INOVASI TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN UNTUK KONSTRUKSI

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin menjadi-jadi. Segala bidang kehidupan tanpa terkecuali sekarang ini hampir semuanya memanfaatkan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut tentunya harus kita imbangi pula dengan terus belajar dan belajar agar tidak ketinggalan zaman. Inovasi-inovasi pun bermunculan dari berbagai bidang mulai dari kesehatan, transportasi, pendidikan, bahkan sampai bidang konstruksi dan properti.

Banyak para peneliti dari berbagai penjuru dunia yang mengeksplorasi ilmu pengetahuan pada bidang material bahan bangunan. Mengingat permintaan akan bangunan untuk tempat tinggal semakin tahun semakin bertambah. Sehingga, material bahan bangunan yang ramah lingkungan, lebih efektif dalam penerapannya, serta efisiensi dalam waktu pengerjaannya sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Hal tersebut mendorong para ilmuan melakukan inovasi-inovasi pada material bangunan. Melalui inovasi tersebut, bahan bangunan baru yang tercipta mampu mengurangi emisi karbon dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebih, sehingga lebih ramah lingkungan dan tentunya cenderung lebih efisien dalam pengerjaannya. Beberapa inovasi tersebut antara lain :

  • Bata Ringan dari Residual Cracking Catalist (RCC)

Residual Cracking Catalist (RCC) termasuk limbah hasil dari minyak mentah yang diproses di dalam tabung reaktor. Secara tidak langsung, bata ringan RRC ini tergolong ramah lingkungan karena sebagian besar memanfaatkan limbah pembuangan. Sekitar 74% RRC dan 24% pasir silika menjadi bahan utama pembuatan bata ringan ini, serta sisanya adalah foam agent. Bata ini tergolong cukup kuat dengan kuat tekan senilai 35 Kgf/cm².

  • Fly-As Untuk Komponen Bangunan

Hampir sama dengan sebelumnya, Fly-Ash juga termasuk pada limbah pembuangan. Hanya saja, Fly-Ash termasuk limbah pembuangan hasil pembakaran dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).  Limbah hasil PLTU memasuki kondisi yang mengkhawatirkan karena dapat mencemari laut akibat limbah melimpah yang langsung dibuang ke laut. Limbah tersebut kemudian dijadikan inovasi untuk bahan bangunan oleh para ilmuan yang tentunya akan mengurangi pencemaran laut akibat limbahnya. Penyusun material ini adalah 60% Fly-Ash dan 40% pasir yang membuatnya menjadi salah satu alternatif bahan material yang ramah lingkungan.

  • Paving Block dari Limbah Plastik

Seperti namanya, bahan baku pembuatan paving block ini adalah limbah plastik yang sudah tidak terpakai yang dicampur dengan material lainnya untuk mendapat nilai kekuatan yang tinggi. Seperti yang kita tahu, plastik membutuhkan ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai secara penuh. Hal tersebut tentunya menjadikan limbah plastik menjadi salah satu masalah terbesar dalam hal kelestarian lingkungan. Pembuatan paving block dari limbah plastik menjadi salah satu terobosan mutakhir yang sangat membantu menyelesaikan masalah limbah plastik. Dalam pembuatannya, digunakan beberapa botol plastik, pembungkus makanan ringan dengan jenis PET (polythylene terephthalate). PET merupakan salah satu jenis plastik dengan kekuatan tekan yang tinggi, aman, dan tidak beracun. Menurut penelitian, kuat tekan paving block dari limbah plastik memenuhi SNI dengan kekuatan sebesar 20 kg/cm².

  • Genteng Komposit

Hampir sama dengan sebelumnya, genteng komposit juga terbuat dari limbah plastik. Hanya saja, genteng komposit dicampur hanya dengan serbuk kaca kemudian dipress dengan tekanan yang dan suhu yang tinggi. Menurut hasil pengujian, nilai rata-rata penyerapan air adalah 0,5% lebih kecil dari SNI yaitu 10% namun tidak menunjukkan rembesan air, sedangkan penyerapan panas sebesar 77,63% lebih besar dari SNI yakni 75%. Lalu pada pengujian kelenturan didapatkan nilai 6355,31 N dimana nilai tersebut cukup kuat dan lentur. Karena bahan utamanya adalah dari limbah plastik, menjadikan genteng komposit memiliki beban yang lebih ringan daripada genteng beton maupun tanah liat, sehingga secara tidak langsung mengurangi beban konstruksi.

  • Teknologi 3D printing

Terbaru, teknologi 3D printing digunakan untuk membuat suatu bangunan jadi. Bukan angan-angan lagi, sekarang kita dapat mencetak langsung hunian bangunan dari sebuah ‘mesin pencetak’. Teknologi tersebut menggunakan suatu sistem komputer yang sangat rumit. Mulai dari memasukan lapisan demi lapisan material, hingga pemerasan beton dari nosel pada lengan robot yang diprogram secara khusus dan kompleks dengan komputer. Mesin tersebut dapat menjalankan perintah dengan sempurna di sepanjang rel untuk membentuk lapis demi lapis struktur bangunan.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 6 = 7