Pemanfaatan Internet Sehat Untuk Media Parenting Gen Z Sebagai Upaya Mereduksi Kecanduan Media Sosial

Adanya pengaruh media sosial sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya kepribadian pada remaja. Keluarga merupakan lingkungan awal bagi remaja yang memiliki peran strategis dalam memberikan kontroling terhadap pencegahan kecanduan terhadap media sosial pada remaja. Oleh karenanya, pemahaman tentang pentingnya parenting melalui pemanfaatan internet sehat sangat dibutuhkan untuk mengurangi kecanduan internet pada remaja, serta memberikan edukasi terkait pencegahan terhadap kecanduan bermedia sosial pada remaja.


Internet yaitu sebuah jaringan komunikasi tanpa batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi (Personal Komputer) yang tersebar di seluruh dunia. Internet juga merupakan media yang saat ini sedangdigemari oleh banyak kalangan, dengan beragam motif penggunaan yang berbeda beda dan Internet merupakan media yang sangat membantu suatu kolaborasi yang biasanya terhambat oleh ruang dan waktu. Dengan hadirnya internet memberikan wadah kepada setiap individu untuk dapat mengakses berbagai data dan informasi secara luas. Penggunaan internet saat ini telah menjadi suatu life style bagi masyarakat khususnya pada kalangan remaja.
Internet memiliki magnet yang luar biasa dalam kehidupan manusia, mampu menarik manusia di pinggiran kota sampai ke kota besar, dari kaum muda sampai tua tidak lepas terkena tarikan magnetnya. Penelitian-penelitian yang telah banyak dilakukan, menunjukkan bahwa pengguna terbanyak internet adalah didominasi oleh remaja.

Di Indonesia, pengguna media Internet pada tahun 2019 mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8 persen dari total 264 juta jiwa penduduk Indonesia, dimana pengguna terbanyak adalah remaja berusia 15-19 tahun. Dari data survey APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) memperlihatkan bahwa pengguna internet terbesar berada di pulau Jawa sebanyak 16 persen, namun angka penggunaan internet di pulau Jawa dengan pulau lain relatif sama. Internet dapat membawakan segudang manfaat bagi penggunanya baik dalam bidang pendidikan sampai hiburan. Pada saat ini masyarakat khususnya Indonesia sudah menuju atau menggunakan media baru yaitu media jaringan internet. Internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Hasil survey pada tahun 2016 oleh APJII menyatakan bahwa dari 256,2 juta penduduk di Indonesia, 132,7 juta diantaranya adalah pengguna Internet. Bisa dikatakan internet merupakan penemuan yang sangat berpengaruh di dunia pada saat ini, dengan internet mampu menjelajah seluruh, dengan jaringan internet dapat menjelajah tanpa batas, yang membuat kita dapat menjelajah keberbagai tempat, untuk mengaksesnya pun cukup mudah, tidak hanya dengan komputer saja, laptop, gadget, dan berbagai smartphone lainnya juga dapat digunakan untuk mengakses internet.


Salah satu fitur yang sangat populer saat ini yang digunakan orang untuk berkomunikasi adalah media sosial. Media sosial saat ini selain sebagai media berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi juga mendatangkan suatu fenomena baru sebagai wadah dalam melakukan personal branding. Kehadiran media sosial sendiri juga tidak terlepas dari berbagai platform-platform media yang disediakan oleh internet yang memudahkan setiap orang untuk saling berinteraksi satu sama lainnya dalam ranah virtual. Kehadiran Smartphone yang menghadirkan fitur canggih yaitu media sosial untuk melakukan komunikasi di ruang virtual atau online yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, kecanggihan ini memotivasi masyarakat, kelompok maupun organisasi untuk memenuhi kebutuhan komunikasinya. Salah satu media sosial yang saat ini tengah ramai digunakan oleh masyarakat sebagai sarana komunikasi melakukan diskusi bersama teman, keluarga, kelompok sosial serta orang-orang yang tidak dapat dijangkau keberadaanya adalah media sosial WhatsApp, grup WhatsApp menjadi fitur yang unik sebagai media untuk berkomunikasi. Adapun fitur lain dari media sosial seperti instagram, tiktok, messanger, Line, Facebook, Messenger, twitter, dan sebagainya. Fitur-fitur aplikasi media sosial yang canggih ini digunakan sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi dan digunakan oleh semua kalangan, anak-anak, remaja, bahkan orang tua yang tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan berkomunikasi. Media sosial telah menjadi trend tersendiri dengan pengguna di Indonesia mencapai lebih dari 15,3 juta akun (facebook) dan lebih dari 6,2 juta akun (twitter). Berdasarkan perkembangannya, Indonesia berada di urutan kedua dunia setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan penduduknya sebagai pengguna media social.
Dengan berkembangnya internet yang semakin pesat, tentunya akan menimbulkan berbagai dampak baik positif dan negatif bagi tumbuh kembangnya remaja. Terkait hal ini sangat diperlukan adanya edukasi terkait pemanfaatan internet sehat sebagai upaya agar tidak terjadinya kecanduan dalam bermedia sosial oleh remaja yang akan berdampak terhadap mental illness nya.

Penggunaan internet sudah sangat meluas dalam kehidupan masa kini, hampir setiap individu memiliki akses untuk menggunakan internet. Namun, pada batasan tertentu penggunaan internet yang seharusnya positif dapat berubah menjadi negatif karena adanya efek kecanduan. Pada penelitian-penelitian sebelumnya telah diperoleh hasil mengenai adanya komorbid efek candu internet dengan depresi, masalah sosial, maupun kecemasan. Remaja merupakan pribadi yang sangat mendominasi terhadap penggunaan internet pada abad ini. Maka peran orang tua sebagai controlling sangat diperlukan dalam pemanfaatan internet sehat pada remaja. Apabila dalam sistem terkecil ini individu memperoleh pengasuhan yang tepat sesuai kebutuhan tumbuh kembangnya maka hal ini akan menjadi dasar yang baik pada saat ia memasuki sistem yang lebih kompleks di usia selanjutnya, dikarenakan masa remaja merupakan suatu masa atau fase penentu untuk menjadi dewasa. Fase remaja mengalami proses perubahan yang begitu mencolok dan pesat, baik dari segi fisik maupun psikis, sehingga remaja tidak dapat dikatakan anak-anak, tetapi belum juga dapat dikatakan dewasa. Masa remaja adalah masa peralihan darianak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artipsikologis, tetapijuga dalam arti secara fisik.


Kemunculan teknologi computer sendiri sesungguhnya bersifat netral, positif dan negatif yang dapat muncul dari alat ini tentu tergantung dari pemanfaatannya dan si pemakai itu sendiri. Sedangkan bagi digital native atau anak yang dilahirkan di era digital, computer dan internet menawarkan untuk melakukan eksplorasi seluas-luasnya dan anak bebas memulai dengan cara yang tidak linear atau tidak searah secara urut yang membuat anak berkelana ke manamana. Akibat yang ditimbulkan dari dampak digital ini adalah anak sulit dipisahkan dengan perangkat digital dan internet. Namun dari pantauan orang tua dan lingkungan anak-anak dapat diarahkan ke hal-hal positif dan meminimalisir dampak-dampak negatifnya. Digital parenting atau pengasuhan digital adalah memberikan batasan yang jelas kepada remaja tentang hal-hal yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan pada saat menggunakan perangkat digital. Peran orangtua dalam digital parenting ialah memberikan batasan waktu dalam menggunakan smartphonedan memberikan pemahaman bahwa apa yang dilihat di media sosia tidak semestinya diikuti dengan tujuan remaja dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan sehingga dengan kemampuan ini individu lebih mudah dalam menyaring dan merespon berbagai hal yang ditemui ketika berinteraksi dengan teknologi digital. Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap anak dalam pengasuhan digital atau digital parenting adalah sebagai berikut:
a) meningkatkan dan memperbaharui wawasan tentang internet dan gadget,
b) jika di rumah ada internet, posisikan di ruang keluargadan siapa yang dapat melihat apa yang dilakukan anak dalam mengakses internet,
c) membatasi waktu pada anak dalam menggunakan gadget dan internet,
d) memberikan pemahaman dan kesadaran bersama akan dampak negatif dari internet dan atau gadget,
e) secara tegas melarang sesegera mungkin jika ada yang tidak pantas di tontonan
f) menjalin komunikasi yang terbuka dua arah dengan anak-anak.

Parenting atau pengasuhan merupakan bentuk merawat, membimbing, mengasuh, melatih dan memberi pengaruh dari orang tua ke anaknya. Menurut Baumrind, digital parenting didefinisikan seperti pola asuh yang berhubungan dengan gaya pengasuhan yang melibatkan internet. Para orang tua mencukupi kebutuhan waktu anak-anaknya untuk terkoneksi dengan digital dan beberapa aturan menggunakan teknologi dalam kegiatan sehari-hari. Orang tua memberi pengasuhan pada anak sejak lahir hingga dewasa, baik secara mental maupun psikologis. Orang tua membuat kendali, pengawasan, dan tuntutan kedewasaan dalam pengasuhan mereka, sedangkan responsif mengacu pada sejauh mana orang tua menunjukkan anak-anak mereka akan kehangatan dan penerimaan penuh kasih sayang, memberi mereka dukungan, dan bernalar dengan anak. Berdasarkan dari data tersebut sebagai wujud dari perkembangan internet semakin pesat dengan berbagai fitur dan media sosial yang semakin banyak dan menarik untuk diikuti oleh para remaja, maka pelatihan parenting menjadi upaya yang sangat baik untuk dapat dilakukan dalam mensosialisasikan terhadap pemanfaatan media sosial pada remaja.

Link Video: https://youtu.be/sGN2plVrJ74


You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 2