Pengaruh Media Sosial X / Twitter Influencer Terhadap Perilaku Konsumtif Followers

ABSTRAK
Munculnya internet telah memberikan banyak pengaruh dan perubahan dalam kehidupan manusia. Penyebaran informasi yang cepat melalui media sosial yang diperoleh dari berbagai sumber mungkin memiliki efek tertentu. Akun Twitter influencer sebagai forum yang memfasilitasi penyebaran informasi dengan cepat dan luas dapat memengaruhi perilaku seseorang, salah satunya adalah perilaku konsumtif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sejauh mana pengaruh media sosial Twitter influencer terhadap perilaku konsumtif para pengikutnya.

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komunikai sekarang ini tidak terlepas dari internet. Kegunaan internet dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh manusia dan telah memberikan andil begitu besar atas perubahan yang terjadi pada media massa di Indonesia. Dampak perkembangan teknologi yang cukup pesat memudahkan manusia dalam memanfaatkannya (Nurudin:3). Media Sosial merupakan bagian dari internet, yang merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Menurut Shirky, media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan berbagi, bekerja sama diantara pengguna dan melakukan tindakan kolektif yang semuanya berada di luar kerangka intitusional maupun organisasi (Nasrullah, 2016:11).

Media sosial X atau Twitter menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. X merupakan layanan jejaring sosial dan blog ringkas yang memungkinkan para penggunanya berkirim pesan dan membaca pesan. Kemudahan dalam berbagi informasi yang difasilitasi oleh media sosial X ini sangat berpotensi untuk memengaruhi perilaku atau tindakan seseorang yang aktif dan sering menggunakan. Perilaku konsumtif didefinisikan sebagai perilaku berkonsumsi boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah (Sembiring: 2009).

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, pengumpulan data dengan cara mencari sumber dan merekontruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang sudah ada. Hasilnya bahwa penelitian kualitatif dilakukan dengan desain penelitian yang temuan-temuannya tidak didapatkan melalui prosedur statistik atau dalam bentuk hitungan, melainkan bertujuan mengungkapkan fenomena secara holistik / setting alamiah dan memanfaatkan peneliti sebagai instrument kunci.

PEMBAHASAN
Dalam era digital, khususnya melalui platform media sosial X, pengaruh influencer memiliki dampak yang substansial terhadap perilaku konsumtif masyarakat modern. Indluencer di X, dengan kehadiran mereka yang terlibat, mampu membentuk prefensi dan keputusan belanja pengikut atau followers mereka. Konten yang dibagikan oleh influencer di X sering kali menjadi pemicu utama dorongan belanja impulsif di kalangan pengguna. Fenomena ini menjadi semakin kompleks seiring dengan kemampuan influencer dalam menciptakan narasi dan cerita yang menarik.
Selain itu, pengguna X yang merasa terhubung dengan influencer secara emosional cenderung lebih rentan terhadap pengaruh mereka terhadap perilaku konsumtif. Pemberi diskon eksklusif dan penawaran khusus yang seringkali dipromosikan oleh influencer melalui X dapat memicu keputusan belanja impulsif. Dalam upaya untuk terus mempertahankan keterlibatan pengikut, influencer juga kerap menampilkan gaya hidup hedon yang mendorong pengguna X untuk mengejar trend tertentu. Pentingnya pengaruh ini tergambar dalam interaksi aktif pengguna X dalam diskusi dan dialog mengenai produk yang dipromosikan influencer. Pengguna X sering mencari validasi sosial melalui retweet, like dan komentar pada konten influencer, memperkuat dampak psikologis dari pengaruh tersebut. Terlebih lagi, pengguna X yang mengalami rasa takut tertinggal trend atau Fear of Missing Out (FOMO) dapat lebih terdorong untuk mengadopsi gaya hidup dan produk yang sedang trend.
Kendati demikian, kritik dan ulasan pengguna terhadap produk yang dipromosikan oleh influencer juga turut memengaruhi persepsi konsumen. Dalam era transparansi informasi, pengguna X semakin cerdas dalam menilai integritas dan kualitas influencer yang pada gilirannya memengaruhi kepercayaan dan pengaruh mereka terhadap perilaku konsumtif. Perlu diakui bahwa kemampuan trick pengaruh, seperti jumlah retweet dan like menjadi faktor penentu dalam menilai sejauh mana influencer dapat memengaruhi perilaku konsumtif. Pemilihan influencer yang sesuai dengan nilai dan minat target pasar juga dapat meningkatkan efektivitas konsumtif di X. Meskipun demikian, pengguna X yang semakin tersadar tentang peran influencer dapat membuka ruang pertimbangan yang lebih bijaksana dalam mengahadapi arus pengaruh nefatif media sosial di era digital ini.

KESIMPULAN
Dengan demikian, dalam era digital yang dipenuhi oleh kehadiran media sosial, terutama X, pengaruh influencer telah menjadi kekuatan yang sangat signifikan dalam membentuk perilaku konsumtif masyarakat modern. Pentingnya koneksi emosional antara influencer dan pengguna X menjadi kunci dalam memahami dampak psikologis dari pengaruh tersebut. Namun, dalam keseluruhan pengaruh ini, kritik dan ulasan pengguna juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen, yang semakin cerdas dalam menilai integritas influencer.
Pemilihan influencer yang sesuai dengan nilai dan minat target pasar menjadi strategi penting untuk meningkatkan efektivitas pengaruh konsumtif. Meskipun demikian, kesadaran pengguna X yang semakin tajam terhadap peran influencer membuka pintu untuk pertimbangan yang lebih bijaksana dalam menghadapi pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumtif di tengah era digital ini.

DAFTAR PUSTAKA
Nasrullah, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sembiring, Amstrong. 2009. Budaya Konsumerisme. Inodwarta.com https://amstrong26071970.wordpress.com/2010/10/13/budaya-konsumerisme/
Amaliya, Luthfatul & Setiaji, Khasan. 2017. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram, Teman Sebaya dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa. Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang. EEAJ 6 (3).
Sulianta, Feri. 2011. Twitter For Business. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Lina & Rosyid. 1997. Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of Control Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Ed 4 th II, UGM.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 52 = 53