MASA DEPAN PEKERJAAN : BAGAIMANA ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) MENGUBAH PASAR KERJA

Artificial Intelligence merupakan kemajuan teknologi yang luar biasa. Pasti ada masanya dimana pekerjaan manusia akan diambil alih oleh AI. Mungkin belum saatnya, tetapi pasti ada masanya. Manusia harus percaya bahwa AI memang jauh lebih maju dan modern. Dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan bisa bekerja sepanjang waktu serta tanpa dibayar membuat AI begitu populer. Manusia memiliki waktu istirahat dalam bekerja, sedangkan AI tidak dan hasil  kerja yang diberikan oleh AI lebih baik dari manusia.

Kemajuan AI memiliki potensi yang sangat besar untuk mengambil alih beberapa jenis pekerjaan manusia di masa depan. AI dapat melakukan tugas – tugas yang sederhana dan berulang dengan lebih efisien dan akurat daripada manusia, dan dapat memproses data dalam jumlah yang lebih besar dan lebih cepat.

Namun demikian, tidak semua jenis pekerjaan dapat diotomatisasi oleh AI. Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kreatifitas, empati, dan interaksi manusia tetap akan memerlukan kehadiran manusia. Selain itu, AI juga membutuhkan perawatan dan pemeliharaan, sehingga pekerjaan ini dapat menciptakan peluang baru.

Meskipun AI memiliki potensi untuk mengambil alih beberapa jenis pekerjaan manusia, manusia masih memegang peran penting dalam dunia kerja. Namun, manusia perlu selalu belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar kerja. Manusia tetap bisa mempertahankan pekrjaan manusia dengan cara humanics dalam pendidikan.

Humanics adalah konsep yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dengan kecerdasan manusia untuk menciptakan solusi yang lebih baik untuk manusia. Konsep ini mencakup integrasi AI yang berfungsi sebagai alat atau asisten manusia dalam pekerjaan mereka, sambil tetap mempertahankan peran manusia sebagai pengambil keputusan akhir dan pemilik etika dalam prosesnya.

Humanics melibatkan pengembangan teknologi AI yang bertanggung jawab dan beretika, serta memastikan bahwa teknologi tersebut mendukung kepentingan dan kesejahteraan manusia. Selain itu, humanics juga mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam pengembangan teknologi AI untuk memastikan bahwa teknologi tersebut membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.

Dengan memadukan kecerdasan buatan dengan kecerdasan manusia, humanics dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, sambil tetap memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan manusia. Humanics dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, manufaktur, dan sektor publik. Humanics terdiri dari tiga hal, yaitu :

  • Kemampuan teknis

Kemampuan teknis yaitu memahami bagaimana mesin berfungsi dan bagaimana berinteraksi dengannya. Karena kecerdasan buatan dan robot semakin pintar, mesin akan masuk ke dunia yang sebelumnya hanya dimonopoli oleh manusia.

Beberapa karyawan tidak akan mampu bertahan lama, tetapi yang lain mungkin akan sanggup bekerja dengan mesin, dan mungkin akan jauh lebih produktif. Pekerja yang paham bahasa pemrograman dan prinsip-prinsip IT akan mampu berkembang di dunia baru ini.

  • Disiplin data

Disiplin data yaitu menavigasi informasi yang dihasilkan oleh mesin. Pekerja harus memiliki literasi data untuk membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi yang akan menentukan segala hal, dari mulai keputusan bisnis hingga pembelian saham.

  • Disiplin manusia

Disiplin manusia bisa dimaknai “melakukan apa yang tidak dapat ditiru oleh mesin.” Kemampuan ini termasuk kreativitas, kecerdasan berbudaya, empati, dan kemampuan untuk mengambil informasi dari satu hal dan menerapkannya pada hal yang lain. Dalam pendidikan, hal ini dapat diterapkan dengan dikuranginya jam belajar di kelas dan ditambahkannya kegiatan yang dapat memperkaya pengalaman.

Perubahan yang cepat tidak selalu berarti negtif. Ini juga berarti Universitas perlu mengalihkan fokus mereka ke pendidikan seumur hidup dan melatih pekerja di level menengah. Dikhawatirkan bahwa sistem pendidikan tersier saat ini belum mempertimbangkan kemajuan yang terjadi saat ini. Masih banyak Universitas yang terlalu fokus pada program sarjana selama empat tahun juga penelitian akademik. Membantu siswa menguasai “disiplin manusia” sama pentingnya dengan membantu mereka lulus dari kampus.

Solusinya adalah penekanan yang lebih besar pada pengalaman dunia kerja di dunia nyata. Itu mungkin berarti mengharuskan siswa untuk magang dalam jangka panjang. Selain memperkaya pengalaman karier mereka, magang dapat mengembangkan kecakapan siswa untuk bernegosiasi dan berinteraksi dengan para pekerja. Keterampilan non – teknis menjadi hal yang semakin penting bagi banyak pengusaha.

Robot mungkin bekerja bersama dengan manusia, misalnya sistem AI yang ikut dalam rapat – rapat yang ada. Penting untuk memahami perubahan relasi antara robot dan manusia di dunia kerja dan pentingnya pendidikan disesuaikan dengan itu. Misalnya seperti mobil yang bisa menyetir sendiri, cara belajar mengemudi akan diubah. Teknologi akan membuat bidang – bidang tertentu menjadi usang, tetapi itu tidak akan membuat manusia menjadi usang. Di atas segalanya, manusia mungkin fokus untuk mengembangkan keterampilan yang lebih sulit untuk ditiru kecerdasan buatan.

Secara khusus, hal itu dapat dilakukan dengan mengambil pengetahuann dari satu konteks atau disiplin ilmu dan menerapkannya ke hal yang lain. Humanics sendiri adalah tentang menggabungkan tiga disiplin ilmu yang terpisah. Manusia adalah makhluk yang kreatif, inovatif, mampu untuk berwirausaha. Kita mampu untuk berbudaya, bekerja dengan orang – orang dari berbagai latar belakang. Kita bisa untuk menjadi global.

Universitas khususnya di AS, Kanada dan Australia, semakin fokus pada studi interdisipliner. Namun, institusi pendidikan tinggi di negara lain sedikit lebih konvensional dalam sistem pendidikan mereka. Berubah adalah satu – satunya hal yang pasti. Cukup mengejutkan pada batasan – batasan yang dapat diterobos oleh mesin. Jadi, mungkin tidak cukup untuk membantu pekerja bertahan di dunia pekerjaan yang mirip seperti permainan rebutan kursi. Mungkin, mereka juga perlu bertahan di pekerjaan dimana semua kursi terus menerus bergerak.

Berikut beberapa pekerjaan yang memiliki risiko tinggi yang akan tergantikan oleh AI dan pekerjaan yang memiliki risiko rendah yang akan tergantikan oleh AI.

Pekerjaan dengan risiko tinggi tergantikan AI :

  1. Penjual kios dan pasar dengan risiko 93,5%
  2. Tukang kebun, petani hortikultura dan pembibitan dengan risiko 81%
  3. Produsen tanaman dan hewan yang berorientasi pasar dengan risiko 76%
  4. Pekerja pertanian dan perikanan subsisten dengan risiko 85,3%
  5. Pekerja konstruksi bangunan dengan risiko 80%
  6. Pedagang kaki lima dengan risiko 90%
  7. Pramuniaga toko dan demonstran dengan risiko 75,8%
  8. Pegawai kantor lainnya dengan risiko 93,3%
  9. Tukang batu dan tukang batu dengan risiko 84%
  10. Penjahit, penjahit, dan pembuat topi dengan risiko 84%

Pekerjaan dengan resiko rendah tergantikan AI :

  1. Tenaga pengajar pendidikan dasar dengan risiko 8,7%
  2. Pekerja layanan pribadi lainnya dengan risiko 27,9%
  3. Tenaga profesional pengajar pendidikan menengah pertama dengan risiko 7,1%
  4. Pengrajin anyaman keranjang dan pembuat kuas dengan risiko 3,5%
  5. Tukang bangunan, bahan-bahan tradisional dengan risiko 7,1%
  6. Profesional pengajar pendidikan menengah atas dengan risiko 7,1%
  7. Tenaga pengajar pendidikan pra-sekolah dasar dengan risiko 7,9%
  8. Profesional pengajar lainnya n.e.c. dengan risiko 8,9%
  9. Manajer umum n.e.c. dengan risiko 9%
  10. Manajer umum dalam perdagangan grosir dan eceran dengan risiko 16%

Berikut beberapa perkejaan yang akan meningkat atau diminati dan pekerjaan yang akan menurun atau berkurang karena AI.

Jenis pekerjaan yang akan meningkat atau diminati :

  1. Data Analysts and Scientists
  2. Al and Machine Learning Specialists
  3. Big Data Specialists
  4. Digital Marketing and Strategy Specialists
  5. Process Automation Specialists
  6. Business Development Professionals
  7. Digital Transformation Specialists
  8. Information Security Analysts
  9. Software and Applications Developers
  10. Internet of Things Specialists

Jenis pekerjaan yang akan menurun atau berkurang :

  1. Data Entry Clerks
  2. Administrative and Executive Secretaries
  3. Accounting, Bookkeeping and Payroll Clerks
  4. Accountants and Auditors
  5. Assembly and Factory Workers
  6. Business Services and Administration Managers
  7. Client Information and Customer Service Workers
  8. General and Operations Managers
  9. Mechanics and Machinery Repairers
  10. Material-Recording and Stock-Keeping Clerks

Sumber :

Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Artificial Intelligence Untuk Pemula. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang, 3, 103–111.

Ii, B. A. B., & Teori, L. (2007). Rancang bangun…, Kevin Gunawan, FTI UMN, 2016. 6–22.

Vi, B. a B., & Pakar, S. (1960). Bahan Ajar Kecerdasan Buatan 63. 63–72.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 1 =