Tagline “Gratis Ongkir” Shopee menguntungkan atau merugikan?

Pandemi Covid-19 memilik dampak di berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah di bidang ekonomi. Adanya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan masyarakat, mengakibatkan pesatnya perkembangan E-Commerce belakangan ini. Shopee adalah salah satu platform E-Commerce yang dapat memenuhi kebutuhan hampir semua orang. Shopee menawarkan berbagai kebutuhan masyarakat seperti sembako, skincare, fashion, elektronik, dan kebutuhan lainnya dengan menjual produk secara online.

Hal ini tentunya akan mempermudah konsumen karena tidak harus meluangkan waktu dan tenaga untuk datang ke toko tersebut. Namun, setiap pembelian pasti akan dikenakan biaya kirim atau ongkos kirim. Hal ini lah yang terkadang membuat masyarakat merasa berat karena ongkos kirim disesuaikan dengan lokasi rumah masing-masing. Jika konsumen berada di daerah yang jauh dengan daerah toko tersebut, tentu ongkos kirimnya akan mahal. Itulah yang terkadang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli barang di Shopee.

Pihak Shopee melakukan berbagai strategi pemasaran dalam menarik minat konsumen. Salah satunya dengan memberikan potongan harga produk dan tagline “Gratis Ongkir”. Gratis Ongkir merupakan singkatan dari Gratis Ongkos Kirim sehingga konsumen tidak perlu membayar ongkos kirim produk yang akan dibeli. Gratis ongkir tersebut berupa voucher dan pembeli harus menautkan voucher tersebut sebelum men-cek out barang yang akan dibeli. Strategi pemasaran ini dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu seperti tanggal 1 bulan 1, tanggal 2 bulan 2 dan lain sebagaiannya. Selain itu, biasanya juga diberikan saat tanggal 25 setiap bulannya.

Adanya tagline “Gratis Ongkir” tersebut tentunya menarik minat pembeli. Lalu apakah tagline tersebut hanya menguntungkan atau sebenarnya malah merugikan bagi konsumen? Sebenarnya dengan adanya tagline “Gratis Ongkir” tentu akan menguntungkan bagi konsumen. Konsumen yang berada di daerah yang jauh dari toko yang akan dibeli akan merasakan dampak positif dari adanya voucher tersebut. Awalnya biaya kirim bisa mencapa Rp 40.000,- jika beda pulau dengan adanya voucher tersebut hanya membayar ongkos kirim Rp 20.000,- bahkan bisa malah gratis. Tentu sangat menguntungkan bukan? Namun yang tidak disadari oleh masyarakat, mereka akan menjadi tergiur untuk membeli barang-barang yang mungkin saja tidak terlalu dibutuhkan. Hal tersebut akan meningkatkan perilaku konsumtif masyarakat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tagline “Gratis Ongkir” memiliki kelebihan dan kekurangan, hal tersebut tergantung bagaimana konsumen dalam menyikapinya. Akan menguntungkan jika tidak hanya membeli barang sesuai kebutuhan dan akan merugikan jika terlalu

Untuk memahami lebih lanjut simak video berikut ini

Sekian dan Terima Kasih 🙂

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 4