Pengaruh Media Sosial Dalam Membangun Karakter Generasi Muda

Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia

Berdasarkan data dari riset databoks.katadata.co.id tahun 2022 menunjukkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 204,7 juta pengguna. Dari riset lain menyatakan bahwa pengguna media sosial didominasi oleh laki-laki dan perempuan dengan usia 18-24 tahun. Peningkatan yang cukup drastis pada penggunaan ponsel di kalangan generasi muda khususnya smartphone tidak hanya dimanfaatkan untuk menjawab atau panggilan dalam ponsel, tetapi juga untuk berinteraksi dengan berbagai aplikasi media sosial yang sedang populer di kalangan generasi muda. Seperti tiktok, twitter, instagram, facebook dan aplikasi lainnya. Tentu saja hal ini memberikan berbagai dampak bagi generasi muda, terutama berpengaruh pada perubahan pola pikir, sikap, bahkan perilaku mereka dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam penggunaan media sosial juga tidak terlepas dari berbagai informasi yang belum tentu benar adanya yang biasa disebut hoax. Sejumlah informasi yang hanya sekedar hoax dengan mudahnya tersebar di dunia maya. Termasuk saat pandemi virus Corona sangat berpengaruh terhadap kondisi kognitif dan perilaku generasi muda.

Apa itu media sosial?

Pendekatan teoritis terhadap media sosial menunjukkan bahwa media sosial dapat mengubah agenda berita masyarakat bahkan menjadi berita itu sendiri (David & Young, 2009). Media sosial berperan dalam membentuk dan mengubah opini  masyarakat. Media sosial telah menjadi media alternatif untuk digunakan dengan televisi, radio, surat kabar dan majalah yang digunakan secara luas di masyarakat. Media sosial berkembang pesat dan mengubah banyak hal sebagai media hubungan masyarakat baru bagi masyarakat. Media sosial merupakan alat persuasif yang dapat mengubah persepsi dan perilaku masyarakat. Komunikasi melalui media sosial dapat meningkatkan dan memantapkan reputasi dan kepercayaan baik  individu maupun  institusi. Oleh karena itu, pemahaman tentang penggunaan media sosial yang efektif merupakan syarat zaman untuk dapat bekerja secara efektif dan saling bertukar pengaruh antara pemberi  dan penerima informasi di masyarakat.

Generasi muda mempunyai peran penting dalam era digital saat ini. Perannya akan digunakan sebagai pemimpin di masa depan. Untuk saat ini, total dari populasi generasi milenial tahun 2020 mencapai 83 juta jiwa, dan jumlah ini akan terus meningkat bisa mencapai 34% hingga berada pada masa usia 20-40 tahun. Generasi muda yang nantinya akan menjadi tulang punggung dan penopang tumbuh kembangnya ekonomi nasional di Indonesia. Munculnya teknologi yang menyajikan berbagai kemudahan, terutama media sosial yang menawarkan cara mudah berkomunikasi yang inovatif, akan memiliki daya tarik tersendiri.

Pengaruh Positif Media Sosial

Di tengah era digital saat ini, generasi muda dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan mengembangkan kreativitas yang dimiliki seperti design, infografis, dan videografis yang dapat digunakan membuka pasar bagi sejumlah produk yang diminati generasi muda. Mengoptimalkan media sosial yang dimiliki untuk memberikan hal-halĀ  yang informatif dan bermanfaat bagi orang lain. Kemudian, media sosial juga dapat digunakan sebagai penunjang ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih terkini sehingga dapat menjadikan sumber inspirasi untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru di berbagai bidang. Salah satunya yaitu untuk bidang start up, berguna untuk membangun sejumlah peluang usaha dan berani menjadi start up ini merupakan solusi alternatif untuk menimalisir dampak negatif bermedia sosial dikalangan generasi milenial (Kemenpora, 2020). Terdapat beberapa peluang industri kreatif berbasis online yang dapat kita lakukan seperti bidang kuliner, fashion, design grafis, videografis, kerajinan rumahan, produksi game kreatif, dan sebagainya.

Karakter pada generasi muda dapat dibangun melalui pemikiran-pemikiran yang lebih connected, confidence, dan creative. Memunculkan gagasan-gagasan yang baru dapat dimanfaatkan dalam pengembangan informasi yang sebelumnya telah ada dan butuh untuk dilakukan perubahan. Dapat menyeimbangkan hubungan sosial di masyarakat dengan baik termasuk pada nilai-nilai dan perilaku dalam bermasyarakat.

Pengaruh Negatif Media Sosial

Penggunaan media sosial yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari tentu memengaruhi pola pikir dan kreativitas generasi muda. Interaksi yang tinggi dengan media sosial bisa menyebabkan gangguan fisik, psikis dan behavioral. Karena itu, diperlukan upaya literasi digital yang berkesinambungan dari masing-masing kementerian, lembaga, ataupun elemen masyarakat. Salah satu pengaruh yang signifikan pada kecanduan media sosial yaitu mudahnya berita hoax menyebar dan membuat kecemasan dan kepanikan. Selain itu, media sosial juga mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat yang semakin minim karena di sibukkan oleh berita/isu yang tidak penting di media sosial. Dalam hal interaksi sosial, orang lebih cenderung berinteraksi melalui media sosial, yang menciptakan dampak perubahan sosial di masyarakat dan mengurangi interaksi sosial di dunia nyata. Orang tidak perlu lagi bertatap muka untuk berkomunikasi. Hal itu akan membentuk gaya hidup masyarakat yang semakin tertutup.

Beragam pengaruh media sosial yang diberikan kepada generasi muda dapat digunakan dengan bijak dan selektif. Pendidikan karakter generasi muda dapat menggunakan literasi digital sebagai alatnya. Dapat mengumpulkan informasi dan mengelola informasi yang diterimanya secara efektif. Para generasi muda dapat belajar bagaimana memiliki karakter yang damai dengan membiasakan diri meningkatkan keterampilan digital mereka. Tidak hanya menerima informasi mentah lalu menyebarkan laporan palsu, tetapi penting juga memproses informasi tersebut dengan membangun pengetahuan baru yang lebih efektif sehingga  dapat berkontribusi bagi perdamaian dan persatuan bangsa.

Pemahaman tentang digital di era generasi 4.0 perlu didasari dengan adanya pengetahuan mengenai literasi. Literasi digital secara singkat dipahami sebagai sebuah aktivitas mencerdaskan generasi (muda) untuk mampu memahami dan menyikapi secara positif kehadiran peranti canggih dalam berbagai format yang sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari yang kreatif dan produktif (Gislter, 1997:1-2), (Alkali, 2004), (Belshaw, 2012)

Link : https://youtu.be/g961mJm42qE

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

23 − = 13