Strategi Muslim dalam Menghadapi era teknologi Society 5.0

Dalam dunia globalisasi saat ini, banyak sekali inovasi dan penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam adalah agama yang abadi dan universal, dan pemeluknya didorong untuk berbuat sebaik mungkin di segala bidang, termasuk perkembangan teknologi. Mendorong umat Islam untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi disertai dengan bimbingan agar metode pengembangannya berjalan dengan sebaik-baiknya dan penerapannya dapat membawa berkah. Ilmu pengetahuan dan teknologi terkadang bertentangan dengan ajaran Islam. Salah satu contohnya adalah ilmu kloning. Ilmu kloning sebenarnya tidak Haram jika digunakan untuk menghasilkan hal-hal yang baik, tetapi beberapa ilmuwan menyalahgunakan pengetahuan ini untuk menciptakan manusia. Milenial juga menghadapi era baru, era Society 5.0, dan menghadapi berbagai tantangan. Society 5.0 yang melengkapi Revolusi Industri 4.0 harus berpedoman pada peran milenial dalam kemajuan bangsa ke depan. Society 5.0 dapat diartikan sebagai konsep masyarakat berbasis teknologi yang berpusat pada manusia. Jika kita amati Hal ini bertentangan dengan ajaran agama islam, dikutip dari Al- Qur”an.

Seiring dengan Revolusi Industri 4.0. Saat ini, keadaan masyarakat muslim berubah dari waktu ke waktu. Karena faktor-faktor seperti perbedaan budaya yang membawa perubahan sosial, keadaan masyarakat tidak selalu sama. Dalam perkembangan masyarakat abad 21, pemerintah Jepang memperkenalkan konsep Society 5.0 atau Society 5.0 pada Januari 2019. Digitalisasi diterapkan lebih intensif dan diarahkan pada kehidupan manusia. Dalam artikel Rosiana Haryanti (2019) yang diterbitkan kompas.com, artikel Mayumi Fukuyama di situs Japan Economic Foundation menyatakan bahwa tujuan penerapan Society 5.0 adalah untuk menciptakan tempat di mana orang dapat menikmati hidup mereka. bukan hanya segelintir orang. Dalam hal ini, big data dan Internet of Things (IoT) menjadi kecerdasan buatan (AI), yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan masyarakat. Teknologi canggih juga menjadi solusi. Konsep Society 5.0, yakni adanya big data, IoT, dan AI yang memperkaya kehidupan kaum, seperti transportasi otomatis, pengiriman barang menggunakan drone, robot asisten rumah tangga, dan rumah pintar, akan menyelesaikan situasi yang sedang terjadi. lebih serius aku bisa. Seperti film “Iron Man”, e-commerce yang semakin inovatif, aplikasi atau robot yang membantu dalam bekerja (smart work). Di Society 5.0, mahakarya manusia berupa teknologi AI dan IoT akan bertindak sebagai pengolah data, menganalisis data yang datang dari atau tentang manusia itu sendiri melalui sensor fisik. Sensor dan data kemudian mengembalikan data yang diproses oleh AI dan IoT ke manusia dalam berbagai bentuk fisik. Hubungan manusia dengan dunia nyata saat ini erat kaitannya dengan dunia maya (big data, IoT, AI) sebagai kontinum kenyamanan dan kebutuhan manusia dalam kehidupan.

Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi adalah pisau bermata dua. menurut saya jika kita dapat mengambil disi posotif dari teknologi dan menghindari sisi negatif teknologi kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dan tidak akan terjerumus kedalam kesesatan. Society 5.0 menjadi tantangan para muslim masa datang yang harus menghadirkan al-Quran sebagai Rahmatan lil ‘Alamin. Al-Quran dan Tantangan Society 5.0 perkembangan Zaman. Semakin mudahnya penggunaan berbagai perangkat lunak dan keras yang cerdas terkait konten al-Qur’an yang kembangkan tentu memposisikan al-Quran sejajar dengan berbagai kebutuhan perangkat cerdas lainnya yang dibutuhkan manusia sehari hari. Pengembangan fungsi terhadap akses ke al-Qur’an juga harus selalu diupayakan oleh ilmuan ilmuan Muslim dengan bidang keilmuan Al-Qur’an, Kebutuhan terhadap sebuah rujukan t petunjuk hidup umat Muslim tentunya akan sangat dibutuhkan Muslim Sosiety 5.0

https://youtu.be/ZnUKa8i8gKk

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 2