Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Absensi Kehadiran Mahasiswa

Pada zaman milenial ini telah berkembang berbagai macam teknologi. Semakin bertambah tahun semakin maju pula teknologi yang diciptakan oleh sebuah negara tersebut. Artificial Intelligence atau yang lebih familiar disebut dengan AI adalah teknologi yang telah ditemukan sejak tahun 1956 dalam Konferensi Dartmouth. Perkembangan AI diawali pada tahun1930 dimana para ilmuan bernama Alan Turing, Claude Shannon, dan John von Neumann berpendapat bahwa teknologi yang ada dapat diakses melalui komputer hanya dengan memasukkan data yang telah ada dari pengetahuan terdahulu. Semakin bertambahnya tahun dan pengetahuan, teknologi yang bisa disebut dengan AI ini mulai berkembang. Menurut Jogiyanto H. M (2000), AI dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau alat pintar yang bisa disebut dengan komputer, dimana alat tersebut dapat melakukan suatu tugas jika tugas tersebut dilakukan oleh manusia akan dibutuhkan suatu kepintaran untuk melakukannya. AI juga dapat didefinisikan sebagai sub-bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia (Suparman, 1991). Artificial Intelligence (AI) menurut John McCharty merupakan suatu ilmu dan teknik dalam menciptakan mesin atau alat yang memiliki sifat cerdas, terutama ketika menciptakan program atau aplikasi komputer cerdas.
Artificial Intelligence (AI) diciptakan dengan tujuan untuk menciptakan suatu sistem pakar dengan arti sistem tersebut dapat melalukan tindakan cerdas seperti belajar, mendemonstrasikan, menjelaskan dan memberi saran kepada pengguna yang menggunakan teknologi AI ini serta untuk mengimplementasikan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia kedalam mesin demi menciptakan suatu sistem yang dapat dimengerti, berpikir, belajar, dan berperilaku seperti manusia. Menurut Rich and Knight (1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. AI diciptakan juga untuk membantu menyelesaikan permasalahan dengan cara merapikan sumber informasi sehingga pengguna teknologi AI ini dapat dipahami dan dapat dimodifikasikan untuk memperbaiki eror yang ada walau tidak selalu akurat. Solikhun, M. Safii, Agus Trisno (2017) berpendapat bahwa Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem ini sering dikenal dan disebut sebagai komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan kedalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang umumnya dilakukan oleh manusia.
Artificial Intelligence atau yang bisa disebut sebagai AI merupakan teknologi yang familiar dan sering digunakan pada masa kini. Kemampuan AI dalam membantu sekaligus mempermudah sebuah keadaan, pada era milenial dimana sekarang semuanya serba digital. Manusia sudah terbiasa hidup berdampingan dengan teknologi. Teknologi AI yang ada tidak hanya ada pada ruang lingkup kerja namun juga ada pada ruang lingkup sekolah atau universitas. Kemampuan AI dalam membantu manusia mencatat serta menjelaskan suatu masalah yang terjadi di lingkungannya. AI sering kita jumpai pada ruang lingkup sekolah atau universitas dalam bentuk program, dimana pihak sekolah atau kampus telah membuat serta menyiapkan program demi kelancaran sistem. Program ini bisa berbentuk website atau aplikasi yang bisa diakses melalui gawai masing masing siswa dan mahasiwa. Pengunaan AI juga telah disesuaikan dengan kebutuhan. Pada ruang lingkup kerja dapat ditemukan AI untuk membantu Perusahaan memilah karyawan yang akan dipilih, mendata, bahkan mengetahui keaktifan karyawan dengan cara absensi menggunakan aplikasi maupun website. Program AI ini juga dapat digunakan sebagai media untuk menerima keluhan serta memberikan solusi atas masalah yang sedang dialami oleh karyawan.
Berkembangnya zaman membuat teknologi semakin mudah untuk diakses dan mendapatkan informasi apa saja, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi AI yang ada. Pemanfaatan AI dalam absensi kehadiran mahasiswa dapat memudahkan dosen dalam mengakses data tingkat kehadiran siswa dalam beberapa pertemuan kelas, teknologi ini lebih mudah diterapkan pada masa kini karena lebih praktis daripada harus melakukan absensi manual sehari-harinya. Pemanfaatan AI dalam absensi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dengan pengenalan wajah (Face ID) dan sidik jari. AI sudah banyak dijumpai dan bisa diakses dimanapun, pada lingkungan universitas dapat kita jumpai ketika seorang mahasiswa harus melakukan pembayaran ataupun memprogram matakuliah menggunakan website yang telah disediakan oleh universitas. Dimana mahasiswa akan memiliki identitas khusus yang telah di atur oleh universitas dan hanya perorangan yang tau, karena identitas itu nanti yang akan digunakan untuk keperluan universitas seperti pembayaran, memprogram matakuliah serta absensi mata kuliah.
Teknologi AI ini dapat mengetahui identitas mahasiswa dengan akurat sekaligus mencatat kehadiran dalam setiap mata kuliah yang di program. AI dalam bentuk fisik biasanya terpasang pada KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dapat berupa scan sidik jari yang tertanam di ktm maupun barcode di cetak didalam ktm tersebut. Bentuk nonfisik yang sering digunakan yaitu melalui aplikasi atau website yang telah disediakan oleh pihak universitas. Universitas Hangzhou Dianzi di China menggunakan aplikasi absensi yang dilengkapi dengan AI untuk mendeteksi mahasiswa yang tidak hadir dan hal ini dimanfaatkan oleh pihak universitas untuk mendorong mahasiswa rajin masuk kelas. Sistem ini mengharuskan mahasiswa untuk mengisi absensi di aplikasi menggunakan kode verifikasi yang dikirimkan ke ponsel mereka ketika berada di dalam ruang kelas. Jika mereka tidak hadir atau terlambat hadir, AI akan secara otomatis menelepon dan memberi peringatan yang berbunyi “Halo, ini AI, asisten suara pintar dari konselor Hangzhou Dianzi University. Saya mendapati Anda tidak hadir di kelas hari ini”. Selain itu program absensi menggunakan AI pada unversitas Hangzhou Dianzi ini juga dapat mempersingkat waktu absen daripada mengabsen mahasiswa dengan teknik manual. Hu Haibin selaku wakil direktur universitas Hangzhou Dianzi menjelaskan bahwa tujuan utama dari pengadaan aplikasi ini bukanlah menangkap mahasiswa yang tidak masuk kelas, tetapi untuk mencari alasan mengapa mereka tidak masuk kelas. Hasil rekaman dan transkripsi yang diambil oleh AI akan dikategorikan untuk membangun database. Staf universitas kemudian membuat tindakan lanjutan dimana mereka diharuskan untuk menghubungi mahasiswa yang tidak hadir untuk menggali alasan lebih dalam dan memotivasi mereka agar masuk kelas.
AI diciptakan dan dibuat untuk membantu pekerjaan manusia, mempersingkat waktu dengan memanfaatkan teknologi yang telah ditemukan oleh ilmuwan terdahulu. Sebagai manusia dengan pemikiran yang lebih maju serta efisien AI merupakan solusi dari sebuah masalah yang ada. Pengumpulan data dengan cara manual seiring dengan berkembangnya zaman berganti dengan cara yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi. Bentuk nyata pemanfaatan AI seperti pada universitas Hangzhou Dianzi dimana AI digunakan untuk mencari tahu alasan dibalik mengapa seorang mahasiswa tidak menghadiri kelas serta dapat membantu pihak universitas dengan cepat dalam pengambilan data keaktifan mahasiswa dalam menghadiri suatu kelas. Adanya AI ini sebaiknya digunakan dengan maksimal untuk hal-hal positif yang dapat membantu serta meringankan kerja manusia. Mengesampingkan kemungkinan pemanfaatan AI dalam hal yang negatif, apabila menemukan program AI yang digunakan tidak dengan semestinya lebih baik memilih opsi untuk tidak menggunakan program tersebut karena nanti akan berdampak buruk juga bagi pengguna AI.  


Link video youtube: https://youtu.be/vsOCunMbidg?si=L6o6Y5MaioLeX3mb



You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 3 = 2