“Self Diagnose” yang Kian Marak Seiring dengan Berkembangnya Platform Media Sosial

Di era digital ini, manusia sangat dimudahkan dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari adanya teknologi yang semakin canggih, jaringan internet yang semakin cepat, hingga berbagai macam platform media sosial yang memungkinkan manusia mengakses apapun darimana pun.

Semakin berkembangnya zaman, maka segala hal di dalamnya pun ikut berkembang. Salah satu yang paling terasa perkembangan nya adalah teknologi dalam bidang komunikasi. Manusia dapat berkomunikasi ke segala penjuru dunia hanya dengan satu teknologi saja, yaitu telepon genggam. Di dalam telepon genggam terdapat berbagai macam aplikasi, mulai dari games, sampai ke platform media sosial. Hal itu tentu saja sangat membantu manusia dalam berkomunikasi serta mencari berbagai macam informasi yang diinginkan.

Pada platform media sosial seperti instagram, facebook, X (twitter), whatsapp, dsb terdapat banyak sekali informasi yang bisa ditemukan. Namun, hal tersebut tidak selalu berarti baik. Minimnya persyaratan dalam membagikan informasi dapat menimbulkan adanya misleading informationMisleading information adalah memberikan informasi yang tidak lengkap kebenarannya. Salah satu contoh nya terdapat pada isu mengenai mental health.

Belakangan ini, topik mental health atau kesehatan mental sedang naik daun. Di banyak platform media sosial dapat dengan mudah ditemukan hal hal yang berkaitan dengan kesehatan mental. Mulai dari definsi kesehatan mental itu sendiri, sampai hal hal yang dapat merusak kesehatan mental seseorang. Tidak jarang juga ditemukan informasi mengenai gejala gejala penyakit mental yang seringkali membuat pembaca merasa “relate” dan mulai menganggap dirinya mengidap gangguan jiwa yang disebutkan dalam informasi tersebut. Hal inilah yang disebut dengan self diagnoseSelf diagnose adalah suatu tindakan mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan ataupun penyakit hanya berdasarkan informasi yang didapatkan secara mandiri. Tindakan ini juga dapat menambah gangguan gangguan lain pada kesehatan mental, seperti cemas berlebihan. Selain itu juga self diagnose dapat menjadi suatu hal yang cukup berbahaya karena dilakukan tanpa pengawasan ahlinya.

Maka dari itu, diperlukan adanya ketelitian dan kebijakan dalam menerima sebuah informasi. Alih alih melakukan self diagnose, tentu lebih baik melakukan konsultasi secara langsung mengenai gejala yang dirasa kepada ahlinya. Bahkan di zaman digital ini, manusia dapat melakukan konsultasi online melalui aplikasi kesehatan sehingga lebih menghemat tenaga dan juga waktu daripada melakukan konsultasi secara langsung.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

44 + = 49