Literasi Digital : Pelayanan Perbankan Dalam Era Digital

Pelayanan Perbankan Dalam Era Digital

By

Jonathan Rama Panuturi Manurung / 3312421153

Universitas Negeri semarang

Mata Kuliah : Literasi Digital Dan Kemanusiaan

Email : jonathanmanurung9b@students.unnes.ac.id

Link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=FewXF1dMuqM&ab_channel=jonathanmanurung

Abstrak

Perbankan digital adalah layanan perbankan dengan menggunakan layanan elektronik atau digital milik bank dan media digital milik nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri. Transformasi digital bukan hanya transisi dari perbankan tradisional ke dunia digital, tetapi perubahan besar dalam cara bank dan lembaga keuangan lainnya belajar tentang pelanggan yang terlibat dan puas. Transformasi digital dimulai dengan memahami perilaku pelanggan digital, preferensi dan preferensi serta perubahan yang mengarah pada perubahan besar dalam organisasi dan dari product-centric menjadi customer-centric. Kebutuhan perbankan di era digital ini ada di mana saja, kapan saja. ini membutuhkan inovasi, keuletan, keamanan, optimalisasi dan kemauan untuk memenuhi harapan nasabah perbankan yang melek teknologi. Jika bank tidak memenuhi kebutuhan nasabah, nasabah siap meninggalkan bank menuju bank lain yang memenuhi kebutuhan-nya.

PENDAHULUAN

         Kata ‟Bank‟ berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti bangku. Para bankir di Florence pada masa Renessains melakukan transaksi mereka dengan duduk di meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja. Perbankan sendiri baru dimulai pada era Babilonia kemudian berlanjut ke era Yunani kuno dan Romawi. Namun fungsi utama bank pada saat itu hanya sebagai tempat pertukaran uang, seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan perbankan juga semakin pesat, karena perkembangan dunia perbankan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan dunia perbankan yang menjadi bisnis. Awalnya hanya ditujukan untuk benua Eropa, perkembangan bisnis akhirnya menyebar ke Asia Barat. Saat itu, perbankan di Yunani lebih bervariasi dan maju daripada bisnis masyarakat lainnya. Dari pengusaha swasta terlibat dalam kegiatan yang sama seperti layanan keagamaan dan perusahaan negara, yang terlibat dalam kegiatan keuangan.

            Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat ditandai dengan perkembangan perekonomian dunia yang dapat mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan di bidang jasa. Perbankan merupakan salah satu dari sektor jasa yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia karena perbankan telah menjadi sektor jasa yang menyumbang atau membiayai pendapatan nasional dan merupakan perantara yang menghimpun dana masyarakat dan mengembalikannya kepada yang membutuhkan uang. atau kegiatan ekonomi produktif.

            Seiring perkembangan teknologi di dunia ini semakin mudah menggerakan seluruh umat manusia termasuk negara Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia, juga merasakan berbagai kemudahan dimana semua informasi tersedia dengan cepat, praktis, efisien dan efektif, apalagi untuk hal-hal yang dilakukan hanya dengan satu produk elektronik yang biasa kita bawa kemana-mana yaitu smartphone. perusahaan merespon pesatnya perkembangan teknologi informasi berkat teknologi informasi operasional perusahaan berjalan dengan lancar, sehingga memberikan kemudahan layanan kepada dunia perbankan. Keadaan dunia perbankan di Indonesia telah banyak berubah dari waktu ke waktu. Selain disebabkan oleh perkembangan dunia perbankan, juga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil ekonomi, politik, hukum dan masyarakat. Era digital semakin terkait dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di bidang keuangan seperti perbankan. Perubahan ini diperlukan untuk dapat merespon dengan cepat, hal ini dilakukan agar lembaga keuangan siap menghadapi inovasi digital di perbankan. Saat ini dunia perbankan sedang mengalami transformasi menuju era digitalisasi.

            Perkembangan teknologi informasi menjadikan perbankan siap untuk berubah dan berubah. Kini, teknologi informasi telah memasuki era revolusi industry. Era tersebut telah mengubah cara masyarakat bekerja dan berinteraksi satu sama lain, termasuk sektor perbankan yang menghadapi banyak tantangan, terutama dengan hadirnya financial technology dan mitra teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Era digital semakin tak terpisahkan untuk mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di bidang keuangan seperti perbankan. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi perbankan di seluruh dunia, yaitu sebagai layanan informasi nirkabel pada telepon pintar teknologi untuk mendukung kelancaran dan kemudahan pengoperasian perbankan. Ini merupakan kesempatan bagi dunia perbankan untuk maju dengan memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabahnya yang tidak hanya memberikan kecepatan pembayaran tetapi juga kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah untuk menyelesaikan transaksi finansial dan non finansial secara online tanpa perlu pelanggan mengantri di bank.

            Banyaknya pengguna internet melalui smartphone atau komputer memberi keuntungan menjangkau sistem keuangan melalui layanan keuangan digital. Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) dan perubahan perilaku dan kebutuhan nasabah terus meningkat, yang mendorong bank untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabahnya. Saat ini bank mulai meningkatkan layanannya agar nasabah dapat menerima berbagai layanan perbankan secara mandiri, tanpa harus pergi ke cabang bank. Fitur utama era digital baru adalah dimensi dan bentuk baru, hari sehari. Meskipun bank umumnya tidak menerima perubahan karena struktur, model bisnis dan karakteristik lainnya, sebagian besar menyesuaikan bisnis mereka dengan lingkungan bisnis yang berubah dan sebagai hasilnya mengadopsi dan menerapkan proses tertentu. proses digitalisasi. Dalam proses ini tercipta produk dan layanan baru perbankan yang berkaitan langsung dengan proses digitalisasi, yang merupakan tanda bahwa perbankan telah memahami dengan serius perubahan ke depan, yang tentunya berdampak pada terciptanya keunggulan kompetitif dan kompetitif. sebuah keuntungan posisi yang lebih baik di pasar.

            Pertama-tama, harus diingat bahwa dalam situasi ini bank tidak hanya menjadi pesaing bagi yang lain, tetapi juga perusahaan teknologi tinggi yang berurusan dengan layanan serupa, yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan mulai menawarkan layanan seperti itu, juga bersaing untuk mereka. Perusahaan-perusahaan ini memiliki sistem pembayaran dan basis data pelanggan mereka sendiri, yang menghasilkan pengurangan sebagian dari hasil bank sebesar. Semua ini jelas berarti bahwa bank harus bekerja secara intensif dalam inovasi di sektor perbankan dan mengembangkan strategi dan model bisnis baru yang beradaptasi dengan permintaan pasar baru.

            Saat ini sudah banyak bahkan hampir semua lembaga keuangan konvensional di Indonesia telah mengadopsi internet banking hanya saja tidak kalah bersaing dengan bank tradisional yaitu melalui internet banking yang bertujuan untuk mempermudah transaksi bagi nasabah Persaingan sangat ketat sehingga bank bersaing untuk meningkatkan layanan nasabah secara maksimal, salah satu caranya adalah dengan mengadopsi sistem perbankan digital dimana nasabah dapat mengakses fungsi transaksi di mana saja tanpa banyak waktu. OJK mengumumkan bahwa layanan perbankan berbasis TI yang biasa dikenal dengan electronic banking/digital banking memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Badan Jasa Keuangan menjelaskan perkembangan layanan perbankan digital dipercepat dengan: perkembangan teknologi informasi yang pesat, perubahan gaya hidup masyarakat sesuai perkembangan teknologi informasi, adanya kebutuhan layanan perbankan umum yang adalah; efektif, efisien, dapat diakses dimana saja dan kapan saja, komprehensif dan sederhana, kompetisi perbankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam kaitannya dengan penyampaian layanan, kebutuhan perbankan untuk operasional yang efisien dan terintegrasi.

            Selain layanan baru, kegiatan terkait pengenalan dan adaptasi pasar, fokusnya tentu tetap pada nasabah bank, artinya bank harus memperhatikan kualitas layanan yang optimal. yang memuaskan pelanggan yang sudah ada dan juga menarik pelanggan baru ke bank. Sangat penting bahwa proses perubahan layanan perbankan mencakup mendengarkan pasar secara konstan dan kebutuhan pelanggan, karena kita tidak boleh lupa bahwa semua bank memiliki dan akan memiliki pelanggan tradisional yang melegitimasi mereka yang menggunakan layanan perbankan reguler, serta nasabah yang yakin tidak akan menggunakan layanan perbankan digital dalam jangka waktu tertentu. Karena semuanya, bank harus menemukan langkah optimal untuk mengubah unit bisnisnya dan mengadopsi cabang perbankan digital yang sepenuhnya menggantikan sumber daya manusia. Pada dasarnya, proses digitalisasi sektor perbankan membawa manfaat besar bagi bank dan nasabahnya, namun juga tantangan yang harus dihadapi bank.

            Dengan rangkaian produk perbankan digital ini diharapkan dapat meningkatkan loyalitas nasabah dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Tiga negara pusat keuangan internasional telah menunjukkan dampak penting teknologi keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, yaitu Singapura, Jepang dan Inggris Raya. Ketiga negara ini menunjukkan bahwa lembaga perbankan dapat memperoleh keuntungan besar dari hal ini, karena dapat menekan biaya operasional dan mendapatkan dana murah dari nasabah, termasuk memperluas layanan dalam ruang dan waktu.

ISI / KAJIAN LITERATUR

            Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian disebuah negara termasuk Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pada Bab 1 Pasal 1 serta ayat 2 dijelaskan bahwa bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

            Revolusi Industri merupakan revolusi industri generasi keempat yang muncul dan menimbulkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk di sisi keuangan khususnya di dunia perbankan yang dikenal dengan era Digital Banking. Era digital perbankan telah menjadi bidang perbankan tanah air, di mana berbagai inovasi dapat diperkenalkan yang berdampak besar pada pertumbuhan perbankan di negara air , terutama dalam hal layanan. Inovasi ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan financial technology yang sangat tinggi atau pesatnya pertumbuhan fintech. Didalam perkembangan indutri ini, banyak bank juga mencipatkan e-banking.

            E-banking adalah salah satu teknologi dunia maya yang dikembangkan oleh komunitas perbankan untuk meningkatkan layanan nasabah. Kehadiran perbankan elektronik menjadi sangat penting dengan perkembangan teknologi perbankan. Lembaga Jasa Keuangan menjelaskan bahwa layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan, di antaranya menggunakan perangkat elektronik atau digital milik bank dan/atau calon nasabah dan/atau melalui pembawa data digital milik nasabah perbankan, yang terpenuhi. tanpa memedulikan. Hal ini memungkinkan Anda untuk menerima informasi calon nasabah dan/atau nasabah bank, berkomunikasi, mendaftar, membuka rekening, transaksi bank dan menutup rekening, termasuk menerima informasi dan transaksi lain di luar produk perbankan.

Manfaat digitalisasi bank terutama pengurangan biaya operasional, digitalisasi bank merupakan investasi jangka panjang. Sektor perbankan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan mengurangi anggaran investasi untuk membuka kantor dan meja kas. Oleh karena itu, bank perlu segera mengubah infrastruktur TI mereka. Dengan tumbuhnya perdagangan elektronik, dunia perbankan juga dituntut untuk mengikuti tren perdagangan digital, bahkan dengan hadirnya industri baru di bidang tersebut berupa fintech dan internet yang berbasis layanan perbankan keuangan tumbuh sebanyak di Indonesia. Dengan begini menjelaskan bahwa transformasi digital banking adalah ketika teknologi mengisi sistem keuangan, menghemat waktu dan uang bagi pengguna keuangan yang akan terpengaruh oleh transformasi digital itu sendiri.

Proses perubahan yang berlangsung juga harus didukung dengan strategi perubahan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan daya saing dan nilai perusahaan. Jika strategi digital diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pelanggan, diharapkan loyalitas pelanggan akan meningkat. Transformasi digital harus terjadi dengan cepat karena waktu merupakan variabel terpenting yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan di era perbankan elektronik. Di era perbankan elektronik, transaksi telah dilakukan dengan mudah oleh masyarakat melalui berbagai channel. Layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan yang menggunakan layanan elektronik atau digital milik bank dan/atau media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank untuk memperoleh informasi, berkomunikasi, mendaftar, membuka, menutup, dan menutup rekening. transaksi bank, rekening, termasuk menerima informasi dan transaksi lainnya dari nasabah bank, termasuk saran keuangan (financial advice), investasi, transaksi sistem bisnis elektronik (electronic business) dan kebutuhan lainnya.

            Perbankan digital ditandai dengan kemampuan nasabah untuk memperoleh informasi, mendaftar, membuka rekening, melakukan transaksi dan menutup rekening secara mandiri tanpa pejabat bank, termasuk nasabah untuk mendapatkan informasi dan melakukan transaksi di luar produk perbankan seperti layanan penasehat keuangan, investasi kegiatan inovasi pelanggan, e-commerce dan berbagai kebutuhan lainnya ditargetkan hanya menggunakan satu saluran secara elektronik atau di bank digital (Puspitadewi, 2019). Perbankan digital dipandang sebagai cara baru perbankan bagi karena dapat menghemat biaya. Bank harus melihat bahwa tidak hanya digitalisasi produk yang sudah ada, tetapi transformasi pemikiran dan solusi ke digital sesuai dengan perilaku dan kebutuhan manusia.

            Perkembangan teknologi mengarahkan bank untuk meningkatkan layanan mereka lebih cepat dan lebih cepat, menciptakan perbankan digital. Ini bertujuan agar bank dapat memaksimalkan layanan pelanggan dan meningkatkan kualitas operasi mereka, sehingga bank berharap dapat mengembangkan perbankan digital mereka. Memasuki era digital, dunia perbankan mengembangkan teknologi perbankan digital (digital banking) semakin gencar. Hal ini bertujuan untuk menjaring calon pelanggan baru khususnya generasi milenial atau generasi modern (tech savvy). Transformasi digital adalah perubahan cara kami menangani pekerjaan menggunakan teknologi informasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Perubahan ini memiliki efek positif dan negatif pada individu dan bisnis. Dalam perusahaan yang mengalami transformasi digital yang memudahkan pelanggan dalam melakukan berbagai hal, tidak semua perlu berkomunikasi secara langsung, tetapi transaksi online dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

            Era ekonomi digital ini dapat menjadi peluang baru dan ancaman besar bagi industri perbankan yang beralih ke perbankan digital untuk mempertahankan. nasabah eksisting dan menarik nasabah baru dari generasi milenial. Teknologi keuangan dapat menyediakan bisnis yang menerima pembayaran kartu debit dan kredit murah dan membangun infrastruktur perbankan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satu jenis ekonomi digital yang berkembang cukup pesat di Indonesia adalah financial technology berupa e-commerce. Perdagangan elektronik tidak hanya terbatas pada kegiatan jual beli, seperti toko online, tetapi juga melayani dan bekerja sama dengan mitra bisnis lainnya. Masyarakat semakin terbiasa menggunakan kartu kredit dan ATM untuk berbagai transaksi dan kemudahan bertransaksi serta kemudahan mendapatkan alat pembayaran dengan kartu. Uang elektronik juga tumbuh sangat pesat sejak diperkenalkan pada tahun 2008, yang diukur dari. instrumen yang beredar, jumlah transaksi, nilai transaksi dan jumlah mesin pembaca.

            Setiap bank berusaha untuk menawarkan produk digital yang lebih inovatif dan berteknologi maju dibandingkan pesaingnya. Kami menciptakan inovasi terbuka yang mudah dipahami oleh budaya yang berbeda dan dengan proses inovasi yang memungkinkan masukan dari berbagai sumber di bidang fintech. banyak dari inovasi ini akan merugikan pendapatan bank tradisional jika mereka tidak berinovasi. Digitalisasi meningkatkan aktivitas sedemikian rupa sehingga tidak dapat menghindari ekonomi yang berbeda di mana pasar ini tumbuh dengan baik karena difasilitasi oleh teknologi digital yang memungkinkan komunikasi menyebar lebih cepat dan lebih luas.

            Perubahan pada teknologi keuangan dan perbankan digital menunjukkan bahwa teknologi sekarang mampu menyediakan layanan keuangan yang tersedia untuk kapan saja. Dari sistem pembayaran dan layanan pengiriman uang, tabungan dan pinjaman hingga layanan tanpa kehadiran fisik di kantor bank atau kantor asuransi. Selain itu, layanan keuangan seperti online banking, mobile banking, SMS banking, uang elektronik, phone banking, kartu kredit visual, EDC, dll juga telah dikembangkan di bank digital. Bank melihat hal ini sebagai peluang dan peluang untuk meningkatkan minat calon nasabah untuk menjadi nasabah Bank dengan menawarkan layanan yang diinginkan nasabah agar loyal kepada bank. Tampaknya beberapa bank memulai semua ini. Sebelum kita membahas ini, mari kita lihat dampaknya terhadap perbankan konvensional yang merupakan industri padat karya Miliarder, bukan satu-satunya yang ingin melakukan bank kapan pun atau di mana pun mereka mau, terlepas dari cabang atau jam buka.

Pelanggan dari semua generasi, kelompok pendapatan, dan negara dapat berbelanja online satu hari dan menyelesaikan transaksi yang sama di ponsel atau ATM mereka keesokan harinya, atau memulai transaksi di salah satu saluran ini dan kemudian melanjutkan di saluran lain. menyelesaikannya di saluran lain. berbeda. Multisaluran memberikan fleksibilitas untuk beralih antar saluran, tetapi tidak melanjutkan acara di beberapa saluran. Jadi ini merupakan tantangan besar bagi lembaga keuangan yang sering berurusan dengan bank berbeda seperti perbankan ritel, keuangan, korporasi, dan lainnya. Cara paling efektif untuk memahami dan mentransisikan organisasi dari perbankan tradisional ke perbankan digital adalah pendekatan omnichannel. Omni-channel adalah pendekatan multi-saluran untuk layanan pelanggan di mana semua saluran terintegrasi sehingga pelanggan tetap menjadi pusat integrasi.

Karena pelanggan terus mengubah cara mereka menggunakan saluran, bank dan serikat kredit harus fokus untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lancar di berbagai titik sentuh. Lebih dari sekadar aksioma, Perbankan Omni-channel berbicara tentang potensi keuntungan yang lebih besar dengan memperoleh wawasan tentang saluran, perilaku, dan preferensi pelanggan. Pelanggan saat ini lebih canggih dan berteknologi, dan setiap pelanggan membutuhkan pengalaman perbankan yang unik untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Mereka ingin perusahaan memahami kebutuhan dan preferensi mereka yang tidak terucapkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika nasabah tersebut mengharapkan respon dan pelayanan yang sama dari bank juga. Dari riset layanan baru, pembukaan rekening, cek saldo, transaksi, pinjaman, kredit, manajemen kekayaan dan dukungan pelanggan, memberikan pengalaman omnichannel telah menjadi kunci sukses di pasar kompetitif ini.

Dalam model multi-saluran saat ini, pelanggan terdorong ke saluran termurah bukan hanya karena ketidakpuasan, tetapi karena berpindah saluran. Seluruh proses tidak efisien, mahal dan tidak konsisten. Omni-channel tidak menggantikan multi-channel, tetapi memperkayanya. Dukungan multisaluran sangat penting bagi untuk memastikan bahwa pengalaman pelanggan konsisten, terpadu, dan bahwa mendukung pelanggan pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan cara yang benar. Itu harus sesuai dengan gaya hidup mobile dan digital mereka.

KESIMPULAN

            Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan perubahan perilaku, kebutuhan nasabah terus meningkat, yang mendorong bank untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Saat ini perbankan mulai mengembangkan layanannya sedemikian rupa sehingga nasabah dapat memperoleh berbagai layanan perbankan secara mandiri (self-service) tanpa harus pergi ke cabang bank. Layanan perbankan mandiri meliputi pendaftaran, transaksi (tunai, transfer, pembayaran) dan berbagai layanan lainnya hingga penutupan rekening atau layanan perbankan digital. Bagi perusahaan perbankan, kepuasan pelanggan merupakan isu utama yang tidak boleh diabaikan, dimana kepuasan pelanggan merupakan aspek strategis untuk memenangkan persaingan dan menjaga reputasi perusahaan di masyarakat luas, sehingga kualitas layanan pelanggan menjadi penting.

Pengguna jasa lebih memilih layanan keuangan yang menawarkan kecepatan dan kemudahan. Dengan menawarkan layanan perbankan digital, diharapkan dapat memperluas dan mempermudah akses layanan keuangan bagi orang. Penggunaannya dapat dimaksimalkan tanpa mengenal batasan waktu dan lokasi. Selain itu, tantangan dunia digital juga semakin besar, dan pembangunan tidak akan berhenti di tahun-tahun mendatang. Ini karena bank bersaing tidak hanya dengan bank lain, tetapi dengan perusahaan teknologi keuangan lainnya yang memberikan keamanan dan kemudahan kepada penggunanya.

SARAN

Untuk para perbankan dalam digital harus memberi informasi masyarakat dan mengedukasi masyarakat, entang layanan perbankan digital dan sebagai masyarakat yang melek teknologi, kita tidak boleh takut dengan perkembangan teknologi, namun berhati-hati agar kita juga tidak menjadi korban dari perkembangan teknologi.

REFERENSI

  1. https://lppi.or.id/site/assets/files/1890/kw-serial_berbagi-digital_banking_vs_digital_bank.pdf
  2. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/345
  3. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/10093/1/RAUZATUL%20JANNAH.pdf
  4. https://lintassultra.com/2020/04/25/pergulatan-perbankan-menghadapi-revolusi-industri-4-0-menuju-digital-banking-4-0/
  5. Sumit Kamra. Digital Transfromation In Banking – The Future Of Banking. Happiest Minds. The Mindful IT Company.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

65 − = 64