Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Literasi Digital: Membangun atau Merusak Kemanusiaan

 

Gresia Ira Awangrif_3301421039

Kemajuan teknologi digital telah merubah cara kita hidup, belajar, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Salah satu aspek yang terkena dampak signifikan adalah literasi digital. Sebagai keterampilan yang penting dalam era digital ini, literasi digital mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi, memahami informasi yang ditemukan di dunia digital, serta berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam konteks online. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah kemajuan teknologi dalam literasi digital membantu membangun atau merusak kemanusiaan? Membangun literasi digital untuk meningkatkan kemanusiaan dengan kemajuan teknologi yang telah membantu memperluas akses terhadap pengetahuan dan informasi. Dengan akses internet yang luas, kita dapat mencari informasi secara cepat dan mudah, mengakses sumber belajar online, serta berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. 

Teknologi memungkinkan individu untuk mengembangkan keterampilan baru, mencari peluang pendidikan, dan mengakses pekerjaan yang lebih baik dan memberikan mereka kesempatan untuk mengubah dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Literasi digital memainkan peran penting dalam memastikan inklusi sosial. Dengan teknologi yang mudah diakses, orang-orang yang sebelumnya terpinggirkan dapat terhubung dengan masyarakat secara online, berpartisipasi dalam diskusi publik, dan berbagi pengalaman mereka. Hal ini memperkuat kemanusiaan melalui integrasi sosial yang lebih luas. Teknologi memungkinkan ekspresi kreatif yang lebih besar dan kolaborasi yang lebih mudah di antara individu. Melalui platform online contohnya adalah orang dapat berbagi karya seni, menulis, dan ide-ide mereka. Sehingga dapat mendorong kreativitas dan memperkuat ikatan sosial di antara individu.

Di sisi lain, kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif terhadap kemanusiaan. Beberapa masalah yang timbul  seperti kesimpangan digital orang-orang yang tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi cenderung tertinggal dalam literasi digital, menyebabkan kesenjangan sosial yang lebih dalam. Kemajuan teknologi telah menciptakan risiko kecanduan digital, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat mengganggu hubungan interpersonal, kesehatan mental, dan produktivitas. Dalam era digital ini, privasi menjadi lebih rentan. Data pribadi kita dapat dengan mudah dikumpulkan, dilacak, dan digunakan tanpa izin yang jelas. Ini dapat mengancam privasi individu dan meningkatkan risiko pencurian identitas serta penyalahgunaan informasi pribadi. Kemudahan akses informasi yang ditawarkan oleh teknologi sering kali menghasilkan pemahaman yang dangkal. Orang cenderung mengandalkan informasi yang ringkas dan cepat, tanpa mengembangkan pemahaman yang mendalam atau keterampilan kritis dalam mengevaluasi informasi yang mereka temui. Penggunaan yang berlebihan dari teknologi digital, seperti media sosial dan perangkat seluler, telah dikaitkan dengan peningkatan masalah kesehatan mental yaitu: kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

Memanfaatkan teknologi digital untuk membangun literasi digital yang positif dan meminimalkan dampak negatif pada kemanusiaan, penting dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital sebaik-baiknya. Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan yang komprehensif tentang literasi digital, termasuk pemahaman tentang risiko dan tantangan yang terkait dengan penggunaan teknologi. Kesadaran tentang pentingnya penggunaan yang bertanggung jawab dan sehat harus ditingkatkan dan pengembangan keterampilan manusia yang penting seperti empati, kerja sama, dan kritis berpikir. Ini akan membantu mendorong penggunaan teknologi yang lebih bermakna dan manusiawi. Perlu adanya kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan melindungi privasi individu. Pengaturan yang baik dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan kecanduan digital, kesenjangan digital, dan penyalahgunaan data. Membatasi atau menetapkan waktu pantang yang sehat dari teknologi, terutama bagi anak-anak dan remaja. Ini akan membantu mempromosikan interaksi sosial, aktivitas fisik, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemajuan teknologi digital memiliki potensi besar untuk membangun literasi digital dan meningkatkan kemanusiaan melalui pemberdayaan individu, inklusi sosial, dan kreativitas kolaboratif. Namun, ada juga dampak negatif yang harus diperhatikan, seperti kesenjangan digital, kecanduan digital, hilangnya privasi, dan pemahaman dangkal. Dengan pendekatan yang seimbang, pendidikan yang tepat, pengaturan yang bijaksana, dan pengembangan keterampilan manusia yang relevan, kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membangun literasi digital yang positif dan bertanggung jawab. Penting bagi individu untuk menjadi pengguna yang sadar dan kritis terhadap teknologi digital, mempertimbangkan dampaknya terhadap kemanusiaan dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menjaga keseimbangan. Dalam upaya membangun literasi digital yang sehat, kolaborasi antara individu, pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan teknologi juga penting. Dengan bekerja sama, mereka dapat mengembangkan program pelatihan, kebijakan yang tepat, dan alat-alat yang mempromosikan penggunaan teknologi yang positif dan menjaga privasi serta keamanan individu. Kesimpulannya, kemajuan teknologi digital memiliki dampak yang kompleks terhadap literasi digital dan kemanusiaan. Sementara teknologi dapat membangun kemanusiaan melalui pemberdayaan individu, inklusi sosial, dan kreativitas kolaboratif, juga penting untuk menyadari dampak negatifnya, seperti kesenjangan digital, kecanduan digital, hilangnya privasi, dan pemahaman dangkal. Dengan pendekatan yang seimbang, pendidikan yang tepat, pengaturan yang bijaksana, dan pengembangan keterampilan manusia yang relevan, kita dapat memanfaatkan teknologi digital dengan baik dan membangun literasi digital yang positif untuk meningkatkan kemanusiaan secara keseluruhan.

Link youtube: https://youtu.be/jnJzpolo_uY

Referensi 

Boyd, d., & Crawford, K. (2012). Critical Questions for Big Data: Provocations for a Cultural, Technological, and Scholarly Phenomenon. Information, Communication & Society, 15(5), 662-679.

Boyd, D. (2014). It’s Complicated: The Social Lives of Networked Teens. Yale University Press.

Kusumastuti, F., Astuti, S. I., Astuti, Y. D., Birowo, M. A., Hartanti, L. E. P., Amanda, N. M. R., & Kurnia, N. (2021). Modul Etis bermedia digital.

Livingstone, S., & Blum-Ross, A. (2020). Parenting for a Digital Future: How Hopes and Fears about Technology Shape Children’s Lives. Oxford University Press.

Naufal, H. A. (2021). Literasi digital. Perspektif, 1(2), 195-202.

Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh literasi digital terhadap psikologis anak dan remaja. Semantik, 6(1), 11-24.

Turkle, S. (2011). Alone Together: Why We Expect More from Technology and Less from Each Other. Basic Books.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 5 = 1