Mengulik tentang ChatGPT OpenAI

Netizen baru-baru ini memamerkan hasil obrolan aneh dan lucu yang mereka lakukan dengan ChatGPT di berbagai platform media sosial, termasuk Twitter dan TikTok. Bisa dikatakan, ChatGPT adalah teman curhat yang asik, partner asik untuk diajak bekerja sama, hingga pembimbing skripsi seru yang mampu menyediakan data sesuai kebutuhan. Selain itu, ChatGPT sering membantu memperbaiki masalah dalam suatu sistem. Akibatnya, teknologi baru ini segera memenuhi timeline dan menjadi perbincangan masyarakat.

Alangkah baiknya untuk membicarakan bot terlebih dahulu sebelum membahas ChatGPT OpenAI. Karena fungsi bot tidak bisa dipisahkan dari ChatGPT OpenAI itu sendiri. Bot, singkatan dari “robot”, adalah sistem yang menjalankan tugas tertentu secara otomatis dan berulang kali. Bot bekerja secara otomatis, yang memungkinkan mereka bekerja jauh lebih cepat daripada manusia. Bot juga dapat langsung bertindak tanpa menunggu seseorang untuk mengontrolnya secara fisik. Bot dapat bekerja sepanjang waktu dan sering menggunakan jaringan internet untuk berfungsi. Web crawler dan chatbot hanyalah dua contoh dari sekian banyak bot yang dapat mendukung tenaga manusia. Malicious bot adalah salah satu jenis bot yang tidak diinginkan yang digunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum.

Jadi apa itu Open AI dan ChatGPT? Alat pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan yang disebut ChatGPT dibuat oleh OpenAI. ChatGPT buatan OpenAI adalah chatbot atau aplikasi obrolan yang memanfaatkan respons otomatis. GPT di ChatGPT adalah singkatan dari Generative Pre-trained Transformer. Menurut Fast Company, ungkapan ini menggambarkan seberapa baik teknologi mampu memahami dan menciptakan berbagai ide yang rumit.

Elon Musk dan Sam Altman menciptakan bisnis kecerdasan buatan (AI) OpenAI pada 2015. Elon Musk, sayangnya, mengundurkan diri pada 2018. Bisnis ini bekerja untuk membangun kecerdasan buatan. GPT dan DALL-E adalah dua produknya yang terkenal. Sementara GPT adalah AI yang menghasilkan teks, DALL-E adalah AI yang dapat membuat gambar atau lukisan dari sebuah kalimat.

GPT memungkinkan AI menghasilkan berbagai macam teks, termasuk puisi, artikel, tutorial, dan keterangan media sosial. Selain itu, kecerdasan AI ini mampu mengembangkan pemahaman umum tentang suatu pernyataan atau prompt. Menurut Indian Express, OpenAI mengembangkan ChatGPT ini menggunakan GPT-3.5. Model bahasanya memanfaatkan deep learning untuk membuat teks yang terdengar seperti manusia.

Dibandingkan dengan versi sebelumnya, model GPT-3, ChatGPT juga lebih mahir dalam menghasilkan teks yang detail dan juga mampu membuat puisi. Memori adalah aspek lain yang membuatnya istimewa. Dalam skenario ini, BOT dapat mengingat komentar sebelumnya yang dibuat dalam obrolan dan kemudian menceritakannya kepada penggunanya.

Namun untuk saat ini, OpenAI hanya dapat menyediakan BOT untuk peninjauan dan pengujian beta. Akses API diperkirakan akan datang akhir tahun depan. Developer dapat memasukkan ChatGPT ke dalam program mereka sendiri dengan akses saat ini.

Fakta menarik: Kemampuan ChatGPT luar biasa bahkan pada tingkat pengujian beta. Dia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah anak-anak, yang merupakan salah satu keahliannya.

ChatGPT OpenAI dapat memberikan respons menyeluruh terhadap pertanyaan yang menantang. Karena itu, ChatGPT jauh lebih pintar dari chatbot lainnya.

Walaupun ChatGPT memiliki banyak keunggulan, tetapi dibalik keunggulannya ada beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Pengembangan chatGPT dari OpenAI dapat memiliki beberapa dampak negatif, diantaranya:

  1. Mengancam keberlangsungan pekerjaan manusia. ChatGPT merupakan mesin pembelajaran bahasa natural generatif yang dapat memproses bahasa manusia dengan sangat baik. Hal ini dapat mengancam pekerjaan manusia yang melakukan pekerjaan yang sama dengan chatGPT, seperti customer service atau penjawab pertanyaan.
  2. Membuka peluang penyalahgunaan. Meskipun chatGPT dikembangkan untuk keperluan yang bermanfaat, tetapi teknologi ini juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak baik. Sebagai contoh, seseorang dapat menggunakan chatGPT untuk menyebarkan informasi yang salah atau bahkan menipu orang lain.
  3. Menimbulkan ketakutan akan kecerdasan buatan. Ada sebagian orang yang merasa takut akan kemajuan teknologi kecerdasan buatan seperti chatGPT. Mereka khawatir bahwa kecerdasan buatan akan menggantikan peran manusia di masa depan dan mengancam keberlangsungan hidup manusia.
  4. Meningkatkan ketidaksetaraan teknologi. Teknologi chatGPT dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar yang memiliki dana yang cukup besar. Hal ini dapat meningkatkan ketidaksetaraan teknologi antara perusahaan-perusahaan tersebut dengan perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu membeli atau mengembangkan teknologi seperti chatGPT.

Jadi setelah pembahasan yang cukup panjang mengenai ChatGPT buatan OpenAI ini, dapat disimpulkan bahwa ChatGPT adalah mesin pembelajaran bahasa natural generatif yang dikembangkan oleh OpenAI. ChatGPT juga dapat memproses bahasa manusia dengan sangat baik dan menjadi salah satu mesin pembelajaran bahasa natural generatif terbaik di dunia. Beberapa fitur unggulan milik ChatGPT seperti kemampuan untuk menanggapi pertanyaan secara natural dan dapat belajar dari data yang diberikan kepadanya.

Walaupun ChatGPT dikembangkan untuk keperluan yang bermanfaat, teknologi ini juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak baik seperti menipu orang lain atau menyebarkan informasi yang salah. Pengembangan chatGPT dapat mengancam pekerjaan manusia yang melakukan pekerjaan yang sama dengan chatGPT dan meningkatkan ketidaksetaraan teknologi antara perusahaan-perusahaan teknologi besar dan kecil.

Link YouTube : https://youtu.be/3-TlmOoJ3LU

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

31 + = 40