Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Kesehatan

Di era globalisasi ini internet dan media sosial merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Media sosial merupakan aplikasi berbasis internet yang memungkinkan penyampaian, penciptaan, dan pertukaran informasi. Media sosial yang diselenggarakan secara daring memungkinkan komunikasi lebih terbuka, jangkauan luas, dan mengurangi hambatan komunikasi. Media sosial memungkinkan tumbuhnya masyarakat baru yang semu, atau dalam dunia baru tersebut biasa disebut sebagai dunia maya. Sehingga semua bidang harus mengikuti tren ini bila tidak ingin ketinggalan zaman.

Bidang kesehatan juga harus mengikuti arus perubahan yang terasa sangat cepat ini, terutama bidang kesehatan yang berhubungan dengan masalah komunikasi atau penyampaian informasi pada masyarakat. Media sosial sebagai sebuah sarana baru untuk promosi kesehatan. Efektivitasnya yang mampu menjangkau berbagai kalangan di penjuru dunia membuat media ini menjadi sarana baru bagi setiap promotor kesehatan. Media sosial mempermudah akses informasi kesehatan dan melibatkan masyarakat dalam perbincangan mengenai kesehatan. Informasi yang disampaikan dapat berupa berita dan penemuan terbaru di bidang kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan kesehatan, kebijakan di bidang kesehatan, dan info kesehatan lainnya.

Penggunaan sosial media sangat membantu masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19 yang mana diberlakukannya PPKM. Hal tersebut biasanya membuat masyarakat tidak bisa keluar rumah dengan bebas, bahkan hanya untuk ke tempat pelayanan kesehatan. Sedangkan sosial media sangat terbuka untuk masyarakat mengakses informasi maupun untuk konsultasi. Hampir seluruh masyarakat dunia menggunakan sosial media, sudah seperti gaya hidup. Berdasarkan data dari Hootsuite, Adrian menyampaikan rata-rata orang menggunakan sosial media setiap harinya selama 2 jam 22 menit, dengan setiap tahun terjadi peningkatan pengguna sebanyak 13.7% setara dengan 521 juta pengguna dan angka tersebut meningkat tajam selama pandemi Covid-19.

Di sisi lain, media sosial sebagai sarana promosi kesehatan juga memliki dampak negatif. Diantaranya maraknya penyebaran hoax atau berita bohong. Agar terhindar dari berita bohong tersebut kita harus bisa mengonfirmasi berita yang diterima dan tidak langsung menyebarkan tanpa mengetahui kebenaran informasi tersebut. Dan juga sebagai tenaga kesehatan hendaknya memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk klarifikasi terkait berita bohong tersebut. Maka dari itu kita harus bijak dalam menggunakan media sosial agar mendapatkan manfaatnya.

Link video:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − 11 =