RENCANA BANK INDONESIA MERILIS “RUPIAH DIGITAL”

Bank Indonesia (BI) kabarnya segera menerbitkan rupiah digital atau uang digital bank sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC) sebagai mata uang yang sah di Indonesia. Namun untuk kapan rupiah digital ini  diluncurkan Bank Indonesia belum dapat memastikannya. Ryan Rizaldy, Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, menjelaskan BI akan mendistribusikan rupiah digital kepada wholesaler atau pedagang besar setelah penerbitannya, yakni kepada bank dan non bank terpilih.

Dasar Landasan BI meluncurkan Digital Rupiah

            Saat ini digitalisasi ekonomi dan keuangan menjadi lebih kuat memasuki era Pandemi COVID-19. Transaksi masyarakat Indonesia mulai semakin bergeser ke online seiring adanya pembatasan social distancing. Gangguan digitalisasi bukan lagi topik bayangan di industri perbankan, tetapi juga merambah pertanyaan tentang shadow currency dan bahkan shadow central banking.

            Kondisi tersebut kemudian memaksa komunitas bank sentral di dunia, termasuk Indonesia, untuk mengklaribasi kebijakannya. Digitalisasi sebatas digitalisasi sistem pembayaran dipandang tidak cukup. Menjadi misi kebijakan publik, digitalisasi perlu diperluas sampai mencakup upaya kepercayaan kalayak umum pada uang dalam format digital.

            Central Bank Digital Currency (CBDC) datang menjadi sebuah solusi yang kontinu. CBDC dipandang dapat membantu kebutuhan publik dalam bertransaksi di era digital. Namun penerbitan CBDC bukan lah hal yang mudah. Bank sentral perlu merumuskan desain CBDC secara teliti dan dengan takaran yang sesusai agar kehadirannya tidak justru berdampak kontraproduktif bagi perekonomian. Bank sentral minimal perlu mengembangkan desain CBDC-nya pada tiga prinsip, diantaranya:

  1. “do no harm” : tidak mengganggu pelaksanaan mandat bank sentral di bidang moneter dan makropudensial;
  2. “coexist” : sanggup hidup hidup berdampingan dengan uang-uang yang sudah ada dan tersedia saat ini;
  3. Mendorong inovasi maupun efisiensi.

Dasar pemikiran tersebutlah yang menjadi landasan bagi Bank Indonesia untuk meluncurkan “Proyek Garuda” yang kemudian disebut “Digital Rupiah”. Dengan proyek ini, Bank Indonesia akan membuat desain Digital Rupiah lebih akurat dan mampu berfungsi sebagai, antara lain:

  • Alat pembayaran digital yang sah bagi Indonesia
  • Intrumen inti bagi Bank Indonesia dalam menjalankan mandatnya pada era digital
  • Sarana untuk mendukung inklusi keuangan dan inovasi serta mendorong efisiensi dari ujung ke ujung

Digital Rupiah

Digital Rupiah adalah uang dalam format digital yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Digital Rupiah akan diterbitkan dalam 2 jenis. Yang pertama, Digital Rupiah wholesale (w-Digital Rupiah) dengan cakupan akses yang terbatas dan hanya didistribusikan untuk melayani transaksi wholesale. Kemudian jenis yang kedua adalah Digital Rupiah ritel (r-Digital Rupiah) dengan cakupan akses yang terbuka untuk publik dan didistribusikan untuk transaksi ritel.

Digital Rupiah akan dibangun dengan fitur desain yang tangguh dan memungkinkan pengembangan model bisnis baru yang inovatif, inklusif, dan efisien. Tokenisasi surat berharga juga akan dikembangkan di dalam platform Digital Rupiah untuk membuka peluang baru pada pendalaman pasar keuangan. Untuk mewujudkan model bisnis tersebut, teknologi Digital Rupiah akan terdiri dari tiga layer, yaitu platform teknologi, aset digital, dan use case

  1. Layer platform teknologi, memuat fitur-fitur yang mendukung Digital Rupiah, diantaranya smart contract, identify service, regulatory service, kriptografi, application programming interface (API), serta skema sandboxing.
  2. Layer aset digital, termasuk sumber daya digital yang dikelola oleh Bank
    Indonesia terdiri dari dua aset digital utama yaitu Digital Rupiah dan digital secuities (surat-surat berharga)
  3. Layer use case, berbobot fungsi dan layanan yang memanfaatkan layer aset digital

Pengembangan Desain Digital Rupiah

Desain Teknologi Digital Rupiah rencana nya akan dibangun dengan beberapa prinsip, antara lain:

  • Cepat (fast): memiliki kemampuan untuk transaksi secara cepat dalam waktu yang dapat diterima oleh pengguna
  • Aman (secure): memiliki kemampuan untuk menjaga integritas transaksional dan memitigasi risiko operasional, termasuk risiko dunia maya. Platform teknologi Rupiah Digital harus memenuhi standar keamanan tinggi, termasuk kemampuan untuk menggunakan teknologi yang tahan terhadap serangan komputer kuantum (Quantum resiliensi)
  • Resiliensi (resilient): memiliki kemampuan pulih dengan cepat dari segala gangguan operasional
  • Interoperabilitas (interoperable): memegang kapabilitas 3i (integrasi, interoperabilitas, dan interkoneksi) dengan berbagai sistem, baik yang ada masa kini maupun di masa yang akan datang
  • Mudah dikembangkan (extensible): memiliki kemampuan mengambil berbagai perkembangan fitur baru dan potensial pihak lain yang dapat memperbaharui melalui pengembangan fungsionalitas/layanan sistem
  • Fleksibel (flexible): : bersifat modular, yaitu karakteristik sistem yang terdiri dari berbagai komponen sehingga mudah dioperasikan

Pengembangan desain Digital Rupiah akan dilakukan secara iteratif dan bertahap. Pengembangan Digital Rupiah terbagi menjadi 3 tahapan. Dalam fase pertama (immediate), pengembangan w-Digital Rupiah untuk use case penerbitan, perusakan, dan transfer dana antar pihak. Pada tahapan berikutnya (intermediate), use case w-Digital Rupiah akan diperluas dengan use case tambahan yang mendukung transaksi di pasar keuangan. Pada tahap akhir (end state), konsep end-to-end yang terintegrasi w-Digital Rupiah to r-Digital Rupiah akan diujicobakan. Pendekatan ini dimungkinkan bereksplorasi berbagai alternatif desain Digital Rupiah untuk menjamin nilai tambah seoptimal mungkin. Uji coba akan mencakup proses transfer r-Digital Rupiah untuk memenuhi kebutuhan pembayaran barang dan jasa serta transfer dana masyarakat. Industri yang berperan sebagai wholesaler harus mengembangkan mekanisme distribusi ke pengguna akhir dan mempersiapkan standar 3i yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia

Beberapa Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Rupiah Digital

  • Sedikit berbeda dengan Uang Rupiah Kertas

Penerbitan rupiah digital ini terdapat sedikit perbedaan dengan mata uang rupiah pada umumnya, yaitu pada sisi formatnya yaitu digital. Namun dari sisi nominal, bentuk, gambar dan hiasan uang lainnya tetap sama dengan uang kertas atau logam.

  • Teknologi Blockchain atau DLT

Uang digital yang dienkripsi dan disimpan dalam Khazanah Rupiah Digital nantinya akan menggunakan teknologi blockchain atau teknologi ledger terdistribusi (DLT). Penyalurannya melalui lembaga keuangan besar, baik bank maupun non bank, yang dipilih oleh BI sebagai wholesaler.

  • Tidak hanya sebagai Alat Transaksi

BI tidak hanya merancang rupiah digital sebagai alat transaksi mata uang publik, seperti hal nya rupiah kertas. Namun bisa juga digunakan untuk transaksi besar lainnya hingga operasi mata uang BI itu sendiri. Seperti akan diperluas untuk transaksi di pasar keuangan, termasuk operasi moneter, transaksi pasar vales, dan transaksi pasar uang (yang bersifat collateralized maupun uncollateralized), serta transaksi outright atau repo.

  • Penerbitan Rupiah Digital

Fillianingsih Hendarta, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan tepatnya uang digital rupiah ini akan diterbitkan. Dikarenakan penerbitan whitepaper yang penulis gunakan sebagai referensi ini pun masih termasuk tahap sangat awal dari perkembangan rupiah digital.

  • Dapat Digunakan untuk Transaksi Barang hingga Metaverse

Gubernur BI, Perry Warjiyo memastikan bahwa dengan penerbitan rupiah digital ini akan semakin memperkuat fungsi rupiah sebagai alat transaksi. Tidak hanya menjadi alat tukar barang-barang berbentuk fisik, namun juga dapat digunakan untuk belanja barang-barang non fisik.

Fillianinsih juga menambahkan bahwa rupiah digital ini akan memiliki peran yang lebih besar dibandingkan uang kertas sebagai alat transaksi pada umumnya. Sebab rupiah digital ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah pada instrumen web 3.0. Web 3.0 adalah layanan internet generasi paling terbaru di mana peranan pengguna internet itu sendiri menjadi semakin besar dalam ruang digital. Maka aset seperti Bitcoin Cs menjadi bagiannya, sama halnya dengan metaverse.

  • Tidak Menambah Jumlah Uang Rupiah

Bank Indonesia sudah memiliki rancangan distribusi rupiah digital dari tingkat wholesaler, baik bank maupun non bank, hingga ke tingkat retail atau ke seluruh masyarakat. Pendistribusian ini dipastikan tidak akan mempengaruhi jumlah rupiah.

  • Telah Mengantisipasi Resiko Siber hingga Resiko Sistematik

BI telah memperkirakan resiko-resiko keamanan sistem informasi yang umum pada rupiah digital. Oleh karena itu, standar keamanan juga diterapkan pada rupiah digital. Standar tersebut terdiri dari manajemen identitas dan akses (verifikasi dan otorisasi), manajemen kelangsungan bisnis, manajemen tambalan keamanan informasi, manajemen kasus, dan manajemen siklus pengembangan.

Dampak Uang Rupiah

Dilansir dari CNBC Indonesia, Sanny Iskandar, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonensia (Apindo) Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi, mendukung rencana Bank Indonesia untuk menerbitkan Rupiah Digital ini. Sanny mengatakan bahwa dengan rupiah digital ini akan berdampak baik terhadap Perekonomian Indonesia. Dengan proses transaksi yang cepat dan mudahnya, tingkat konsumsi masyarakat akan naik. Pelaku usaha dalam melakukan transaksi kegiatan ekonomi seperti ekspor/impor juga akan menjadi lebih mudah dan cepat.

(Dalam infokomputer.grid.id , 2022) Oscar Dermawan, CEO Indodax platform perdagangan kripto Indonesia, menjelaskan bahwa perilisan rupiah digital adalah pertanda baik untuk dapat meningkatkan ekosistem ekonomi digital, sehingga Indonesia tidak akan ketinggalan dari negara lain. Ia menegaskan bahwa aset kripto Indonesia, bukanlah alat pembayaran, melainkan sebuah komoditas atau aset yang dimanfaatkan untuk investasi. Kedepannya rupiah digital maupun aset kripto, tidak akan terganggu satu dengan yang lain karena fungsi nya berbeda dan bahkan justru rupiah digital akan memudahkan akses ke perdagangan kripto di Indonesia karena sama-sama berbentuk digital.  Oscar menganggap perilisan rupiah digital akan mengokohkan perekonomian digital Indonesia.

VIDEO PEMBAHASAN

Referensi:

https://t.co/H2v6EQLtyJ (Whitepaper Proyek Garuda)

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221206065554-78-883302/cara-mendapatkan-rupiah-digital-bagi-masyarakat

https://infokomputer.grid.id/read/123396197/apa-dampak-kehadiran-rupiah-digital-ke-bisnis-kripto-di-indonesia

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221206064043-37-394028/simak-7-fakta-rupiah-digital-bentuk-cara-pakai-manfaat

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210226113727-37-226350/bi-bikin-rupiah-digital-ini-dampak-ke-dunia-usaha

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 − 16 =