TRANSFORMASI DI ERA DIGITAL : MENINGKATKAN LITERASI MAHASISWA MELALUI PEMANFAATAN GPT

by : Rizkiyanti Choirunnisa

Saat ini era digital semakin berkembang begitu cepat sehingga banyak memberikan dampak bagi kehidupan manusia diberbagai aspek, salah satunya adalah aspek Pendidikan. Secara umum, era digital adalah sebuah era atau zaman yang mana seluruh kegiatannya didukung dan sudah bisa dipermudah dengan adanya perkembangan teknologi yang canggih. Era digital identik dengan perkembangannya yang cepat dan tidak bisa dihentikan oleh manusia karena pada dasarnya manusia menuntut agar semua hal dapat dikerjakan secara cepat, efisien dan praktis.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa adanya perkembangan di era digital ini sangat mempengaruhi transformasi dalam dunia Pendidikan dengan munculnya banyak kecerdasan buatan. Transformasi Pendidikan terutama pada literasi digital ini menajdi sebuah aspek yang penuh dengan tantangan bagi semua kalangan pelajar tertuma mahasiswa, model Bahasa yang didasarkan pada kecerdasan buatan semakin mencuat, salah satunya adalah GPT (Generative Pre-trained Transformer) yang saat ini sedang booming dikalangan mahasiswa. GPT merupakan salah satu contoh dari model Bahasa yang cukup menonjol, gpt memanfaatkan algoritma yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memahami dan menghasillan teks pengerjaan mirip dengan otak manusia. GPT sendiri dapat menjadi kunci utama dalam meningkatkan literasi mahasiswa untuk menghadapi perubahan di era literasi digital.

Literasi digital pada dasarnya adalah sebuah kegiatan seperti membaca dan menulis yang dilakukan dalam bentuk digital, contoh sederhananya adalah ebook. Literasi memiliki kesamaan arti dengan belajar dan memahami sumber bacaan, secara sederhana literasi digital dimaknai sebagai kompetensi dalam memahami dan memanfaatkan informasi dari beragam sumber digital dan dengan kata lain, literasi digital merujuk pada kemampuan manusia dalam membaca, menghubungkan dan kemampuan dalam menulis informaasi menggunakan teknologi yanga sudah ada (Steiawan et al., 2022). Salah satu ahli Bernama Paul Gilster menekankan perbedaan antara media digital dan cetak pada literasi digital yang ditentukan melalui kemampuan adaptasi terhadap media baru dan pengalaman pembaca dalam menggunakan internet.

Perlu diingat bahwa literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, melainkan mencakup kemampuan untuk memahami, menganalisis dan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa yang baik dan benar secara langsung maupun text.

Model Pendidikan saat ini telah mengalami perubahan mendasar yang awalnya secara manual dan sekarng menjadi literasi digital akibat dampak dari masuknya perkembangan teknologi Pendidikan, perubahan yang paling terasa dan terlihat adalah dengan munculnya berbagai macam AI atau kecerdasan buatan yang memiliki banyak kelebihan terutama dalam menulis atau membuat suatu karangan dalam beberapa detik saja, salah satu contoh AI yang paling umum dikalangan mahasiswa adalah GPT.

GPT yang merupakan salah satu dari AI dapat membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan Bahasa, karena AI memiliki banyak fitur untuk melakukan penerjamahan otomatis, megoreksi tata Bahasa suatu text, bahkan dapat membantu mahasiswa menjawab beberapa pertanyaan dengan Bahasa yang kompleks dan jawaban rinci dengan baik. GPT adalah sebuah sistem kecerdasan buatan AI yang dapat berinterakksi dengan apapun berbasiskaan text. Penggunaan GPT yang tergolong mudah, membuatnya popular dikalangan mahasiswa, pengguna hanya perlu menulis atau menginput apa yang mereka ingin ketahui, setelah itu GPT akan memberikan balasan berupa text juga yang isinya sangat relevan denga napa yang dipertanyakan oleh pengguna, bahkan jika pengguna merasa jawaban dari GPT kurang meyakinkan, GPT dapat memperbaiki atau menjelaskan alasan yang relevan pula.

Walaupun GPT  memiliki banyak keistimewaan karena merupakan kecerdasan buatan, dan bahkan GPT yang merupakan AI bisa menjawab semua pertanyaan maupun memberikan pendapat asalkan pernyataan ataupun pernyataan yang diberikan masi berupa text, GPT akan memberikan output dalam beberapa detik saja. Dari semua kegunaan yang ada, GPT memiliki banyak keunggulan diantaranya :

  1. Fast respon, salah satu keunggulan terbaik dari GPT adalah kemampuannya dalam merespon pertanyaan dengan cepat, tidak peduli apakah pertanyaan yang diberikan dalam bentuk essay maupun soal jawaban singkat, pengguna bisa mendapatkan jawaban dalam hitungan detik.
  2. Menggunakan tata Bahasa natural, GPT dikembangkan dengan memanfaatkan Bahasa yang dapat emndukung literasi digital, walaupun GPT adalah sebuah mesin yang diciptakan untuk membantu manusia, namun Bahasa yang dipakai GPT sangat human-Friendly, artinya Bahasa yang digunakan oleh GPT dapat dimengerti dengan mudah oleh manusia. GPT juga menyesuaikan Bahasa yang digunakan oleh pengguna, apabila pertanyaan yang diinputkan oleh pengguna menggunakan Bahasa inggris, maka GPT juga mengeluarkan output tanggapan menggunakan Bahasa inggris juga.
  3. Tanggapan Cerdas, GPT merupakan sebuah mesin yang dapat merespon semua perntaan yang berbasiskan text, tapi bukan berarti GPT akan merespon semua hal yang diinputkan oleh pengguna, GPT memiliki sebuah sistem yang dapat memilah apakah inputan dari pengguna mengandung hal yang negative atau tidak, apabila hal yang diinputkan oleh pengguna mengandung hal negative, GPT akan menolak untuk merespon atau biasanya akan merespon dengan menjelaskan kepada user bahwa hal tersebut adalah perbuatan yang tidak baik.

Selain memiliki banyak sekali keunggulan, GPT juga tetap memiliki banyak kelemahan, kelemahan yang ada pada GPT antara lain :

  1. Sensitive pada query inputan pengguna, GPT merupakan sebuah mesin yang mampu merespon text dengan memanfaatkan konsep kecerdasan buatan yang mereka miliki, tetapi GPT hanya akan merespon sesuai dengan inputan yang diinput oleh pengguna, padahal bisanya apa yang dimaksud oleh pengguna tidak tersampaikan oleh text yang diinput, sheingga sering kali apa yang di outputkan oleh GPT tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan, itulah pentingnya literasi digital dalam penggunaan GPT.
  2. Tidak dapat memberikan sumber yang diambil sebagai refensi, GPT memang merupakan sebuah mesin AI yang baik dalam merespon pengguna menggunakan text, namun sayangnya belum ada fitur darimana pendapat yang di outputkan oleh GPT berasal, sehingga pengguna terutama mahasiswa yang ingin membuat sebuah essay yang memerlukan daftar Pustaka tidak dapat mengambil respon yang diberikan secara mentah-mentah.
  3. Interaksi terbatas dengan text, GPT memang merupak sebuah mesin AI yang berbasis dengan text, namun alangkah lebih baik apabila GPT dapat berinteraksi dengan pengguna menggunakan gambar, voice note dll, karena terkadang tidak semua apa yang ingin disampaikan daapat disampaikan melalui text, agar meminimalisir juga terjadinya misinformation.

Adanya GPT sangat mempengaruhi dunia Pendidikan, GPT datang dengan kemampuan pemahaman Bahasa yang dapat memahami konteks dan makna dibalik teks. Dengan kemampuan Bahasa yang dimiliki oleh GPT, GPT dapat membantu penyusunan dan penyajia infomasi yang dibutuhkan dengan Bahasa yang sudah rapih, apalagi dengan penggunaannya yang sangat mudah, output yang diberikan juga sangat berbobot sehingga pengguna akan merasa sangat terbantu. GPT juga membrikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik dan fleksibel. Dengan adanya GPT, pembelajaran digital dapat berubah menjadi pembelajaran yang lebih efisien.

GPT hadir dengan kemampuannya yang dapat digunakan dengan mudah untuk mencari informasi, pencarian kesimpulan, dan bahkan untuk menjawab pertanyaan dengan cepat. GPT juga dapat dimanfaatkan dalam penulisan makalah penelitian, walaupun tidak terlalu efektif terhadap pencarian data yang berhubungan dengan data kuantitatif, tetapi GPT dapat membantu dalam hal pencarian data global asalkan data tersebut sudah ada dalam database GPT sebelumnya.

Walaupun adanya AI sangat membantu dunia Pendidikan terutama dalam literasi digital, perlu diingat bahwa penggunaan kecerdasan ini tetap memiliki banyak tantangan yang harus diwaspadai oleh pengguna, seprti tantangan dalam keamanan dan privasi data, keterbatasan AI dalam memahami query yang di inputkan, dan pemahaman ekstra yang harus dikuasai oleh pengguna karena tidak semua apa yang di outputkan oleh GPT akan selaras dengan pertanyaan yang diberikan.

Pro dan kontra masalah penggunaan GPT juga akan terus bermunculan, seperti pihak yang berpendapat bahwa penggunaan GPT dapat menghilngkan esensi penelitian, menurunnya kemampuan mahasiswa dalam menulis, berkurangnya kemampuan untuk berpikir kritis dan munculnya sifat ketergantungan dengan adanya GPT. Tetapi di satu sisi juga ada banyak pihak yang mengatakan bahwa GPT merupakan salah satu alat yang sangat membantu manusia, mahasiswa dan pelajar lain dapat lebih mudah untuk mengeksplor apa yang ingin mereka tahu tanpa ada gangguan waktu karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja, GPT juga mendukung pelajar yang ingin melakukan pembelajaran secara independent sehingga GPT dapat dijadikan solusi dalam masalah Pendidikan.

Hal yang harus kita ingat saat kita menggunakan kecerdasan buatan seperti GPT ini adalah bahwa kita tidak boleh bergantung secara terus menerus, jadikan GPT sebagai alat pembantu atau last option, jangan pernah langsung mengambil informasi secara mentah dari apa yang GPT outputkan, kita sebagai pengguna dapat mengorek informasi lebih dalam menggunakan GPT asalkan query yang kita masukkan benar. 

Cepatnya perkembangan teknologi berdampak banyak ke beberapa aspek terutama dalam bidang Pendidikan, perubahan didalam aspek Pendidikan yang paling terlihat put salah satunya ada pada literasi digital. Adanya literasi digital memanfaatkan perkembangan teknologi dengan sangat baik dibidang Pendidikan, terutama pemanfaatan dalam penggunaan Kecerdasan Buatan (AI). Salah satu AI yang sedang trend saat ini adalah GPT, sebuah kecerdasan berbasis text yang dapat memberikan kemudahan salam meningkatkan kemampuan Bahasa dan sangat mendukubg adanya pembelajaran berbasis digital yang lebih fleksibel dan efisien bagi mahasiswa.

GPT yang merupakan sebuah kecerdasan buatan memiliki anyak kelebihan yang menonjol diantaranya adalah fast respon, Bahasa yang digunakan oleh GPT mudah dimengerti oleh manusia, dan memiliki tanggapan yang baik sehingga mahasiswa sering mengandalkan GOT untuk menemukan informasi maupun jawaban yang efisien dalam waktu yang singkat. Kelebihan yang dimiliki GPT tidak menutupi kekurangannya, kekurangan yang paling menonjol dari GPT antara lain sangat sensitive terhadap kalimat input yang diberikan oleh pengguna, belum bisa memberikan sumber / referensi secara jelas, dan penggunaannya masih sangat terbatas karena hanya berbasis dengan text.

Penggunaan GPT ini sendiri masih menjadi perdebatan oleh banyak pihak, banyak pihak yang menyatakan pro dan kantra pendapat mereka mengenai pengguaan GPT dalam aspek Pendidikan. Pihak yang pro terhadap penggunaan GPT menyatakan bahwa adanya GPT sangat membatu, sedangkan pihak yang kontra terhadap GPT berpendapat bahwa GPT dapat membawa sifat ketergantungan dan melemahkan cara berpikir mahasiswa. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus bijak dalam menanggapi perubahan metode pembelajaran terutama dalam literasi digital dengan memanfaatkan kecerdasan buatan ini, kita sebagai pengguna harus tetap waspada, tidak boleh selalu bergantung dengan kecerdasan buatan terutama GPT dan selalu berusaha untuk menggunakan otak kita terlebih dahulu agar kita tidak dapat dikalahkan dengan kecerdasan buatan.

link presentasi : https://youtu.be/WLcFQ4aAYEw

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 8 = 1