Artificial Intelligence: Membantu untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Artificial intelligence atau yang biasa disebut AI memiliki arti kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan adalah teknologi di bidang ilmu komputer yang biasanya digunakan untuk memecahkan masalah baru dengan cara layaknya yang dilakukan oleh manusia. Menurut Rich dan Knight (1991) Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Apa sih tujuan dari kecerdasan buatan itu sendiri? Kecerdasan buatan membuat mesin menjadi lebih pintar dan bermanfaat, serta memahami apa itu kecerdasan. Kecerdasan buatan menawarkan berbagai manfaat diberbagai bidang, seperti memecahkan masalah yang kompleks, meningkatkan efisiensi pekerjaan, membuat keputusan yang lebih pintar, dan membantu meminimalkan kesalahan manusia.

Selain yang disebutkan tadi, kecerdasan buatan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai contoh penggunaan teknologi Augmented Reality (AR). Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Cholis Sa’dijah (UM), Prof. Dr. Ahmad Farzan (UNP), Prof. Dr. Rahmah Johar (Unsyiah), dan Prof. Dr. Sugiman (UNY) yang melakukan eksplorasi lapangan yang mendalam untuk mengidentifikasi aspek-aspek etnomatematika di beberapa provinsi, termasuk Sumatera Barat, Jambi, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Penelitian tersebut bertujuan membuat pembelajaran matematika lebih relevan dan menarik bagi siswa. Penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) diharapkan dapat menyediakan visualisasi objek-objek budaya dalam bentuk 3D, memperkaya pengalaman belajar siswa dan membantu mereka memahami penerapan konsep matematika dalam kehidupan nyata.

AI memiliki berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, antara lain:

  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
    AI dapat mengefisiensi waktu dan tenaga guru, sehingga dapat fokus pada tugas-tugas lainnya. Misalnya AI dapat digunakan untuk menilai pekerjaan siswa secara objektif ataupun menyusun rencana pembelajaran.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
    AI dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mengembangkan alat bantu pembelajaran yang dapat membantu siswa dengan gangguan belajar.
  • Meningkatkan aksesibilitas pembelajaran
    AI dapat membuat pendidikan lebih terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik.
  • Meningkatkan relevansi dan ketertarikan pembelajaran
    AI dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik bagi siswa. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menyediakan visualisasi objek-objek budaya dalam bentuk 3D.

Selain peluang, beberapa tantangan juga perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Penggunaan AI di bidang pendidikan menimbulkan berbagai masalah etika, seperti privasi, keamanan, dan tanggung jawab.
  2. AI dapat rentan terhadap bias, yang dapat berdampak negatif pada siswa. Misalnya, AI yang digunakan untuk menilai pekerjaan siswa dapat bias terhadap siswa dari kelompok tertentu.
  3. Beberapa sekolah atau lembaga pendidikan mungkin tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung penggunaan AI.

Dapat disimpulkan, AI memang memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, kita juga harus selalu memperhatikan beberapa tantangan yang ada.

Rafa Afra Zahirah/ Teknik Informatika/ 2304130099

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 16 = 26