Penggunaan Teknologi AI Sebagai Inovasi Kendaraan Otonom

Teknologi AI (Artificial Intelligence) saat ini sudah mempengaruhi berbagai kehidupan manusia di seluruh dunia. Seperti yang sudah diketahui, teknologi AI sendiri telah menjadi pendorong utama hadirnya teknologi-teknologi baru seperti contohnya chatbot, big data, mobil swakemudi, robotika, dan Internet of Things (IoT). Sebelum pembahasan lebih lanjut, apa yang dimaksud dengan AI? AI atau bisa disebut juga Kecerdasan Buatan adalah bidang ilmu komputer yang memungkinkan sistem komputer, perangkat lunak, program dan robot untuk berpikir layaknya manusia.

Terkait dengan maraknya penggunaan AI, di era revolusi 4.0 ini, AI juga pastinya telah menciptakan dampak nyata tak terkecuali pada bidang otomotif. Teknologi AI membuat otomatisasi memungkinkan terciptanya mobil tanpa pengemudi (self-driving vehicle).

Mobil otonom atau self-driving vehicle merupakan kendaraan yang dapat menjelajahi lingkungannya dan bergerak tanpa diperlukannya pergerakkan dari manusia. Mobil self-driving memanfaatkan berbagai teknik untuk mendeteksi hal-hal di sekitarnya, seperti radar, sinar laser, GPS, odometri, dan penglihatan komputer. Beberapa sistem lainnya yaitu lane assist, adaptive cruise control (ACC), electronic stability control (ESC), rear-view video systems (RVS), adaptive highlight, forward collision mitigation (FCM), automatic emergency braking (AEB), dan sistem lainnya sudah diterapkan pada mobil otomatis.

Departemen Transportasi Amerika Serikat menilai kemampuan kendaraan untuk mengemudi sendiri dari Level 0 (tidak ada) hingga Level 5 (otonom penuh).
– Level 0 (Driver Assistance) adalah level kebanyakan mobil saat ini dimana manusia sebagai pengemudi masih dibutuhkan untuk mengendalikan kendaraan.
– Level 1 (Partial Driving Automation) dimana kendaraan membantu pengemudi dengan beberapa fungsi, seperti menyetir dan mengakselerasi dengan fitur Adaptive Cruise Control. Fitur ini mengizinkan pengemudi untuk memantau aspek mengemudi lain.
– Level 2 (Conditional Driving Automation) mobil bisa membantu fungsi mengemudi dan pengaturan akselerasi dan berkemungkinan melepaskan diri dari sebagian operasi pengemudian.
– Level 3 (High Driving Automation) dimana mobil mulai memiliki kemampuan untuk mendeteksi sekitarnya.
– Level 4 (Full Driving Automation) dapat sepenuhnya mengemudi sendiri, tapi menyediakan opsi untuk penggantian manual.
– Level 5 akan melompati semuanya dimana mobil tanpa sopir ini memiliki kemampuan untuk beroperasi di setiap dan semua kondisi jalan tanpa bantuan manusia,

Perlu diketahui bahwa mobil otonom pada level 2 hingga 4, masih sangat memerlukan pengawasan manusia sehingga apabila kecelakaan terjadi, dapat dikaitkan dengan human error.

Memiliki self-driving vehicle terdengar menyenangkan bukan? Inilah beberapa dampak positifnya!
– Mengurangi tingkat kecelakaan, diperkirakan kendaraan yang sepenuhnya otomatis dapat mengurangi angka kecelakaan hingga 90% karena sebagian besar kecelakaan terjadi karena kelalaian manusia.
– Perjalanan lebih efisien, komunikasi antar kendaraan memungkinkan analisis waktu nyata yang membantu menentukan rute terbaik.
– Akses lebih mudah untuk lansia dan disabilitas.

Walaupun banyak sekali dampak positif dengan memiliki kendaraan otonom, inovasi baru pastinya masih harus memiliki banyak perkembangan dan revisi untuk menjadi sempurna, berikut kekurangan dari mobil otonom!
– Harga kendaraan yang mahal disebabkan teknologi yang setara dengan teknologi militer saat ini.
– Hacker dan ancaman keamanan cyber. Ketika kendaraan mengandalkan komputer untuk berfungsi, teknologi ini juga rentan terhadap ancaman dunia maya. Jika kendaraan sepenuhnya dijalankan oleh sistem, maka semakin tinggi peluang orang lain untuk terhubung dengan kendaraan.
– Jika lingkungan sekitar dari mobil otonom ini tidak baik seperti contohnya jalanan rusak atau sempit, tidak menutup kemungkinan kendaraan bisa menabrak objek meskipun sudah terdeteksi sensor mengingat kebanyakan kondisi jalanan di Indonesia cukup memprihatinkan.

Kedepannya, mobil otomatis bisa menjadi solusi terbaik atas berbagai masalah besar seperti kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian. Lebih besar lagi dampaknya karena teknologi yang digunakan akan ramah lingkungan dan seiring bergantinya waktu, teknologi akan semakin canggih dan tidak menutup kemungkinan bahwa mobil otonom juga semakin aman untuk digunakan dimanapun. Sehingga kehadiran mobil otomatis tentu menjadi kabar baik bagi masa depan industri otomotif.

Farah Andini 2201421130/Pendidikan Bahasa Inggris



You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 26 = 34