Pemanfaatan Pembelajaran Mata Kuliah Literasi Digital dan Kemanusiaan Dalam Pengenalan AI dan Pemanfaatan AI Dalam Penanganan Covid-19 yang Melonjak Kembali

Indonesia telah masuk ke fase endemi Covid-19 sejak juni 2023. Akan tetapi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Asep Surachman menjelaskan bahwasannya, terjadi lonjakan khasus Covid-19 selama 2 minggu terakhir hingga dua kali lipat dari sebelumnya mencapai angka 26.000 kasus Covid-19 baru. Lonjakan khasus Covid-19 tersebut diduga merupakan varian baru dari China, varian Eris dan EG.5 yang merupakan turunan dari Covid-19 varian omicron.

Yang terjadi di DKI Jakarta kasus lonjakan Covid-19 varian Eris tetap terkendali, 95 % bergejala ringan dan Orang Tanpa Gejala. Khasus Covid-19 tersebut tetap terkendali salah satunya karena peran AI dalam penanganannya. Untuk menangani pandemi melonjaknya Covid-19 varian Eris tentunya dibutuhkan tindakan yang tepat dan sigap. Saat ini sudah banyak penanganan khasus Covid-19 seperti salah satunya melakukan diagnosis melalui ​rapid test, swab test​, CT-PTR dan lainnya yang juga dapat dilakukan dari jarak jauh.

Peneliti yang menangani Khasus Covid-19 menemukan cara cepat dalam mengatasi lonjakan khasus Covid-19, yaitu dengan pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI. Penanganan dengan menggunakan AI apakah yang membantu menangani lonjakan khasus Covid-19 secara efisien, berikut contohnya.

  1. Untuk mendeteksi adanya Covid-19 varian Eris dan melacak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
    Salah satu cara pencegahan lonjakan khasus Covid-19 adalah dengan mengikuti adanya pergerakan dari Covid-19 itu sendiri. Artinya kita harus secara cepat mengidentifikasi adanya penyebaran Covid-19, cara yang biasa dilakukan adalah mencari tahu berita dan kabar terbaru dari media sosial atau juga dapat dilakukan dengan memahami siaran pers tentang Covid-19 dari pemerintah. Salah satu pemanfaatan AI dalam hal ini adalah pembuatan BlueDot, kecerdasan buatan yang bekerja dengan memberi peringatan ancaman terhadap penyebaran lonjakan khasus Covid-19 varian Eris kepada masyarakat. Algoritma BlueDot membuktikan dengan pendeteksian adanya virus Covid-19 sebelum China, Wuhan menginformasikannya. BlueDot sendiri sudah membuat dan merilis panel interaktif pada Bing, yang menunjukkan evolusi virus dan dapat diikuti secara real-time.
  2. Untuk membuat vaksin dari pemahaman susunan genetik virus Covid-19.
    Suatu perusahaan GreenOmics Biosciences telah berhasil membuat sebuah alat yang dapat mendeteksi susunan genetik yang terdapat pada virus Covid-19 untuk pembuatan vaksin antigen. Platform ​cloud computing pada perusahaan juga dijadikan sebagai tempat analisis CT scan, tujuannya supaya dapat membantu mengidentifikasi pasien dengan virus Covid-19 yang ada. Dengan adanya analisis CT Scan ini, Huawei berusaha untuk membantu industri kesehatan mempercepat penelitian covid-19 dengan memanfaatkan teknologi AI yang mereka punya sebagai sarana pembuatan vaksin antigen.
  3. Untuk mendeteksi orang yang terinfeksi Covid-19.
    Alat pendeteksi laboratorium virus Covid-19 secara Drive thru buatan Korea Selatan, dapat melakukan pemeriksaan, mengambil sempel hanya dengan duduk di dalam laboratorium yang berada di kendaraan pribadinya, dan hasilnya dapat keluar dengan cepat. Dan apabila ada pasien yang terinfeksi virus Covid-19 akan langsung dibawa ke tempat isolasi terdekat dengan kendaraan pribadinya. Analisis data AI pun memberitahu kepada Pemerintah tentang kemungkinan lonjakan virus, atau area dengan penyebaran risiko tertinggi. Sehingga pelayanan laboratorium Drive thru dapat cepat tanggap untuk penyebaran virus tersebut.
  4. Untuk pengantaran obat pada pasien yang terinfeksi virus Covid-19.
    Virus Covid-19 telah mengalami lonjakan lagi, maka solusi yang diberikan pemerintah tentunya adalah kembali memakai masker dan menjaga jarak. Untuk pasien yang positif terinfeksi virus Covid-19 tentunya juga akan dikarantina di rumah masing masing, dari hal tersebut China berinisiatif membuat drone yang dialih fungsikan sebagai alat pengantaran obat dan persediaan makanan bagi pasien yang terinfeksi virus Covid-19. Selain itu drone juga digunakan sebagai pengawasan dan penertipan bagi pasien yang sedang dikarantina dan kurang mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan terdekat.
  5. Konsultasi kepada dokter secara online.
    Mengurangi interaksi kepada manusia merupakan salah satu upaya mengurangi lonjakan Covid-19. Salah satu perusahaan layanan web asal China, Baidu telah membuat kemampuan AI mereka untuk mendukung platform konsultasi dokter online secara gratis untuk setiap pertanyaan medis secara online. Perusahaan ini membicarakan bahwasannya konsultasi dokter online ini sudah mengatasi kurang lebih 15 juta pertanyaan dari pengguna platform dan membawa lebih dari 100.000 dokter untuk menjawab secara detail terkait pertanyaan medis. Mereka memberikan algoritma yang disebutnya ​’LinerFold’ secara gratis ke lembaga pengujian gen, pusat kontrol epidemi, dan lembaga penelitian global yang kemudian bertujuan untuk digunakan para ilmuan meneliti susunan genetik virus Covid-19 dalam pembuatan vaksin. Baidu terus fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi serta sistem perawatan kesehatan yang cerdas, membangun platform layanan manajemen kesehatan satu atap

Adanya Kecerdasan Buatan atau AI kemudian dapat membantu menurunkan lonjakan khasus Covid-19 yang terjadi saat ini.

Sumber https://inteliot.synnexmetrodata.com/article/1/peran-i-artificial-intelligence-i-terhadap-penanganan-pandemi-covid-19

Tautan artikel penjelasan YouTube https://youtu.be/1mhYqHRC5lQ?si=pMTBozszrhTDyXZB

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 + 1 =