Peran Literasi Digital bagi Mahasiswa Kependidikan dalam Menghadapi Pembelajaran Abad 21

Seperti yang kita ketahui, teknologi telah berkembang pesat. Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Abad 21 juga disebut sebagai abad revolusi industry 4.0, abad dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang cepat (Beni Junedi dkk, 2020). Berbagai bidang telah menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada, salah satunya pada dunia pendidikan.

Keterampilan pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang berprisip proses yang berpusat pada siswa, berkolaborasi, mengontekstualisasikan, dan berintegrasi dengan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembelajaran abad 21, peran guru harus lebih baik untuk menentukan nasib masa depan generasi muda (Zakiyatul Nisa’, 2022)

Keterampilan yang dibutuhkan peserta didik akan meningkat dengan kecepatan perkembangan teknologi pada era industry dunia ke empat (Oktian Fajar dkk, 2021). Dalam proses pembelajaran keterampilan abad 21 dikenal dengan keterampilan 4C yaitu creativity (kreativitas), critical thinking (berpikir kritis), communication (komunikasi) collaboration (kolaborasi) (Beni Junedi dkk, 2020).

Untuk menyiapkan peserta didik sebagai penerus bangsa yang mampu menghadapi tantangan dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi maka dibutuhkan guru yang berkompeten dalam membantu mewujudkan itu semua. Sebelum mendidik dan membimbing siswanya, maka mahasiswa kependidikan sebagai calon guru harus memahami serta mampu memanfaatkan teknologi.

Pada abad 21, guru dituntut lebih kritis, aktif, kreatif, inovatif dan kolaboratif terhadap perkembangan zaman, teknologi maupun trend mengajar (Starkey, 2020). Keterampilan pemebelajaran abad 21 akan tercapai jika sistem pembelajarannya terpusat pada siswa, tidak pada guru (Zakiyatul Nisa’, 2022). Maka guru harus memiliki modal dasar agar mendapatkan inspirasi mengenai penerapan pembelajaran abad 21 sehingga mampu menjadi yang terdepan dalam perubahan zaman dan mampu tampil sempurna di hadapan peserta didiknya (Leli Halimah, 2017) dalam (Zakiyatul Nisa’, 2022).

Melalui mata kuliah Literasi Digitan dan Kemanusiaan ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang hubungan manusia dan teknologi, dampak positif dan negative teknologi, konsep dasar internet of thing, big data, artificial intelligence, e commerce, etika dunia siber, serta aturan hokum tentang informasi dan transaksi elektronik, serta kecakapan dalam pemanfaatan media informasi di dunia siber secara cerdas, bijak kritis dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, yang akan dievaluasi dengan penerapan penilaian otentik dan tes.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka mahasiswa akan mendapatkan banyak pengetahuan dan dilatih keterampilannya mengenai teknologi. Hal tersebut sejalan dengan pembelajaran abad 21 bagi siswa, dimana siswa sebagai penerus bangsa harus memiliki keterampilan abad 21. Dengan keterampilan yang telah didapat mahasiswa kependidikan selama di pergurusn tinggi terutama pada mata kuliah Literasi Digital dan Kemanusiaan, mahasiswa calon guru siap berkonstribusi dalam pembelajaran abad 21.

Untuk lebih lengkapnya dapat simak video berikut :

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

55 − 49 =