Analisis Mesin Penerjemah Google Translate Berbasis AI

Oleh : Nur Abida Haniawati (2302420010)

Apa yang dimaksud AI? AI atau Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan. AI sendiri merupakan mesin yang belajar dari pengalaman, menyesuaikan dengan inputan baru dan melakukan tugas seperti manusia. Contoh mesin penerjemah berbasis kecerdasan buatan adalah Google Translate. Google Translate ini dapat menerjemahkan kata, kalimat, atau teks dari  berbagai bahasa ke bahasa lainnya.

Beberapa tahun silam, google menggunakan teknologi Statistical Machine Translation (SMT) dalam sistem penerjemahan Google Translate. Google sendiri sudah menggunakan teknologi SMT selama sekitar 10 tahun sebelum akhirnya diganti dengan teknologi yang baru. Teknologi SMT ini menerjemahkan kalimat secara kata per kata. Akibatnya, banyak ditemui kesalahan dalam penerjemahan per kalimat atau teks  karena sistem kesulitan menentukan tata bahasa maupun urutan kata yang tepat.

Dilansir dari techno.okezone.com, Google akhirnya menyematkan teknologi Neural Machine Translation (NMT) yang merupakan kecerdasan buatan (AI) yang akan membuat aplikasi penerjemah Google lebih sempurna dalam menerjemahkan kalimat. Teknologi ini akan memungkinkan pengguna mendapatkan hasil terjemahan berdasarkan konteks kalimat, bukan lagi kata per kata. NMT akan menemukan hasil terjemahan yang paling relevan, disesuaikan dengan bahasa percakapan dan tata bahasa yang tepat.

Layanan Google Translate yang menggunakan teknologi Neural Machine Translation (NMT), secara resmi  dikenal sebagai sistem Google Neural Machine Translation (GNMT). GNMT mampu menghasilkan bahasa yang lebih natural dan manusiawi. Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, teknologi NMT memiliki 3 keunggulan. Pertama, NMT memahami kesamaan antarkata. Kedua, NMT mempertimbangkan seluruh kalimat dalam proses penerjemahannya. Ketiga, NMT dapat mempelajari hubungan kompleks antarbahasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat terjemahan yang menggunakan teknologi NMT lebih baik daripada teknologi SMT.