PEMANFAATAN SCHOOLOGY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Di era yang tidak stabil ini, kemajuan teknologi menghadirkan tantangan bagi pendidik untuk menyesuaikan diri dengan segala bentuk perubahan yang tidak dapat dipastikan. Pembelajaran yang semakin berubah menuntut perubahan pola pikir guru, yang semakin tersaingi oleh berbagai alat komunikasi, internet, dan media informasi lainnya (Sari, 2012). Teknologi mempengaruhi pendidikan secara signifikan, seperti yang ditunjukkan oleh berbagai inovasi pendidikan yang menerapkan teknologi, salah satunya dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran adalah serangkaian proses interaksi antara pendidik dan siswa berdasarkan hubungan yang saling terkait pada keadaan atau situasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan akhir dari proses pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan penguasaan materi dan nilai edukatif yang diberikan guru kepada peserta didik. Pencapaian tujuan ini diukur dengan indikator pencapaian tujuan, yaitu peningkatan atau peningkatan hasil belajar peserta didik. Proses pembelajaran dapat mengubah aspek pengetahuan (kognitif), nilai dan sifat (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) sebagai kesimpulan akhir bahwa proses pembelajaran berhasil.

Menurut Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang cara menjalankan pembelajaran selama pandemi virus corona penyakit 19 (Covid 19), guru memilih untuk menggunakan pembelajaran online sebagai alternatif untuk memastikan proses belajar tetap berjalan (Zulkifli, 2020). Pembelajaran daring adalah proses interaksi belajar-mengajar yang dilakukan melalui jaringan internet dan tidak mengharuskan siswa bertemu dengan guru secara langsung. Google Classroom, Edmodo, Moodle, LearnBoost, dan Schoology adalah beberapa platform pembelajaran online berbasis web. Learning Management System (LMS) adalah salah satu dari banyak platform pembelajaran online yang tersedia melalui internet. LMS adalah teknologi yang membantu guru membuat dan menyediakan sumber belajar, memantau aktivitas, dan menilai kinerja siswa untuk mencapai tujuan pengajaran (Aziz et al., 2017). LMS mendukung proses pembelajaran, yang menggunakan teknologi dan informasi sehingga dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa khawatir tentang jarak antara guru dan siswa. Baik pendidik maupun siswa dapat mengakses pembelajaran melalui platform pembelajaran langsung (LMS). Saat ini, LMS banyak digunakan oleh guru dan instruktur. Mereka juga menyambut baik fitur dan kemudahan aksesnya, termasuk schoology.

Schoology adalah platform sistem manajemen belajar yang menggabungkan ide dari LMS dan fitur jejaring sosial (Wardono, Waluya, Kartono, Mulyono, & Mariani, 2018). Schoology terdiri dari tiga komponen: kelas adalah fasilitas untuk membuat kelas mata pelajaran, kelompok adalah fasilitas untuk membuat kelompok belajar, dan sumber adalah fasilitas di mana sumber belajar dapat diunggah. Guru dapat membuat soal dalam berbagai bentuk pada menu pelajaran, termasuk pilihan ganda, isian singkat, persamaan, benar-salah, dan uraian, serta dilengkapi dengan fasilitas pengetikan persamaan, simbol matematika, dan gambar (Wardono et al., 2018).

Langkah-langkah pemanfaatan schoology untuk pembelajaran matematika diuraikan sebagai berikut (Zulkifli, 2020): 1. Buat akun sebagai guru di https://www.schoology.com dan kemudian klik register untuk mendaftar. 2. Pilih instruktur dan isi data pribadi Anda kemudian klik register. 3. Setelah masukkan afiliasi tempat bekerja, akun Anda telah siap digunakan. 4. Tahap berikutnya setelah mendaftar akun adalah membuat kursus atau kelas. Untuk melakukan ini, klik kursus, isikan nama kelas dan mata pelajaran, lalu klik create. 5. Buat kelas tersebut dengan cara yang sama sehingga muncul seluruh kelas paralel. 6. Tahap berikutnya adalah mengundang siswa masuk ke dalam kelas dengan mengklik course yang telah dibuat sebelumnya dan bagikan kode akses yang muncul pada kotak sebelah kiri bawah, selanjutnya kode akses tersebut akan digunakan siswa untuk masuk kelas setelah membuat akun schoology. 7. Siswa diminta mengklik course kemudian my course dan klik join course sehingga muncul kotak access code selanjutnya siswa mengisi dengan kode akses yang telah dibagikan kemudian klik join.  8. Guru dapat memanfaatkan menu course materials untuk membagikan bahan ajar berupa teks, gambar, video, tugas, dan penilaian. Tahapannya yaitu klik course yang akan dimasukkan bahan ajar, kemudian klik add materials pada bagian kiri laman kelas dan drop down sampai muncul pilihan bahan ajar yang akan diupload.

Berbagai hasil penelitian terkait pemanfaatan schoology dalam pembelajaran matematika memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kemampuan matematis siswa. Beberapa diantaranya adalah (1) Pembelajaran berbantuan schoology melalui pembelajaran PBL-RME mampu meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional (Nolaputra et al., 2018), (2) Kemampuan literasi matematis siswa menggunakan PBLEdmodo schoology juga menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar menggunakan PBL dan pendekatan ekspositori (Wardono et al., 2018), (3) Penerapan pembelajaran blended learning berbatuan schoology meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa (Purwitasari, Astawa, & Sudiarta, 2019), (4) Penerapan lesson study dan pendekatan open endeed berbantuan schoology dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa (Seventika & Setiani, 2016), (5) Pembelajaran daring berbasis schoology efektif dalam menumbuhkan kemampuan komunikasi matematis siswa (Setiyani, 2019).

Adapun hasil penelitian oleh (Sudarman & Linuhung, 2021) yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran MEA (Means-End Analysis) berbantuan Schoology dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pekalongan Tahun Pelajaran 2018/2019. hasil belajar mengalami peningkatan dari prasurvei ke siklus I dimana pada prasurvei yaitu 31,82% menjadi 45,45% pada siklus I, peserta didik yang telah mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 13,63 %. Pada siklus II hasil belajar peserta didik meningkat dari Siklus I yaitu 45,45% menjadi 95,45% pada siklus II, yang berarti peserta didik yang telah mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 50%.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh (Purwitasari et al., 2019) yang berjudul “Penerapan Blended Learning Berbantuan Schoology untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII A1 SMP Negeri 6 Singaraja”. Dalam penelitian tersebut, penerapan blended learning dilakukan berbantuan aplikasi Schoology dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa.

Selain itu, penelitian oleh (Dhianti Haeruman et al., 2021) bahwa penerapan model blended learning menunjukkan efektifitas yang baik dalam pembelajaran matematika. Hal itu dikarenakan penggunaan LMS diantaranya Edmodo, Schoology, dan Google Classroom mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Selain itu, LMS yang bersifat open sources dapat digunakan siapa saja tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk berlangganan selain kuota internet yang digunakan.

Berbagai hasil riset telah menunjukkan keberhasilan pemanfaatan schoology dalam pembelajaran matematika sehingga dapat dijadikan referensi agar tujuan pembelajaran tetap tercapai meskipun dilaksanakan secara virtual. Namun demikian, perlu upaya yang lebih serius agar pemanfaatan schoology sebagai sarana pembelajaran daring dapat diakses dan diterapkan oleh guru dan siswa. Fasilitas pendidikan yang belum merata dan tingkat literasi teknologi yang masih memerlukan peningkatan merupakan tantangan keberhasilan pembelajaran daring yang seharusnya dapat dilalui pada masa yang akan datang (Dhianti Haeruman et al., 2021).

Video : https://youtu.be/mcBqIaauJ6U?si=oMvq03HYmX7TTS4B

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 + = 23