Pengaruh Penggunaan Media Digital (sosmed) Pada Insecurity dan Health Mentality

https://pirantisofthouse.com/social-media-wallpapers/

Tidak mudah dipungkiri bahwa di zaman yang serba modern ini, eksistensi media digital berupa media sosial dapat dikatakan sangat melekat dengan kehidupan manusia. Bermain sosial media pun sudah cukup lazim ditemukan khususnya kalangan anak remaja. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kita memang dituntut untuk mampu beradaptasi serta memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Contohnya penggunaan media umum WhatsApp yang mana kita mampu memanfaatkan fitur dalam mengirimkan pesan teks, suara, gambar sampai video melalui sebuah gadget.

Di era sekarang ini, WhatsApp memang menjadi pilihan primadona bagi anak remaja dalam menyebarkan informasi baik melalui media foto, video ataupun yg lainnya. Tak hanya itu, WhatsApp juga terdapat fitur Video Call yang tentunya hal tadi sangat memudahkan kita untuk berkomunikasi atau menanyakan keterangan pada era digital di zaman ini. Terdapat pula platform media sosial lain yang sangat terkenal pada kalangan para remaja, seperti Instagram, Youtube, Twitter, Facebook, dan lain sebagainya. Melalui Instagram, kita mampu melihat kegiatan para artis, selebgram, tokoh politik, bahkan sampai idola-idola mereka melalui sebuah postingan atau sebuah Instastory yang dibagikan pada Instagram. Selain itu, para remaja juga bisa memposting sebuah foto, video, memberikan cerita ataupun melihat cerita orang lain sampai bertanya keterangan atau chattingan melalui fitur Direct Message yg tersedia.

Melalui berbagai platform tersebut, tentu saja menjadi suatu wadah kesenangan bagi para manusia dalam mengeksplor berbagai hal yang ingin diketahuinya. Akan tetapi, tidak sepenuhnya bermain sosisal media membawa dampak yang positif, karena tanpa kita sadari secara tidak langsung kita akan merasakan hal-hal negatifnya. Misalnya saja dengan terlalu sering melihat postingan artis-artis kpop idol membuat diri menjadi terobsesi dengan paras cantik serta bentuk tubuhnya yang ideal dengan melakukan diet yang tidak sehat. Contoh lainnya juga adalah kasus bullying secara verbal dengan melontarkan komentar pedas yang tak disangka ternyata itu bisa membuat orang menjadi sakit hati dan merasa terkucilkan. Walaupun sosial media termasuk ke dalam lingkup ruang maya, akan tetapi kita bisa merasakan efeknya secara nyata. Tak sedikit orang yang bermain sosial media justru malah menjadi stress dan depresi hanya karena merasa insecure ataupun kesehatan mentalnya terganggu akibat bullying.

Saat ini penggunaan media digital memang seakan-akan telah dianggap sebagai konsumsi sehari-hari. Tanpa media digital, para remaja khususnya akan merasa ada yang kurang menurut dirinya. Hal itulah yang mana sadar atau tidak sadar, mental health atau kesehatan mental remaja akan terganggu. Mereka akan merasa gelisah, gundah bahkan hingga stress ataupun depresi. Sehingga, tanpa disadari sosial media mempengaruhi mood  remaja, bahkan  cenderung malas karena mood mereka yang sedang tidak stabil. Masalah lain yang muncul dari penggunaan media sosial adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain atau kita sebut insecurity. Sebagai contoh, seseorang akan menunjukkan sisi baik dari berbagai hal dan kehidupan melalui Instagram, yang secara tidak langsung dapat membuat para pengguna media sosial lainnya iri ataupun terobsesi. Preferensi dan komentar media sosial ternyata juga dapat memengaruhi suasana hati pengguna, yang secara otomatis memengaruhi suasana hati seseorang. Tentu saja, beberapa like dan komentar negatif pada sebuah postingan bisa membuat pengguna media sosial  merasa tertekan atau tidak nyaman.

Kita ketahui bersama bahwa perkembangan digital tentunya dapat memberikan efek positif dan mempermudah kehidupan di era  digital saat ini. Namun, jika kita tidak dapat mengontrol penggunaan media sosial, tentunya aka nada beberapa konsekuensi negatif. Kesehatan mental terutama pada remaja, bisa dengan mudah digoyahkan ketika tergila-gila dengan media sosial. Kecemasan, kegelisahan, kebingungan, dan keresahan dapat terjadi akibat penggunaan media sosial. Maka dari itu, perlu dilakukan adanya pembatasan penggunaan sosial media dan menggunakannya untuk aktivitas tertentu secara bijak. Jangan sampai terlena bahkan mengancam kesehatan mental kita hanya karena kecerobohan dalam mengakses media digital.

Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada video You Tube berikut ini :
https://youtu.be/u1dQNIRfLDI

Terima kasih dan selamat menyaksikan !!!
Disusun oleh :
Umi Masviroh (6411421036)
2A / Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang

umimasviroh

Public Health '21 UNNES

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 1 =