DAMPAK DIGITALISASI DAN PENERAPAN BIG DATA TERHADAP SISTEM FINANSIAL

Tugas Artikel Populer – Literasi Digital dan Kemanusiaan

Prodi S1 Teknik Sipil – Universitas Negeri Semarang

Semester Gasal 2022/2023

NAMA            : Muhammad Rixzul Aziz

NIM                : 5111421125

DAMPAK DIGITALISASI DAN PENERAPAN BIG DATA TERHADAP SISTEM FINANSIAL

Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal. Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka juga disebut depository financial institutions yang terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari bank yang dalam kegiatan usahanya tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan.

Saat ini,  sistem keuangan seperti bank umum, bank perkreditan rakyat serta layanan keuangan jenis lainnya pasti mengalami atau mendapati data-data yang masuk dalam volume yang sangat besar. Para penyedia jasa keuangan tersebut bekerja keras dalam melakukan pengembangan dan pendekatan terhadap adanya data tersebut dengan volume yang sedemikian rupa, yang tentu saja tujuannya melanjutkan bisnis mereka dan memperbaiki pelayanan yang diberikan terhadap konsumen. Seperti industri pada bidang lainnya, Analisa data diperkirakan akan menjadi hal yang sangat kritis untuk dapat memberikan perubahan kedalam industri finansial.

Data-data yang sudah diolah dan dianalisa oleh analitik memang sangatlah besar volumenya, terutama bersamaan dengan era digitalisasi yang telah terjadi beberapa tahun terakhir ini. Namun, ada satu pertanyaan :

“Apakah data-data dan analitik ini membantu perusahaan mengatasi masalah bisnisnya? Dan apa dampaknya?”

            Jumlah konsumen yang meningkat tentu berpengaruh pada tingkat layanan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Praktik olah data yang saat ini dilakukan telah menyederhanakan proses supervising dan evaluasi perusahaan layanan keuangan terutama bank-bank, termasuk volume besar data pribadi dan keamanan data konsumen yang ada. Dengan adanya bantuan Big Data, bank-bank saat ini dapat menggunakan informasi yang ada untuk mengetahui keadaan konsumen secara real-time, sehingga perusahaan dapat menyediakan jenis sumber daya yang dibutuhkan oleh konsumen kapapnpun dan dimanapun.

Dengan mengetahui dan mengevaluasi di mana saja sumber daya Big Data dapat dimanfaatkan secara efisien dengan mengikutsertakan keselarasan antara kasus-kasus bisnis dan kemampuan teknologi, yang akan menunjukkan peluang proses bisnis secara lebih baik. Terdapat tiga fokus utama oleh penyedia layanan jasa keuangan yang bisa mendapatkan keuntungan dari analisis yang mumpuni, diantaranya seperti konsumen, optimasi operasional, dan keterlibatan karyawan.

  1. Pengalaman Konsumen

Setiap langkah yang berhubungan dengan data pada industri keuangan berkaitan langsung dengan ukuran masing-masing perusahaan, namun di luar ukuran dari perusahaan, tujuan yang mengutamakan konsumen memainkan peran utama di antara mayoritas aktivitas yang berhubungan dengan data.

Sangatlah penting untuk fokus pada kebutuhan konsumen terutama karena konsumen yang ada saat ini kebanyakkan memiliki ekspektasi yang tinggi dalam hal bagaimana mereka berinteraksi dengan bank-nya atau perusahaan kreditnya. Pola pembelian mereka sangatlah kompleks dan berbentuk non-linear sehingga perusahaan harus dapat memahami motivasi dan pilihan konsumen dengan hati-hati.

Untuk dapat melihat pandangan mengenai konsumen secara keseluruhan, perusahaan perlu pusat data central yang terdiri dari kombinasi seluruh interaksi konsumen dengan perusahaan, termasuk data pribadi, riwayat transaksi, riwayat browsing, pelayanan, dll.

Menurut salah satu lembaga riset, menggunakan data untuk membuat keputusan pemasaran yang lebih baik dapat meningkatkan produktivitas sebesar 15-20% – yang berarti senilai 200 miliar US Dollar mengingat rata-rata pengeluaran global untuk marketing mencapai 1 triliun dollar pertahun.

Data analitik dapat diberdayakan oleh sektor keuangan untuk menghasilkan insight tentang konsumen dan membantu segmentasi konsumen. Kumpulan informasi dan evaluasi ini memang membutuhkan investasi tambahan di perusahaan dan koordinasi kembali di semua lini, namun dengan mengolah data konsumen, perusahaan hampir pasti akan mendapatkan kembali nilai investasinya dalam bentuk keuntungan yang meningkat.

  • Optimisasi Operasional

Walaupun Big Data sudah digunakan di banyak bidang pada sektor keuangan, teknologi ini masih belum digunakan secara benar-benar maksimal.

Teknologi Big Data dapat meningkatkan kekuatan prediktif dari model-model resiko, secara massif memperbaiki waktu respon dan efektivitas sistem perusahaan, menyediakan cakupan resiko yang lebih luas, dan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan dengan menyediakan proses yang lebih otomatis, sistem prediktif yang lebih tepat, dan resiko kegagalan yang lebih rendah. Tim resiko juga bisa mendapatkan masukan mengenai resiko dari berbagai sumber secara real-time.

Banyak area manajemen resiko di mana Big Data dapat diaplikasikan dan membawa nilai lebih, termasuk manajemen fraud, manajemen kredit, pinjaman komersil, resiko operasional, dan manajemen resiko terintegrasi.

Sistem yang dilengkapi Big Data dapat mendeteksi tanda-tanda fraud, menganalisanya secara real-time menggunakan machine learning dan memprediksi secara akurat pengguna dan atau transaksi yang tidak seharusnya ada. Big Data menawarkan kemampuan untuk menyediakan visi global dari berbagai faktor dan area berbeda yang berkaitan dengan resiko keuangan.

  • Keterlibatan Karyawan

Untuk segala perhatian yang diterima Big Data, banyak perusahaan yang lupa akan satu hal yang dapat memberikan pengaruh besar bagi bisnis mereka – pengalaman karyawan. Ketika dimanfaatkan dengan baik, Big Data dapat membantu melacak, analisa, dan berbagi metric performa karyawan. Mengaplikasikan Big Data analitik untuk mengetahui performa karyawan tidak hanya membantu perusahaan mengidentifikasi siapa yang bekerja dengan baik, namun juga kesulitan yang dihadapi karyawan sehingga ada yang merasa tidak bahagia. Teknologi ini memperkenankan perusahaan untuk melihat data real-time daripada hanya review tahunan berdasarkan memori masing-masing kepala departemen.

Ketika perusahaan memiliki tool dan analitik yang tepat, perusahaan dapat mengukur semuanya dengan benar termasuk performa individu, semangat tim, interaksi antar departemen, dan budaya perusahaan secara keseluruhan.

Selain merancang dan mengeksekusi berbagai solusi teknologi, ahli data dapat membantu menetapkan tujuan yang sesuai untuk tiap proyek Big Data dan menyuntikkan keahlian analitiknya pada komponen bisnis untuk mendapatkan keuntungan maksimal, baik internal maupun eksternal. Dengan mengadaptasi komponen teknologi global terbaru, khususnya Big Data, industri keuangan akan mengetahui kebutuhan mereka secara lebih baik, mulai dari kebutuhan internal perusahaan, pelayanan konsumen, hingga pengoptimalisasian biaya operasional perusahaan.

Walaupun industri keuangan di dunia sudah mulai menggunakan teknologi Big Data, di Indonesia sendiri penggunaan teknologi ini di bidang yang sama terbilang masih minim dikarenakan beberapa faktor, mulai dari ketidakpercayaan perusahaan hingga keengganan perusahaan untuk mengeluarkan anggaran ekstra demi teknologi ini. Tidak banyak yang tahu bahwa teknologi Big Data sudah ditawarkan dengan harga yang terjangkau namun tetap kompeten, salah satunya adalah Paques (Pakis). Produk asli Indonesia ini merupakan teknologi Big Data analitik yang siap bersaing dengan teknologi global lainnya seperti Hadoop dan Oracle, namun yang membuat Paques berbeda ada pada teknologi self-service analytics yang dimilikinya sehingga setiap orang dari berbagai latar belakang bisa dengan mudah menggunakannya. Paques juga dapat diperoleh dengan harga yang relatif lebih rendah. Hal ini kritikal bagi perusahaan yang ingin mulai mengadaptasi teknologi Big Data ke dalam bisnisnya, terutama bisnis keuangan. Karena teknologi Big Data sekarang sangat penting di dalam dunia digital yang bergerak cepat dan dinamis seperti sekarang.

Link Penjelasan : https://youtu.be/KJDHd8WZBME

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − 19 =