KEGIATAN LITERASI DIGITAL DAN SOLUSI DALAM MENGHADAPI KRISIS PENDIDIKAN DAN EKONOMI DI MASA PANDEMI

Virus corona yang masuk di Indonesia pada bulan Maret 2020 menurunkan berbagai aspek kehidupan, seperti aspek pendidikan serta aspek ekonomi yang kian merosot. Kegiatan yang mempunyai fungsi penting bagi aspek kehidupan menjadi dihentikan guna menekan angka penyebaran Covid-19, yang mana salah satu penyebarabnya adalah melalui udara. Dengan ada nya hal tersebut, pemerintah berupaya untuk mengadakan kegiatan literasi digital guna membuat aspek kehidupan tetap berjalan semestinya. Pemerintah melalui Kemendikbud RI berdasarkan dalam Panduan Gerakan Literasi menetapkan ada enam literasi dasar yang harus masyarakat Indonesia ketahui, yakni literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan yang terakhir adalah literasu budaya dan kewarganegaraan. Kegiatan literasi digital yang dicanangkan oleh pemerintah berharap dapat menjadi penengah krisis aspek kehidupan, khususnya pada aspek pendidikan dan ekonomi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam semua jenjang serta dalam kegiatannya nanti akan di dukung dengan jumlah penggunaan smarphone yang ada di Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan pengguna internet terbesar nomor enam serta pengguna smartphone nomor empat di dunia. Dengan pernyataan tersebut akan membuat kegiatan literasi digital semakin mudah untuk diterapkan.

Dalam aspek pendidikan, literasi digital sangat bermanfaat, terutama bagi anak-anak. Orangtua diharuskan untuk berkreasi semenarik mungkin untuk mengajak anak belajar sambil bermain. Kegiatan belajar sambil bermain tersebut membuat anak-anak tidak lebih bersemangat untuk belajar serta tidak cepat merasa bosan. Tetapi dengan begitu, anak-anak harus tetap didampingi orangtua dalam kegiatan belajar mengajar melalui daring. Dengan adanya kegiatan tersebut membuat anak-anak memahami bahwa smartphone bukan hanya digunakan untuk bermain game tetapi juga bisa digunakan untuk belajar. Kegiatan literasi digital menggunakan smarphone dimana di dalamnya menampilkan banyak aplikasi edukasi yang dapat menunjang belajar dalam semua mata pelajaran serta menjangkau semua jenjang sekolah. Pemerintah bersama Kemendikbud RI menyediakan aplikasi edukasi dalam bentuk pembelajaran daring, antara lain Zenius, Ruang guru, Kelas Pintar, Quipper, dan masih banyak lagi yang dapat dimanfaatkan. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam penguatan literasi digital adalah kesiapan sarana dan prasarana. Dengan melakukan pengembangan pendidikan melalui konten pembelajaran dan workshop e-learning dengan menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet yang pastinya sangat bermanfaat bagi aspek pendidikan.

Tidak hanya dalam aspek pendidikan, aspek ekonomi juga memerlukan dampingan melalui literasi digital. Dengan harapan kemampuan mitra dapat meningkatkan dampak ekonomi yang paling dirasakan oleh masyarakat. Banyak pelaku usaha yang terkejut akan penurunan omzet penjualan. Dengan adanya persaingan di dunia jual beli, maka perlu adanya penggunaan teknologi yang saat ini semakin maju. Adanya literasi digital dapat dimanfaatkan dalam menunjang aktivitas yang lebih berguna bagi pelaku usaha. Dalam hal ini, masyarakat dituntut untuk dapat mencari peluang dikarenakan pemerintah hanya mengizinkan para pekerja untuk bekerja dari rumah dengan istilah lain work from home (WFH). Dengan adanya literasi digital dalam bidang ekonomi, masyarakat dengan mudah untuk melakukan jual beli di market place, shopee, bukalapak, web, lazada maupun di instagram.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

79 − = 78