Urgensi Literasi Bidang Media Sosial Bagi Masyarakat Indonesia

Perkembangan teknologi di abad 21 ini memang tidak dapat dipungkiri kehadirannya di Indonesia maupun belahan dunia lain. Informasi-informasi terkini menjadi salah satu asupan kebutuhan masyarakat yang cukup signifikan. Pada era digital kini, informasi sangat mudah untuk diakses dari segala sumber. Entah itu dari google, media sosial seperti instagram, whatsapp, twitter, facebook, youtube, dan lain-lain, Koran elektronik, ataupun lainnya. Dengan kemudahan untuk mengjangkau segala informasi melalui akses dalam jaringan atau secara online, maka muncullah keresahan dalam hal “apakah informasi itu hoax atau fakta”. Keresahan ini menjadi kasus yang cukup berperan dalam kemajuan teknologi yang ada di Indonesia, di mana banyak pengguna media sosial yang masih minim untuk memilah informasi yang sesuai dengan fakta.

Masyarakat akan cenderung mengemukakan apa yang mereka baca, tanpa melihat terlebih dahulu apakah hal tersebut benar atau salah. Bahkan masyarakat juga akan menyebarluaskan informasi tersebut tanpa meninjau kembali informasi tersebut. masyarakat cenderung enggan untuk melakukan “pilah untuk pilih “ ataupun “saring sebelum sharing”. Hal ini dikarenakan masyarakat akan lebih mengedepankan hasil informasi yang telah mereka temui.

Dalam hal ini, maka literasi dalam bidang media sosial memang haruslah digalakkan. Masyarakat Indonesia perlu untuk memahami megenai bab literasi media sosial secara lebih bijak lagi. Hal ini dapat dicontohkan seperti bijaksana dalam mengolah informasi yang didapat, lebih kritis dalam memilih informasi yang akan disebarluaskan, serta pemanfaatan informasi tersebut dalam kehidupan keseharian.

Literasi media menurut James Potter dalam bukunya yang berjudul “Media Literacy”, diartikan sebagai sebuah pandangan yang digunakan secara aktif ketika individu melakukan akses ke media dengan tujuan untuk memaknai sebuah pesan ytang telah disampaikan oleh media. Maka,  Literasi media sosial diartikan secara garis sbesar sebagai kemampuan seseorang dalam memilih, mencarri, serta mengaplikasikan sumber informasi yang didapatkan. Masyarakat yang sadar akan pentingnya menolak adanya berita hoax akan sulit diadu domba oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, lebih jernih dalam menarik kesimpulan, dan akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam beropini atau menyampaikan argumentasinya.

Upaya menyadarkan masyarakat menenai pentingnya literasi bidang media sosial ini dapat dilakukan dengan Pilah sebelum pilih dan Saring sebelum sharing. Atau secara lebih rinci dapat dilakukan dengan klaim informasi yang teah didapatkan, lihat latar belakang dari penulis informasi tersebut, sumber daya maupun keakuratan dalam pembuatan informasi tersebut.

Dilansir dari Manfaat Literasi Ditigal Bagi Masyrakat dan Sektor Pendidikan Pada Saat Pandemi Covid -19 (2020) karya Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital terutama dalam bidang media sosial memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Kegiatan dalam mencari dan memahami informasi mampu menambah wawasan dari individu,
2. Meningkatkan kemampuan individu dalam berpikir kritis dan memahami informasi
3. Menambah kosa kata dari masing-masing individu, yang berasal dari berbagi informasi yang dibaca.
4. Mampu meningkatkan kemampuan verbal individu
5. Literasi digital mampu meningkatkan daya focus serta konsentrasi dari individu.
6. Menambah kemampudan membaca, merangkai kalimat, maupun menulis informasi pada individu.

Pemberdayaan masyarakat dalam bidang literasi media sosial menjadi urgensi yang cukup penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga, adanya pemberdayaan dalam bidang ini akan mengurangi perilaku bermedia sosial secara tidak sehat. Sehingga, harapan agar masyarakat mampu menolak keberadaan berita hoax dan berhati-hatri dalam bermedia sosial akan terwujud.