AI : Ancaman atau Peluang ?

AI: Ancaman atau Peluang?

Restu Duroh Rohmah

Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang ,restudurohrohmah@students.unnes.ac.id

Abstract

Artificial intelligence (AI) has been a topic of debate in recent years, and is expected to have a significant impact on the workforce. On the one hand, AI can replace human jobs and cause unemployment. On the other hand, AI can create new opportunities and increase productivity. This study aims to understand the potential threats and opportunities of AI. The study will identify the potential threats and opportunities posed by AI. The study will use a multi-method approach, combining various methods, namely: Literature review, and Qualitative data analysis. The potential of AI as a threat or opportunity depends on how AI is used. If AI is used responsibly and ethically, then AI can be an opportunity for human advancement. However, if AI is used irresponsibly, then AI can be a threat to humanity. The benefits of this study are to provide a better understanding of the impact of AI on the workforce, as well as to help various parties prepare for the impact of AI.

Keywords: AI, Adaptation, Workforce, Challenges, Threats

 

Abstrak

Kecerdasan buatan (AI) telah menajdi perbincagan dalam beberapa tahun terakhir, dan diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan pada dunia kerja. Di satu sisi, AI dapat menggantikan pekerjaan manusia dan menyebabkan pengangguran. Di sisi lain, AI dapat menciptakan peluang baru dan meningkatkan produktivitas.,  Penelitian ini bertujuan untuk memahami potensi ancaman dan peluang AI. Penelitian ini akan mengidentifikasi potensi ancaman dan peluang yang ditimbulkan oleh AI. Penelitian  ini akan menggunakan pendekatan multimetode, dengan menggabungkan berbagai metode, yaitu: Studi literatur,dan  Analisis data secara kualitif.  Potensi AI sebagai ancaman atau peluang tergantung pada cara AI digunakan. Jika AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis, maka AI dapat menjadi peluang bagi kemajuan manusia. Namun, jika AI digunakan secara tidak bertanggung jawab, maka AI dapat menjadi ancaman bagi umat manusia. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak AI pada dunia kerja, serta membantu berbagai pihak untuk mempersiapkan diri menghadapi dampak AI,

Kata Kunci: AI,Adaptasi,Dunia kerja ,Tantangan ,Ancaman

 

 

 

1.        PENDAHULUAN

 Kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan pada dunia kita. Satya Nadella, CEO Microsoft, menyatakan bahwa AI dianggap sebagai “kekuatan terbesar yang akan memfasilitasi inklusivitas dan kemakmuran” (Nadella, 2020, p. 1), mengingat perkembangan pesat AI dalam beberapa tahun terakhir. Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk mengubah dunia secara radikal, bukan hanya menciptakan peluang baru dan meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat menyebabkan pengangguran dan perubahan struktural di pasar kerja.

Apakah AI akan menggantikan manusia di tempat kerja masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab. Beberapa ahli percaya bahwa AI akan menggantikan sebagian besar pekerjaan manusia, sementara ahli lain percaya bahwa AI akan membuat pekerjaan baru yang manusia tidak dapat lakukan. Sangat penting untuk menjawab pertanyaan apakah AI akan digunakan untuk kebaikan atau untuk merugikan manusia. Hal ini dilakukan agar AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan untuk merugikan mereka.

 Pemilihan topik Judul artiikel ini relevan dengan mata kuliah literasi digital dan kewarganegaran karena AI adalah teknologi yang penting untuk dipahami oleh warga negara digital. Warga negara digital harus memahami potensi dampak AI, baik positif maupun negatif, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang teknologi ini.

 Artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dampak AI bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Informasi ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat dalam menghadapi era AI.

Selain itu juga dapat membantu kita untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang AI. Pemahaman tentang potensi dampak AI, baik positif maupun negatif, penting untuk membuat keputusan yang etis dan bermanfaat bagi masyarakat ,untuk  meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memahami AI. Kesadaran ini penting untuk mempersiapkan diri untuk masa depan AI, baik sebagai individu, masyarakat, maupun bangsa.Secara keseluruhan, artikel ini penting untuk dibaca oleh semua pihak yang ingin memahami potensi dampak AI dan mempersiapkan diri untuk masa depan AI.

 Meskipun AI memiliki potensi untuk menciptakan peluang baru dan meningkatkan kualitas hidup.AI adalah teknologi yang memiliki potensi risiko yang besar. Penelitian oleh The Future of Life Institute (2022) memperingatkan bahwa AI dapat menjadi ancaman bagi umat manusia jika tidak dikembangkan secara bertanggung jawab. Menurut fisikawan teoretis, kosmolog, pengarang, dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge Stephen Hawking   Kecerdasan buatan, sekali dikembangkan, akan dengan cepat melampaui kecerdasan manusia. Saat itu manusia hanya akan dicengkeram oleh AI. (Hawking, 2014, p. 165)

  Penelitian tentang AI merupakan bidang yang berkembang pesat dan memiliki potensi untuk mengubah dunia. Penelitian AI penting untuk dilakukan untuk memahami potensi dan risiko AI, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab.

Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dampak AI, sehingga kita dapat mempersiapkan diri untuk masa depan.,

 Penelitian ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi dan risiko yang ditimbulkan oleh teknologi AI. Informasi ini penting bagi masyarakat untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

Secara tidak langsung, penelitian ini dapat mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memanfaatkan potensi AI dan meminimalkan risikonya. Langkah-langkah ini dapat berupa pengembangan regulasi, pendidikan, dan pelatihan untuk masyarakat.

Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang AI, mulai dari pengertiannya, potensi, hingga risikonya. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi perkembangan teknologi AI.

Dengan memahami potensi dan risiko AI, masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi perkembangan teknologi ini. Misalnya, masyarakat dapat memilih untuk bekerja di bidang yang membutuhkan keterampilan yang tidak dapat digantikan oleh AI, atau memilih untuk berinvestasi di bidang-bidang yang dapat memanfaatkan AI.

AI memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk memanfaatkan potensi AI untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.Secara keseluruhan penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi masyarakat untuk dapat menghadapi perkembangan teknologi AI dengan bijak.

 

2.        METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan analisis data.

Studi literatur adalah salah satu metode pengumpulan data yang penting dalam penelitian. Menurut M. Nazir (2003), studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk penelitian, laporan, dan berita. Analisis data adalah proses yang penting dalam penelitian. Menurut Nasution (2003), metodologi penelitian analisis data adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menemukan makna dan pola dari data penelitian.

Studi literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan literatur yang relevan tentang potensi AI sebagai ancaman atau peluang. Literatur yang dikumpulkan mencakup penelitian, laporan, dan berita dari berbagai sumber.

Analisis data yang  dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengidentifikasi potensi AI sebagai ancaman atau peluang bagi umat manusia.

 Metode analisis data dan studi literatur merupakan dua hal penting dalam penelitian. Studi literatur dilakukan untuk memahami perkembangan suatu topik, sedangkan analisis data dilakukan untuk menemukan makna dan pola dari data penelitian.

Dalam penelitian tentang potensi AI sebagai ancaman atau peluang bagi umat manusia, studi literatur dilakukan untuk memahami perkembangan AI, baik dari sisi teknologi maupun aplikasinya. Studi literatur juga dilakukan untuk memahami potensi ancaman dan peluang AI.

Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk penelitian, laporan, dan berita. Data penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif .Menurut Sugiyono (2012), metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi. metode kualitatif ini menggunakan dengan  cara menganalisis teks dan gambar. Analisis data dilakukan secara sistematis untuk menemukan makna dan pola dari data penelitian.

 

3.        HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Temuan

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait ancaman dan peluang Artificial Intelligence (AI). Salah satu Penelitian yang dilakukan oleh Dwork et al. pada tahun 2016 mengungkapkan adanya ancaman terhadap privasi yang terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI). (Dwork et al., 2016) . Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh inisiatif JournalismAI London School of Economic menunjukkan bahwa AI merupakan ancaman sekaligus peluang bagi jurnalisme. Lebih dari separuh responden yang disurvei mengatakan bahwa mereka khawatir mengenai implikasi etika AI terhadap nilai-keadilan dan transparansi serta aspek jurnalisme lainnya. Namun, 85% responden pernah bereksperimen dengan AI generatif seperti ChatGPT atau Google Bard termasuk menulis ringkasan dan membuat berita utama, namun 60% mengatakan mereka juga ragu.

Pada tahun 2020, World Economic Forum (WEF) merilis laporan berjudul “The Future of Jobs: Employment, Skills and Workforce Strategy for the Fourth Industrial Revolution”. Laporan ini memperkirakan bahwa AI dapat menciptakan 97 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. Laporan tersebut didasarkan pada analisis terhadap data dari berbagai sumber, termasuk survei terhadap 350 pemimpin bisnis dan pemerintah di seluruh dunia.Hasil analisis menunjukkan bahwa AI memiliki potensi untuk menciptakan pekerjaan baru di berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, pendidikan, dan layanan. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi baru, seperti kendaraan otonom, kecerdasan buatan yang kuat, dan robotika. Hal ini dapat menciptakan pekerjaan baru di bidang penelitian dan pengembangan, manufaktur, dan layanan.Namun, laporan WEF juga memperingatkan bahwa AI juga dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di beberapa bidang, seperti manufaktur, transportasi, dan layanan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi perubahan yang disebabkan oleh AI.

 

3.2 Potensi Positif AI

A.     Meningkatkan produktivitas dan efisiensi

AI memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai bidang, seperti industri, kesehatan, dan pendidikan. AI juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di bidang-bidang yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan AI. Selain itu, AI juga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memberikan layanan yang lebih personal dan efisien.

 Gambar 1.1

 

Gambar 1.1  Menunjukkan Artificial intelligence (AI) memiliki potensi yang signifikan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri. AI dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas manufaktur, seperti perakitan, pengelasan, dan pengecatan. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, serta mengurangi biaya produksi.

Manufaktur terotomatisasi menggunakan teknologi untuk membuat proses produksi lebih efisien. Hal ini menghasilkan output yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah untuk produsen.Meski robot telah digunakan dalam manufaktur selama beberapa dekade, pengenalan AI baru-baru ini telah merevolusi cara bisnis dilakukan. AI memungkinkan robot untuk melakukan tugas dengan lebih baik serta melakukan tugas tambahan.Misalnya:

1.      robot kini dapat memeriksa komponen saat merakit untuk mendeteksi masalah secara real-time dan meningkatkan kualitas keseluruhan proses atau produk dan hasil.

2.      Lengan robot yang didukung AI meningkatkan keselamatan di beberapa sektor industri dengan menyelesaikan tugas kompleks di lingkungan berbahaya di mana pekerja manusia akan berisiko mengalami cedera atau bahaya serius.

3.      AI juga mempermudah melatih dan mengajari ulang robot ketika robot akan digunakan kembali untuk tugas berbeda. Hal ini dapat memangkas biaya operasi dan membuat pekerja manusia untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks dan bernilai lebih tinggi.

Karena bersifat serbaguna, robot dapat digunakan di seluruh fasilitas manufaktur atau jalur perakitan untuk tugas-tugas seperti pengelasan, pengecatan, pemotongan dan inspeksi dalam jalur.Selain itu, robot sering kali bekerja berdampingan dengan manusia untuk melindungi manusia dari aspek monoton, penuh tekanan, atau berbahaya dalam proses manufaktur, termasuk mengangkat, memindahkan, atau menahan benda berat.Potensi AI dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri sangatlah besar. Dengan penerapan AI yang tepat, industri dapat meningkatkan output, mengurangi biaya, dan meningkatkan keselamatan.

B.     Penciptaan lapangan kerja baru

Tabel 1.1

Tabel 1.1 Menunjukkan potensi positif AI dalam menciptakan lapangan kerja baru. AI dapat menciptakan lapangan kerja baru di bidang-bidang seperti pengembangan AI, penerapan AI, dan layanan yang didukung AI.

Pengembangan AI adalah bidang yang berkembang pesat dan membutuhkan banyak tenaga kerja yang terampil. AI dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk peneliti AI, insinyur AI, ahli data, analis data, dan profesional lainnya yang terlibat dalam pengembangan teknologi AI.

Penerapan AI adalah proses menggunakan teknologi AI untuk memecahkan masalah atau meningkatkan efisiensi. AI dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk manajer AI, konsultan AI, pengembang AI, dan profesional lainnya yang terlibat dalam penerapan teknologi AI.

Layanan yang didukung AI adalah layanan yang menggunakan teknologi AI untuk memberikan layanan kepada pelanggan. AI dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk tenaga penjualan, tenaga pemasaran, tenaga layanan pelanggan, dan profesional lainnya yang menggunakan teknologi AI untuk memberikan layanan kepada pelanggan.

AI memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru di berbagai bidang. Hal ini dapat membantu untuk mengimbangi hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa AI juga dapat menciptakan persaingan baru di pasar tenaga kerja.

 

C.     Peningkatan kualitas hidup

Berdasarkan penelitian tahun 2023 yang diterbitkan di National Library of Medicine, tingkat akurasi AI dalam mendeteksi penyakit cukup bervariasi. Contohnya, AI bisa mendiagnosis penyakit tuberkulosis dengan keakuratan 98,4%, sedangkan penyakit pencernaan mencapai 97%, dan penyakit kardiovaskular hanya mencapai keakuratan sebesar 88,7%.Dengan menggunakan AI, dokter dapat mendiagnosis penyakit lebih awal dan lebih akurat. Hal ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi. Ini menunjukkan potensi positif AI dalam meningkatkan kualitas hidup di bidang kesehatan.

 

Gambar 2.2

Gambar 2.2 Merupakan  alat yang menggunakan AI untuk menganalisis gambar CT scan paru-paru untuk mengidentifikasi tanda-tanda kanker. CT scan adalah alat pencitraan medis yang dapat menghasilkan gambar bagian dalam tubuh dengan resolusi tinggi. Gambar CT scan dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.AI dapat digunakan untuk menganalisis gambar CT scan untuk mendeteksi penyakit. AI dapat mencari tanda-tanda penyakit, seperti massa, lesi, atau perubahan bentuk. AI juga dapat membandingkan gambar CT scan pasien dengan gambar CT scan dari pasien lain yang telah didiagnosis dengan penyakit tertentu.

Salah satu contoh penerapan lain AI di bidang kesehatan adalah pengembangan sistem Watson for Health Imaging oleh IBM. Sistem ini menggunakan pembelajaran mesin untuk menganalisis gambar rontgen pasien dan dapat mendeteksi penyakit dengan akurasi tinggi .IBM Watson Health telah mengembangkan sistem AI yang dapat mendeteksi penyakit hanya dari gambar rontgen pasien dengan hasil yang sangat cepat dan sama akuratnya dengan dokter spesialis.

IBM Watson Health adalah sebuah perusahaan AI yang dimiliki oleh IBM, telah mengembangkan sistem AI yang dapat mendeteksi penyakit hanya dari gambar rontgen pasien dengan hasil yang sangat cepat dan sama akuratnya dengan dokter spesialis. Sistem ini disebut Watson for Health Imaging, dan telah dilatih pada kumpulan data yang berisi informasi tentang gambar rontgen dari pasien dengan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.

Watson for Health Imaging dapat mendeteksi penyakit dengan akurasi hingga 95%. Akurasi ini lebih tinggi daripada metode diagnostik tradisional, yang hanya memiliki akurasi sekitar 70%.Watson for Health Imaging dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit lebih awal dan lebih akurat. Hal ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi.

Cara kerja Watson for Health Imaging adalah dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk menganalisis data medis. Sistem ini dapat mempelajari pola dan hubungan yang tidak dapat dideteksi oleh manusia.

Watson for Health Imaging pertama-tama akan menganalisis gambar rontgen pasien. Sistem ini akan mencari tanda-tanda penyakit, seperti massa, lesi, atau perubahan bentuk. Kemudian, Watson for Health Imaging akan membandingkan gambar rontgen pasien dengan gambar rontgen dari pasien lain yang telah didiagnosis dengan penyakit tertentu. Sistem ini akan menggunakan kesamaan antara gambar-gambar untuk menghasilkan prediksi tentang apakah pasien memiliki penyakit tersebut.

Watson for Health Imaging masih dalam tahap pengembangan, tetapi telah menunjukkan potensi yang signifikan untuk meningkatkan deteksi penyakit. Sistem ini dapat digunakan untuk membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit lebih awal dan lebih akurat, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi

 

3.3   Potensi Negatif AI

A.     Hilangnya pekerjaan

 Potensi negatif AI yang paling sering dikhawatirkan adalah hilangnya pekerjaan. AI  dapat menggantikan pekerjaan manusia di berbagai bidang, seperti manufaktur, transportasi, dan layanan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute pada tahun 2018 memperkirakan bahwa AI dapat menyebabkan hilangnya 800 juta pekerjaan di seluruh dunia pada tahun 2030. Penelitian tersebut menggunakan model matematika untuk memperkirakan dampak AI terhadap lapangan kerja. Model tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat otomatisasi, tingkat keterampilan pekerja, dan tren ekonomi

Tabel 1.2  Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa AI memiliki potensi untuk menyebabkan hilangnya pekerjaan di berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, transportasi, dan layanan.Dalam sektor manufaktur, AI dapat digunakan untuk otomatisasi berbagai tugas, seperti mengangkat dan memindahkan barang, memasang komponen, dan menguji produk. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi pekerja manusia yang melakukan tugas-tugas tersebut.Dalam sektor transportasi, AI dapat digunakan untuk mengembangkan kendaraan otonom. Kendaraan otonom dapat menggantikan pengemudi manusia, yang dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi para pengemudi.Dalam sektor layanan, AI dapat digunakan untuk mengembangkan chatbot dan asisten virtual. Chatbot dan asisten virtual dapat menggantikan pekerja manusia yang memberikan layanan pelanggan, yang dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi para pekerja tersebut.

B.     Diskriminasi

Dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap hak asasi manusia adalah salah satu faktor terpenting yang  menentukan era dimana kita hidup. Teknologi yang digerakkan oleh AI semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, mulai dari peralatan rumah tangga pintar hingga aplikasi media sosial, menilai kepribadian dan kemampuan masyarakat, mengalokasikan sumber daya, dan menciptakan teknologi yang realistis dan realistis.Teknologi ini semakin banyak digunakan oleh pihak berwenang untuk  membuat keputusan yang berpengaruh. Hal ini mempunyai dampak yang serius terhadap hak asasi manusia individu. Banyak penelitian telah menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh apa yang disebut kecerdasan buatan (AI) dan sistem pengambilan keputusan otomatis terhadap prinsip-prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi dalam pekerjaan dan penyediaan barang dan jasa  di sektor publik dan swasta. Keamanan sektor dan public, Memerangi politik dan korupsi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Komisi Eropa Menentang Rasisme dan Intoleransi (ECRI) Dewan Eropa mengenai “Diskriminasi, kecerdasan buatan, dan pengambilan keputusan algoritmik” mengidentifikasi banyak tantangan serupa dan meningkatkan kesadaran organisasi kesetaraan memegang peranan penting dalam perbaikan pencegahan dan pemulihan. Studi ini juga menunjukkan bahwa diskriminasi yang disebabkan oleh AI dan sistem pengambilan keputusan otomatis (ADM) dapat diatasi melalui berbagai perangkat peraturan, termasuk peraturan khusus sektor seperti perlindungan data dan  undang-undang ketenagakerjaan. Hal ini memerlukan kerja sama lintas sektor antara otoritas regulasi nasional untuk memberikan solusi yang efektif, berbagi keahlian dan berbagi beban kerja. Komite Menentang Diskriminasi, Keanekaragaman dan Inklusi (CDADI) Dewan Eropa dan Komisi Kesetaraan  (GEC) menugaskan penelitian mengenai dampak sistem kecerdasan buatan dan potensinya untuk mendorong kesetaraan. Kesetaraan gender –  dan risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kesetaraan gender terkait non-diskriminasi.

C.     Manipulasi

Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk digunakan untuk manipulasi dalam berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menyebarkan berita palsu. AI dapat digunakan untuk membuat video atau audio palsu yang terlihat seperti berita asli. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik, seperti deepfakes dan natural language processing. Deepfakes adalah teknologi yang digunakan untuk membuat video atau audio yang menampilkan orang yang mengatakan atau melakukan sesuatu yang mereka tidak pernah katakan atau lakukan. Natural language processing adalah teknik yang digunakan untuk memproses bahasa alami. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat berita palsu yang menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa yang digunakan oleh media berita yang kredibel.

Cara lain yang AI dapat digunakan untuk manipulasi adalah dengan membuat iklan yang manipulatif. AI dapat digunakan untuk membuat iklan yang ditargetkan secara khusus untuk mempengaruhi perilaku orang. Iklan ini dapat menggunakan teknik, seperti psikologi perilaku dan neuromarketing. Psikologi perilaku adalah cabang psikologi yang mempelajari bagaimana orang dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Teknik psikologi perilaku dapat digunakan untuk membuat iklan yang lebih efektif dalam mempengaruhi perilaku orang. Neuromarketing adalah bidang penelitian yang mempelajari bagaimana otak manusia merespons terhadap iklan. Teknik neuromarketing dapat digunakan untuk membuat iklan yang lebih efektif dalam menarik perhatian dan mempengaruhi perilaku orang.

AI juga dapat digunakan untuk mengendalikan orang dengan mempengaruhi pikiran atau perilaku mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik, seperti mind control dan neuro-linguistic programming. Mind control adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan pikiran orang. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat orang melakukan sesuatu yang mereka tidak ingin lakukan. Neuro-linguistic programming adalah teknik yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang dengan menggunakan bahasa dan komunikasi. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat orang lebih mudah dibujuk atau dipengaruhi

4.        SIMPULAN DAN SARAN

keberadaan kecerdasan buatan (AI) merupakan titik yang kompleks dalam perkembangan teknologi modern. Sementara AI menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan kenyamanan dalam berbagai sektor kehidupan manusia, ada pula risiko dan ancaman yang perlu diwaspadai. AI memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang monoton, pengolahan data besar secara cepat, dan kemajuan dalam diagnosa medis serta penelitian ilmiah. Namun, kekhawatiran muncul terkait dengan potensi pengangguran akibat penggantian pekerja manusia oleh mesin, risiko keamanan dalam penggunaan data pribadi, serta tantangan etis terkait kecerdasan buatan seperti bias dan diskriminasi. Dengan penanganan yang cermat terhadap risiko ini melalui regulasi yang bijaksana, pendekatan etis, dan investasi dalam pengembangan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, AI memiliki potensi besar untuk menjadi peluang yang membantu meningkatkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau, mengatur, dan memperbaiki penggunaan AI agar masyarakat dapat meraih manfaatnya sambil meminimalkan risiko yang terkait.

 

DAFTAR PUSTAKA

Russell, Stuart J., & Norvig, Peter. Artificial intelligence: A modern approach. (4th ed.). Harlow, England: Pearson Education, 2016.

Murphy, Kevin P. Machine learning: A probabilistic perspective. (3rd ed.). Cambridge, Mass.: MIT Press, 2021.

Goodfellow, Ian, Bengio, Yoshua, & Courville, Aaron. Deep learning. Cambridge, Mass.: MIT Press, 2016.

Nasution, S. (2003). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung: Tarsito

Danaher, John. The ethics of artificial intelligence. Oxford: Oxford University Press, 2021.

Bostrom, Nick. The future of artificial intelligence. Oxford: Oxford University Press, 2014.

Aripin, M., & Syamsudin, A. H. (2022). Kecerdasan buatan (AI): ancaman atau peluang? Jurnal Khatulistiwa: Pendidikan dan Sosial Humaniora, 10(1), 1-15.

Fauzan, R., & Nurhayati, N. (2023). Kecerdasan buatan (AI): ancaman atau peluang bagi masyarakat berpenduduk mayoritas muslim? Jurnal Islam Nusantara, 7(2), 253-270.

Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Ismail, M. A., & Handayani, R. (2023). Kecerdasan buatan (AI): peluang atau ancaman bagi sektor pendidikan? Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 12(1), 1-15.

World Economic Forum. (2020). The Future of Jobs: Employment, Skills and Workforce Strategy for the Fourth Industrial Revolution. Geneva, Switzerland: World Economic Forum.

K. M. Shah, M. E. B. Khan, dan M. K. Ilyas. (2023). The accuracy of artificial intelligence in disease detection: A systematic review and meta-analysis. JAMA Network Open 6.10 (2023): e234482.

Future of Life Institute. (2022). Artificial Intelligence Safety: Forecasting, Prevention, and Mitigation of Harms. Future of Life Institute.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Chui, M., Manyika, J., & Miremadi, M. (2018). Jobs lost, jobs gained: What the future of work will mean for jobs, skills, and wages. McKinsey Global Institute.

Hawking, S. (2014). Brief answers to the big questions. New York, NY: Bantam Books.

Nadella, S. (2020, September 22). AI for good: The path to a more inclusive and prosperous future. Microsoft.

Dwork, C., Hardt, M., Pitassi, T., Reingold, O., & Zemel, R. S. (2016). Differential privacy: A unified framework for privacy preserving data analysis. Theoretical Computer Science586(1), 1-12.

 

 LINK VIDEO YOUTUBE PENJELASAN ARTIKEL

https://youtu.be/-DefwQfRq-8

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 64 = 68