Membangun Masyarakat yang Berpengetahuan Melalui Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan, mengevaluasi serta berpartisipasi dalam budaya informasi digital. Hal ini dapat mencakup pemahaman, keterampilan dalam penggunaan berbagai alat serta platform digital, dan kemampuan menilai kualitas informasi yang didapatkan. Literasi digital memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi, pemberdayaan, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan teknologi sehingga membuka pintu untuk belajar, berbagi pengetahuan, bahkan terlibat dalam diskusi global. Pada era ini mendorong individu untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi untuk dimanfaatkan terhadapt kepentingannya.

Literasi digital pun mencakup pemahaman seputar keamanan online dan etika digital untuk mengetahui risiko kejahatan cyber, penyalahgunaan data, dan bagaimana perilaku etis dalam lingkungan digital. Selain itu, literasi digital dapat membantu masyarakat mengasah kemampuan mereka untuk mencapai tujuannya. Contohnya adalah aplikasi elena yang memaksa mahasiswa untuk mahir dalam penggunaan internet maupun alat digital lainnya, karena elena menjadi salah satu web universitas yang sangat penting bagi mahasiswa. Dengan memiliki keterampilan digital yang kuat, individu akan merasa lebih percaya diri, memiliki kontrol, dan lebih mandiri dalam mencari informasi serta berkomunikasi secara efektif.

Literasi digital tidak bisa dipisahkan oleh kemanusiaan, karena kemanusiaan harus menjadi landasan utama yang mengarah pada penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan beretika. Meskipun teknologi digital dapat meningkatkan koneksi sosial dan akses yang lebih luas, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecanduan, kecemasan, bahkan depresi.

Meskipun internet dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat, namun tidak semua orang memiliki akses untuk menggunakannya secara efektif atau dapat disebut kesenjangan digital, kesenjangan ini dapat memperburuk ketidaksetaraan dalam akses ke pendidikan, pekerjaan, serta layanan kesehatan. Akses yang luas ini menjadikan pengguna wajib untuk paham cara melindungi data pribadi mereka untuk mengembangkan kebijakan terhadap privasi dan keamanan online.

Meskipun internet sangat memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan luas, namun jangan lupakan bahwa literasi digital dapat menyebabkan masalah lainnya seperti adanya persebaran berita palsu dan kesalahan informasi. Pemahaman literasi digital yang kuat membantu individu untuk memilih informasi yang benar serta memerangi penyebaran hoaks.

Untuk mengatasi tantangan terhadap literasi digital dan kemanusiaan, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pendidikan. Sangat penting untuk memasukkan literasi digital pada kurikulum sekolah sejak usia dini sampai tingkat yang lebih lanjut. Dalam pendidikan ini harus mencakup aspek – aspek teknis, etika, serta dampak kemanusiaan dari teknologi digital di dalamnya.
  2. Kerjasama Sektor Publik dengan Swasta. Perusahaan teknologi, organisasi nirlaba, masyarakat sipil, dan pemerintah harus bekerja sama dalam memastikan literasi digital ini menjadi teknologi yang digunakan untuk kebaikan masyarakat.
  3. Pelatihan dan Dukungan. Tidak semua bagian dalam masyarakat dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi ini. Maka dengan adanya pelatihan serta dukungan dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan digital.
  4. Penegakkan Hukum dan Kebijakan. Penting untuk memiliki undang – undang serta kebijakan yang efektif dalam upaya melindungi privasi online dan mengatasi penyebaran kesalahan informasi, bahkan kejahatan cyber.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 1