Tutorial Konfigurasi Dasar Mikrotik untuk Hotspot dengan Winbox

Di zaman sekarang ini, teknologi berkembang begitu pesat. Kita telah memanfaatkan kehadiran dari teknologi tersebut. Kita tak bisa menolak akan hadirnya teknologi yang telah berkembang pesat saat ini. Kita harus dapat menggunakan teknologi tersebut secara bijak.

Salah satu kemajuan teknologi tersebut adalah bidang jaringan. Jaringan adalah sebuah teknologi bagaimana cara antara tempat satu dan tempat lainnya dapat terhubung. Salah satu bentuk implementasi jaringan adalah pada komputer. Jaringan komputer adalah sebuah metode bagaimana supaya komputer satu dengan komputer yang lainnya dapat terhubung.

Pada kali ini, saya akan memberikan tutorial konfigurasi dasar Mikrotik. Karena sebelum kita mengatur hotspot pada Mikrotik, Mikrotik harus dikonfigurasi dahulu agar dapat terhubung oleh ISP dan komputer. Konfigurasi dasar pada mikrotik ini meliputi, melakukan bridge pada beberapa port, kemudian mengatur IP Address pada Interface, mengatur DNS Server, dan penambahan firewall dengan NAT. Namun sebelum masuk ke tutorial biarkan saya jelaskan dahulu mengenai beberapa hal.

Apa Itu Bridge, IP Address, DNS Server, dan NAT?

Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan.

IP Address adalah label numerik yang ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang menggunakan Protokol Internet untuk komunikasi.

DNS Server adalah sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address. Tanpa DNS, mka perlu untuk mengetik IP Address secara lengkap ketika ingin mengunjungi sebuah website.

NAT adalah sebuah sistem untuk menggabungkan lebih dari satu komputer untuk dihubungkan ke dalam jaringan internet hanya dengan menggunakan sebuah IP Address.

Berikut adalah cara untuk melakukan konfigurasi dasar Mikrotik untuk hotspot

Alat Yang Dapat Dipersiapkan

  1. ISP
  2. Kabel Ethernet (2 Kabel)
  3. Router Mikrotik
  4. Laptop
  5. Software Winbox

Langkah-Langkah

Untuk langkah yang dilakukan dalam mengkonfigurasi mikrotik adalah

  • Koneksikan dahulu Mikrotik dengan ISP pada port 1 dan Laptop atau PC pada port 2
  • Buka software Winbox pilih pada tab Neighbor, kemudian tunggu hingga MAC Address atau IP Address dari Mikrotik yang digunakan muncul. Jika sudah, klik pada bagian MAC Address. Untuk username yaitu admin dan passwordnya tidak perlu diisi, kemudian klik Connect..
  • Kemudian kita mengganti nama port ethernet pada Mikrotik. Klik Interfaces dan klik pada bagian Port ether yang akan diganti namanya kemudian klik “Apply” dan “Ok”. Sebagai pengingat Port Ether 1 pada Mikrotik selalu digunakan untuk menghubungkan antara Mikrotik dengan ISP.

Untuk penggantian nama ini sifatnya bebas mau diganti apa saja. Ini hanya untuk mempermudah kita ketika nanti tiap ether akan digabungkan menggunakan Bridge. Jadi sesuaikan saja dengan banyaknya port ether pada router Mikrotik yang anda gunakan dan tujuannya.

  • Kemudian setelah mengganti nama tiap port pada mikrotik, kita akan melakukan Bridge pada tiap port. Untuk melakukan Bridge maka lakukan klik pada menu Bridge dan masuk pada tab Bridge dan klik “+” dan kita hanya perlu memberi nama Bridge yang akan ditambahkan kemudian klik “Apply” dan “Ok”. Untuk Bridge yang akan saya buat itu ada 2, yaitu
    Bridge-WAN = Untuk port yang dihubungkan dengan ISP.
    Bridge-LAN = Untuk port yang akan digunakan untuk hotspot.

Kemudian memasukkan ether yang ada, kedalam bridge yang telah dibuat. Pada menu Bridge klik tab Ports dan klik “+“. Untuk port yang akan digabungkan ke dalam bridge, itu disesuaikan dengan rencana tadi. Bagian Interface untuk memilih port ether-nya dan bagian Bridge untuk memilih Bridge manakah yang akan dimasukkan port tersebut. Kemudian klik “Apply” dan “Ok”

  • Kemudian saya ingin mendapatkan alamat IP dari ISP dengan menggunakan DHCP Client pada Bridge-WAN. Karena dengan menggunakan DHCP Client nanti untuk IP addressnya akan didapatkan secara otomatis. Untuk menuju ke DHCP Client, terdapat di menu IP kemudian klik pada bagian DHCP Client. Pada tab DHCP Client, klik “+‘ dan masukkan bagian Interface dengan Bridge-WAN sebagai sumber internetnya. Kemudian klik “Apply” dan “Ok”.
  • Kemudian saya akan mengatur DNS Server. Untuk masuk ke bagian DNS Server, kita klik menu IP kemudian menuju ke DNS. untuk server yang digunakan bisa menggunakan IP yang diberikan provider atau yang lebih mudahnya menggunakan domain Google dengan IP 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. Kemudian centang “Allow Remote Request“, klik Apply dan OK.
  • Kemudian saya akan menambahkan IP Address pada Bridge-LAN. Untuk mengaturnya kita perlu klik menu IP kemudian masuk bagian Addresses dan klik “+“. Pada bagian IP dapat diisi bebas karena masuk dalam local area pada Mikrotik. Sebagai contoh, saya menggunakan 10.10.10.1/24. Jangan lupa untuk menggunakan “/24”. Kemudian untuk bagian Interface dapat diisi Bridge-LAN. Kemudian klik “Apply” untuk memunculkan IP pada Network dan klik “Ok”
  • Kemudian saya akan mengatur DHCP Server. Klik menu IP kemudian masuk pada bagian DHCP Server. Kemudian klik DHCP Setup. Untuk yang akan diatur adalah Interface yang akan dipilih, IP Address yang akan dibagikan, dan waktunya. Untuk pengaturan lainnya bisa dilewati atau di-next saja.

Yang pertama yaitu DHCP Server Interface. Interface untuk memilih port yang akan digunakan untuk hotspot. Maka dari itu, pilih bagian Bridge-LAN. Kemudian klik “Next” saja hingga bagian IP Address yang akan dibagikan

Pada bagian IP Address ini bebas ingin membagikannya seberapa banyak. Untuk saya, karena pada Bridge-LAN saya menggunakan IP 10.10.10.1/24, maka saya akan memilih 10.10.10.50-10.10.10.254 kemudian bisa kita “Next” lagi hingga pada bagian Leash Time.

Kemudian yang terakhir yaitu bagian Lease Time. Ini berfungsi untuk menentukan berapa lama IP Address yang dibagikan tadi. Untuk saat ini saya coba memilih 1 Jam saja dahulu. Jika sudah bisa klik “Next” dan setup DHCP Client sudah selesai.

  • Yang terakhir yaitu mengatur NAT. Untuk masuk ke dalam menunya, anda bisa klik menu IP kemudian masuk bagian Firewall. Kemudian klik tab NAT dan klik “+“.

Pada tab general, yang akan diatur yaitu Chain dan Out Interface. Untuk Chain-nya dapat diisi “srcnat” dan pada Out Interface-nya dapat dipilih Interface Bridge-WAN.

Kemudian klik pada tab Action. Untuk Action yang akan dipilih yaitu Masquerade. Jika sudah klik “Apply” dan “OK”.

Baik untuk konfigurasi dasar mikrotiknya sudah selesai. Kalian bisa cek apakah internet sudah terhubung atau belum dengan melakukan “ping” pada menu “New Terminal” atau kalian juga bisa membuka Chrome dan lakukan pencarian.

Untuk lebih detailnya dapat dilihat melalui video dibawah ini

Terima Kasih kepada teman-teman yang meluangkan waktunya untuk membaca artikel dan melihat video mengenai Tutorial Konfigurasi Dasar Mikrotik untuk Hotspot ini. Saya harap apa yang saya bagikan bisa bermanfaat.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 79 = 80