URGENSI LITERASI DIGITAL BAGI GENERASI ALPHA

Apa itu generasi alpha? Generasi alpha menjadi suatu istilah bagi anak-anak yang lahir setelah tahun 2010. Anak generasi ini diperspektifkan sebagai generasi yang paling akrab dengan fasilitas internet dan teknologi digital sepanjang masa. Perkembangan zaman dan teknologi ini menjadi salah satu bentuk perubahan sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia. Sebagai salah satu media baru, internet menjadi jaringan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat.

Internet memudahkan manusia dalam mengakses informasi, merencanakan pembelajaran, berkomunikasi, bertukar kabar, memutar musik dan video, bermain games, bahkan memesan dan membeli barang secara online. Teknologi digital kini telah memasuki kehidupan keluarga. Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil dalam sistem sosial masyarakat menjadi salah satu lembaga yang ikut terdampak oleh perubahan sosial. Baik orangtua maupun anak-anak, semua menggunakan media digital dalam kehidupan sehari-harinya. Akan tetapi, penggunaan media digital dalam keluarga turut berdampak pada interaksi dan perubahan fungsi keluarga. Bermain dan menonton media sosial youtube menjadi kegiatan yang paling umum ditemukan pada anak usia dini.

Tidak dapat dipungkiri, media sosial youtube berperan sebagai media informasi bagi anak dalam menambah wawasan, serta memberikan ruang kepada anak dalam mengeksplor apa yang dia dapat melalui gadget. Hal ini perlu disertai oleh arahan orangtua mengnai nilai moral dan sosial serta batasan yang tidak mengekang anak.

Akibat dari adanya perubahan sosial ini, anggota keluarga ikut mengalami proses differensiasi, terdapat perubahan peran-peran sosial pada setiap anggota keluarga. Kepadatan aktivitas masing-masing anggota keluarga menyebabkan timbulnya kerenggangan hubungan antaranggota masyarakat. Perubahan fungsi dan peran keluarga juga turut dipengaruhi oleh adanya perubahan sosial dan budaya.

Apa saja dampak dari kemajuan teknologi bagi generasi Alpha ini? Keberadaan era digital dan kemajuan teknologi ini menjadikan anak-anak generasi Alpha tidak bisa lepas dri gadget, kurangnya daya kreativitas, kurang bersosialisasi, dan bersikap individualis. Generasi Alpa menginginkan hal-hal yang instan dan kurang menghargai proses.

Fasilitas yang diberikan oleh orangtua dalam mengembangkan kemampuan digital cukup tinggi namun keteladanan seperti kegiatan orangtua membaca dan menulis, kegiatan bercerita bersama anak, bercerita sebelum tidur masih cukup rendah. Hal ini mengakibatkan rendahnya minat literasi anak terutama dalam membentuk, membuat kata-kata sederhana, dan merangkai huruf menjadi kata. Oleh karena itu, orangtua memiliki peran dalam mengasuh dan membimbing anaknya supaya anak-anak masih tetap dalam pengawasan dalam penggunaan media sosial youtube. Penerapan literasi digital dengan memanfaatkan media sosial youtube pada anak diharapkan mampu menjadikan anak bersikap fleksibel dan adaptif, mampu berinteraksi sosial, produktif, berinisiatif dan mandiri serta memiliki kemampuan berpikir kritis.

Sumber:
Fatmawati, N. I., & Sholikin, A. (2019). Literasi Digital, mendidik anak di era digital bagi orang tua milenial. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 11(2), 119-138.
Kurnia, N., Wendratama, E., Adiputra, W. M., & Poerwaningtias, I. (2019). Literasi digital keluarga: Teori dan praktik pendampingan orangtua terhadap anak dalam berinternet. UGM PRESS.
Salehudin, M. (2020). Literasi digital media sosial youtube anak usia dini. Jurnal Ilmiah Potensia, 5(2), 106-115.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 5 = 3