Pemanfaatan Live Transcribe bagi Tunarungu

Bagi para penyandang disabilitas kemudahan akses adalah hal terpenting yang mereka perlukan agar lebih mudah berkomunikasi orang lain. Di Indoensia masih belum banyak memiliki aksesibilitas bagi para tunarungu, sehingga para tunarungu jarang dilibatkan dalam suatu pekerjaan. Di Era Digital 4.0 teknologi terus berkembang, contohnya pemanfaatan Automatic Speech Recognition dalam aplikasi Live Trnscribe.

Menyediakan kemudahan aksesibilitas merupakan salah satu misi google. Live Transcribe diluncurkan oleh google pada tahun 2019 dengan tujuan membantu tunarungu untuk lebih mudah berkomunikasi. Pada tahun 2021 Live Transcribe sudah tersedia fitur offline sehingga pengguna tidak perlu tersambung ke jaringan internet untuk menggunakannya. Untuk dapat menggunakan fitur offline, pengguna hanya perlu mendownload bahasa yang ingin digunakan. Dengan teknologi pengenalan suara yang dimiliki alat ini, pengguna hanya perlu berbicara dengan bahasa yang tersedia dan aplikasi ini akan mentranskripkan kata yang pengguna ucapkan dalam teks pada saat itu juga tanpa kerumitan. Selain itu, aplikasi ini juga memberitahu pengguna jika terdapat suara di latar belakang seperti suara angin, hewan, musik ataupun suara lainnya.

Live Transcribe di desain sederhana dan mudah digunakan menggunakan system automatic speech recognition. Automatic Speech Recognition (ASR) merupakan sistem yang bisa mengidentifikasi apa yang pengguna ucapkan dan merubahnya menjadi teks sehingga speech recognition juga disebut sebagai speech-to-text (STT). Sistem ini menginput suara pengguna, kemudian sistem akan mengidentifikasi kata yang diucapkan pengguna dan menghasilkan teks sesuai dengan apa yang pengguna ucapkan. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, seperti mocrophone untuk menginput suara, soundcard untuk input dan output, perangkat lunak pengenal suara dan komputer untuk mengambil suatu suara.

Aplikasi ini memiliki lebih dari 70 bahasa/ dialek dan mengklasifikasi 570 tipe bunyi. Selain itu, Live Transcribe juga mendukung penggunaan dua bahasa untuk transkrip cepat antar bahasa. Live Transcribe terus-menerus mempelajari ucapan orang dan menerapkan auto-correct dengan menggunakan sistem pengenal suara recurrent neural network berbasis cloud. Recurent neural network merupakan sistem yang dirancang untuk memproses data yang bersambung. Recurent neural network dapat menyimpan memori yang memungkinkan untuk mengenali pola data dengan baik, kemudian menggunakan untuk membuat prediksi yang akurat. Live Transcribe mendukung mic eksternal baik yang di bluetooth, headset kabel maupun jenis USB untuk kualitas mic sehingga reproduksi suara tidak terjadi kendala. Selain itu, pengguna dapat mengaktifkan sistem sinyal haptic feedback, buat memberikan notifikasi jika seseorang memulai atau melanjutkan pembicaraan.

Penggunaan dan fitur yang ada di aplikasi Live Transcribe

  • Pada halaman utama pengguna dapat langsung berbicara untuk mentransripkan teks.
  • Pada icon setting pengguna bisa merubah tampilan pada halaman utama sesuai dengan yang diinginkan.
  • Pengguna juga bisa memillih bahasa utama dan bahasa kedua.
  • Pada halaman utama jika di scroll ke atas pengguna bisa melihat history.

Daftar Pustaka

Kristianti, L. (2022, Maret 12). Aplikasi “Live Transcribe” Google kini bisa digunakan tanpa internet. Retrieved from ANTARA: https://www.antaranews.com/berita/2755749/aplikasi-live-transcribe-google-kini-bisa-digunakan-tanpa-internet

Wisesa, Y. (2019, Mei 15). Live Transcribe dan Upaya Google Memberikan Kemudahan Akses Bagi Kaum Difabel. Retrieved from HYBRID.CO.ID: https://hybrid.co.id/post/live-transcribe-dan-upaya-google-memberikan-kemudahan-akses-bagi-kaum-difabel

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

98 − = 89