik, agar dapat dihubungkan pada internet. Berikut adalah langkah langkah melakukan konfigurasi Mikrotik

Configure IP Address

Klik IP -> Addresses

Tambahkan IP Addres dengan melakukan klik tombol +

Masukan seperti yang diatas pada interface bridge, Apply dan OK.

Tambahkan IP Address kedua dengan melakukan klik tombol +

Dan masukan seperti diatas pada interface ether1, Apply dan OK

Configure Default Gateway

Klik IP-> Routes

Tambah Route dengan meng-klik tombol + dan masukan 192.168.3.1 pada Default Gateway 

Konfigurasikan seperti pada gambar diatas

Cofigure DNS

Klik IP-> DNS

Ikuti configure DNS seperti diatas, Apply dan OK

Configure DHCP

Klik IP-> DHCP Client

Tambahkan DHCP Client dengan klik tombol + dan ikuti seperti gambar diatas. Apply dan OK

Ping Test

Jika semua langkah langkah sudah dilakukan silahkan melakukan tes PING dengan cara:

Klik New Terminal

Ketik ping google.com lalu enter

Jika berhasil akan muncul seperti berikut

Configure Firewall

Klik IP-> Firewall

Klik NAT dan tambahkan dengan menekan tombol +

Klik opsi Action dan pilih masquerade. Apply dan OK

Sniffing Username dan Password Menggunakan Wireshark

Untuk langkah pertama kita buka aplikasi wireshark seperti gambar diatas

Karena disini kita menggunakan jaringan wifi maka pilih wifi dengan cara klik 2 kali

Sehingga akan muncul seperti gambar yang menunjukan bahwa aplikasi wireshark sudah terhubung dengan jaringan.

Pergi ke search bar pada bagian atas dan ketikkan http.request.method ==”POST”

Lalu klik tombol panah biru atau juga bisa dengan mengklik “ENTER” untuk mencari login result yang ada

Setelah itu akan muncul lalu lintas data yang kita kunjungi tadi sudah terekam pada wireshark.

Lalu klik dua kali pada paket data yang berisikan user info

Pilih yang paling bawah dengan klik dua kali

Sehingga akan muncul username serta password dari web yang ingin kita sniffing

Untuk video tutorial bisa disaksikan lewat video youtube yang telah kami buat di https://youtu.be/4L64zVNfgXs

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

24 − = 18