INTEGRASI AI PADA TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin maju setiap harinya. Kemajuan teknologi  memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Salah  satu aspek kehidupan manusia yang tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi adalah pendidikan. Revolusi Industri 4.0 sebagai bagian dari perkembangan teknologi akan membawa perubahan mekanisme pada hampir semua bidang, termasuk pendidikan. Dunia pendidikan harus mengikuti pusaran perkembangan teknologi di era digital ini.

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam  pendidikan  telah dilakukan di banyak negara selama beberapa tahun terakhir dan terus berkembang pesat. Penerapan AI mencakup penggunaan teknologi seperti  pembelajaran mesin, chatbots, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR). Teknologi ini menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam proses pembelajaran untuk semua jenjang pendidikan. Penggunaan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan sudah terlihat jelas di beberapa negara. Misalnya saja di Australia, sistem bimbingan belajar cerdas telah dikembangkan untuk membantu mengatasi masalah ketidakseimbangan antara jumlah guru dan jumlah siswa (Luckin & Holmes, 2016).  Di Jepang, bahkan  ada robot dengan kecerdasan buatan yang mengikuti ujian masuk universitas nasional dan mencapai nilai yang memenuhi persyaratan penerimaan 404 dari 744 kampus swasta di negara tersebut (Arai & Matsuzaki, 2014).

Namun, ada juga kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan atau mengambil alih posisi manusia di berbagai industri. Hal ini diperkirakan akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Kekhawatiran lain muncul ketika penggunaan AI dikatakan mengurangi peran penting guru dalam proses pembelajaran dan menghilangkan interaksi sosial dan emosional yang diperlukan siswa untuk proses pendidikan. “Ini adalah keprihatinan serius dan alasan utama mengapa penggunaan AI masih kontroversial,” jelasnya, “belum lagi kekhawatiran mengenai akses siswa dan kesenjangan keterampilan. Profesor Poppy berpendapat bahwa kesenjangan akses dan keterampilan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan ekonomi dan teknologi di bidang tertentu, atau kurangnya pelatihan dan sumber daya.

Penerapan AI dalam Proses Pembelajaran

            Artificial Intelligence (AI) adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memungkinkan mesin,  seperti  komputer,  untuk  melaksanakan  tugas  dan  fungsi  sebagaimana  yang  dapat dijalankan  oleh  manusia.  Lebih  khususnya,  AI  melibatkan  upaya  untuk  mengembangkan kecerdasan  atau  intelligence  pada  mesin  berdasarkan  perilaku  yang  menyerupai  manusia (Mulyana,  2022).  Tujuan  utama  AI  adalah  memungkinkan  komputer  untuk  menjalankan perintah dengan kemampuan yang dapat menyaingi kemampuan manusia. Dalam konteks AI, ada empat pendekatan utama yang dapat diambil (Cholissodin et al., 2020):

  1. Acting  humanly (bertindak  seperti  manusia):  Sistem  AI  mampu  melakukan  tugas  atau interaksi dengan lingkungan sebagaimana manusia melakukannya.
  2. Thinking humanly (berpikir seperti manusia): Sistem AI memiliki kemampuan untuk berpikir dan memproses informasi seperti bagaimana manusia berpikir.
  3. Think  rationally (berpikir  rasional):  Sistem  AI  dapat  melakukan  pemikiran  yang  logis  dan rasional dalam pengambilan keputusan.
  4. Act  rationally (bertindak  rasional):  Sistem  AI  mampu  bertindak  dan  merespons  situasi dengan cara yang rasional, berdasarkan logika dan tujuan yang telah ditentukan.

Berdasarkan empat pendekatan di atas, dapat disimpulkan bahwa mekanisme AI sangat menyerupai bahkan bisa melebihi aspek kognitif manusia, mulai dari pemikiran dan tindakan.

Berikut adalah manfaat AI dalam proses pembelajaran:

  1. Personalisasi pembelajaran

AI dapat digunakan untuk menilai pemahaman dan minat siswa terhadap semua mata pelajaran. Oleh karena itu, kurikulum dan materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, sehingga memungkinkan setiap siswa  belajar  lebih efektif.

  • Penilaian otomatis

AI sering digunakan untuk menjawab pertanyaan secara otomatis di seluruh platform online. Fitur ini memudahkan guru dan instruktur dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan tes dengan cara yang lebih mudah dan praktis. Guru dan instruktur tidak perlu lagi  membuat pertanyaan dan  jawaban yang benar secara manual, karena sistem AI dapat mengikuti instruksi yang telah diprogram sebelumnya dan  belajar dari kebiasaan pengguna dan siswa.

  • Tutor virtual

Sistem ini menggunakan teknologi pembelajaran mesin, yang memungkinkan sistem  memahami pola dan teknik pengajaran melalui interaksi dengan siswa.

Sistem bimbingan belajar AI dapat memberikan umpan balik dan saran otomatis serta  materi dan latihan tambahan untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman mereka tentang topik tertentu.

  • Smart content

Dengan menggunakan kecerdasan buatan  dalam konten cerdas, Anda dapat mencari, mengelompokkan, dan menemukan materi dari buku digital yang  diprogram secara virtual dengan lebih cepat dan efisien. Contoh penggunaan teknologi ini dapat ditemukan di berbagai perpustakaan digital di  sekolah, universitas, dan perpustakaan umum. Kecerdasan buatan  membantu dengan cepat dan sistematis menemukan dan mengkategorikan buku yang dibutuhkan.

  • Voice assistance

Voice Assistant memungkinkan para siswa untuk mencari materi, referensi soal, artikel, hingga buku  hanya  dengan  berbicara  atau  menyebutkan  kata.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − = 11