DAMPAK LITERASI DIGITAL TERHADAP PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

Literasi digital merupakan kemampuan  individu  untuk menggunakan  alat digital  secara    tepat sehingga ia terfasilitasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisi sumber daya digital agar membangun pengetahuan baru membuat media  berekspresi,   berkomunikasi dengan orang lain dalam situasi kehidupan tertentu untuk mewujudkan pembangunan sosial, contoh bentuk   literasi  digital yaitu komputer, informasi    teknologi, visual,    media dan komunikasi (Martin, 2008). Senada dengan pendapat Bawden mengartikan bahwa literasi digital adalah kemampuan dalam menggunakan informasi dari berbagai sumber digital    yang disajikan melalui computer (Bawden,2001). Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk menerapkan keterampilan fungsional pada perangkat digital   sehingga   ia dapat menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap menghiraukan keamanan elektronik, serta konteks sosial-budaya yang berkembang (Hague & Payton, 2010). Dari pengertian di atas dapat  disimpulkan  bahwa literasi  digital  bukan  sekedar  menggunakan perangkat  digital  saja  tetapi  literasi digital diharapkan mampu untuk menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi  bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap menghiraukan  keamanan  elektronik  serta konteks sosial-budaya yang berkembang.

Perkembangan dunia digital pada masa revolusi industri 4.0 yang mengalami perubahan cukup pesat di Indonesia kini telah menjadi tumpuan kehidupan masyarakat. Era digital berpengaruh pada perkembangan di berbagai bidang, di antaranya bidang teknologi dan pendidikan. Pembelajaran berbasis TIK membuat mahasiswa harus memahami literasi digital. Kemampuan literasi digital berperan dalam mengembangkan pengetahuan sehingga dapat mendorong keingintahuan dan kreativitas mahasiswa. Dalam menunjang kegiatan pembelajaran daring misalnya, diperlukan kemampuan dalam menggunakan teknologi agar dapat diakses dengan mudah. Pada abad 21 ini banyak sekali aspek yang tidak dapat dilewatkan, di antaranya pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau information and communication technology (ICT). Perkembangan TIK berlaku pada seluruh aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, komunikasi sosial, politik hingga pendidikan. Teknologi berkembang cukup pesat, tidak hanya pada bidang pendidikan umum, tetapi untuk pendidikan khusus, seperti halnya dalam pembelajaran. Sudah menjadi hal biasa ditemukan proses pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi.

Adanya keterkaitan anatara pendidikan serta teknologi yang mengakibatkan sekarang pendidikan mempergunakan sistem e-learning. Sistem ini tidak mengharuskan siswa dan guru untuk bertemu secara langsung atau tatap muka melainkan guru dan siswa dapat menggunakan teknologi canggih seperti laptop, internet, serta gawai. Sistem ini masih memerlukan pembenahan agar dapat menyesuaikan dengan kondisi zaman serta mampu mengadopsi pendidikan karakter untuk para pemuda saat ini. Kemahiran, pengetahuan. serta budi pekerti dalam memanfaatkan media digital serta internet merupakan literasi digital yang dikemukakan oleh Calvani dan Cartelli. Seseorang yang mempunyai kemahiran dalam mengidentifikasi, mengelola, mengevaluasi, mengintegrasikan, mensintesis serta menganalisis sumber daya digital merupakan gambaran seseorang yang paham mengenai literasi digital menurut Martin. Terdapat tiga aspek dalam literasi digital yang dapat dipahami yaitu penggunaan digital, transformasi digital, serta kompetensi digital (Benaziria, 2018). Sederhananya media digital terdiri dari berbagai bentuk atau wujud informasi sekaligus seperti tulisan, suara, serta gambar yang dapat dirasakan oleh manusia.

Adanya kegiatan literasi digital disekolah dalam dunia pedidikan memiliki tujuan serta manfaat bagi membangun serta meningkatkan karakter peserta didik di era digital. Dalam membangun karakter peserta didik perlunya dilakukan kegiatan literasi digital, dengan cara memanfaatkan platform digital seperti youtube untuk menonton konten-konten yang telah di siapkan oleh pendidik yang nantinya akan ditonton oleh para peserta didik, selanjutnya dalam kegiatan literasi digital ini tidak hanya kegiatan menonton saja tetapi terdapat kegiatan interaksi yang mengajak siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan diadakannya kegiatan literasi digital adalah untuk membangun motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar, meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir secara kreatif, serta meningkatkan kepaduan antara peserta didik dan para pendidik. Sehingga, nantinya akan terbentuk para penerus bangsa yang mampu untuk bersaing di era digital saat ini.

Begitu pentingnya literasi digital dalam dunia pendidikan. Bahwasannya literasi digital yang digaung-gaungkan tersebut memang memiliki sejumlah manfaat yang akan sangat baik jika diterapkan. Berikut adalah beberapa dampak literasi digital terhadap pendidikan di era digital,

  • Mendukung Kemajuan Pendidikan

Salah satu alasan pertama mengapa keterampilan literasi digital penting adalah karena meningkatnya penggunaan teknologi dalam pendidikan. Penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran telah berkembang dalam 15 tahun terakhir, dengan platform teknologi seperti komputer, tablet, dan internet menjadi semakin menonjol di sekolah dan universitas. Siswa dengan keterampilan literasi digital akan lebih nyaman dan percaya diri dalam platform pembelajaran ini, sementara mereka yang tidak memiliki keterampilan literasi digital mungkin kemajuannya terhalang oleh ketidakmampuan atau kurangnya kepercayaan diri dalam menavigasi teknologi terkait. Selain itu, dengan sebagian besar penilaian negara standar yang dikelola secara online, semakin penting bahwa siswa memiliki kepercayaan diri untuk fokus pada materi yang dipertanyakan daripada diperlambat atau terganggu dengan menggunakan teknologi untuk ujian.

  • Tingkatkan Keamanan Online

Risiko online sangat kompleks dan selalu berubah, dengan individu atau kelompok jahat terus menemukan dan menciptakan cara baru untuk memanfaatkan orang lain. Meskipun literasi digital tidak dapat mencegah siswa menghadapi tantangan keamanan online, literasi digital dapat memberdayakan mereka dengan pengetahuan, alat, proses, dan sumber daya penting untuk membantu melindungi keamanan dan privasi mereka sebanyak mungkin.

  • Memahami Tanggung Jawab Digital

Seiring dengan keamanan online, literasi digital juga mengajarkan tanggung jawab digital, yaitu kemampuan untuk mengkonsumsi dan mengkomunikasikan informasi secara etis secara online. Peningkatan ketergantungan teknologi menghadapkan siswa pada tantangan yang terkait dengan hak cipta dan plagiarisme, cyberbullying, memeriksa sumber informasi, dan berinteraksi secara bertanggung jawab dengan orang lain. Keterampilan literasi digital membantu siswa menguasai kemampuan mereka untuk memahami dan menavigasi tantangan ini secara efektif, menjadikan mereka warga digital yang lebih bertanggung jawab.

  • Meningkatkan Peluang Sosial

Entah suka atau tidak, semakin banyak interaksi sosial terjadi secara online. Di satu sisi, literasi digital berperan untuk dapat bersosialisasi dengan orang-orang di luar wilayah terdekat Anda. Di mana persahabatan dan bahkan hubungan keluarga dulu bergantung pada komunikasi yang lambat, penggunaan teknologi menghilangkan hambatan lokasi dalam hal sosialisasi.

Namun, dunia peluang sosial yang terbuka ini juga menghadapkan orang-orang – terutama kaum muda – pada skenario sosial yang berbahaya. Menguasai keterampilan literasi digital memungkinkan siswa untuk terhubung dengan orang lain secara online sambil melindungi informasi dan keamanan mereka.

  • Meningkatkan Kesetaraan Digital

Kesetaraan digital juga membantu menjembatani kesenjangan digital. Bahkan dengan berkembangnya teknologi di rumah tangga dan lembaga pendidikan, masih ada jumlah pekerja minoritas yang tidak proporsional dengan keterampilan literasi digital yang terbatas. Dengan menjadikan literasi digital sebagai prioritas dalam pendidikan, institusi dapat membantu meningkatkan literasi digital di antara kelompok yang kurang terwakili, membantu meningkatkan keterampilan para siswa ini sehingga mereka dapat meningkatkan peluang karir di masa depan.

  • Mendukung Keterampilan Seumur Hidup

Sementara teknologi selalu berubah, yayasan literasi digital memberdayakan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat diterapkan pada berbagai jenis teknologi sekarang maupun di masa depan. Misalnya, mempelajari konsep dasar seperti input/output, operasi aplikasi, membedakan perangkat keras dan cara menggunakannya, dll., Dapat memberikan pengetahuan dasar yang dapat ditransfer yang dapat diterapkan pada teknologi baru dan yang sedang berkembang.

Cara Meningkatkan Literasi Digital Dalam Dunia Pendidikan

  • Memperkenalkan dan memahami platform literasi digital, yaitu guru harus memahami platform literasi digital dan bagaimana menggunakannya untuk membantu siswa.
  • Memperdalam ilmu literasi digital, yaitu dengan memperdalam ilmu literasi digital, akan memberikan efek positif dalam jangka waktu yang sangat lama ke depannya.
  • Membantu siswa memahami konsep dasar literasi digital, seperti input/output, operasi aplikasi, dan penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Memperkenalkan kebiasaan membaca sejak dini, yaitu membantu siswa menjadi lebih terbiasa membaca dan memperluas wawasan.
  • Menyelipkan literasi digital dalam kurikulum pendidikan formal, yaitu mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah.
  • Mendorong pengembangan literasi digital, yaitu mendorong pengembangan literasi digital di sekolah dan masyarakat.

Literasi digital memiliki dampak positif yang signifikan dalam pembelajaran, seperti membantu proses pembelajaran, membedakan sumber- sumber belajar yang benar, dan membuka peluang bagi guru agar lebih produktif dalam menciptakan media ajar digital. Namun, terdapat tantangan yang harus dihadapi, seperti keterampilan yang diperlukan guru untuk menguasai kemampuan mengoperasikan perangkat digital dan lunak, serta keterampilan kompleks seperti keterampilan memproduksi, keterampilan photovisul, keterampilan hipertekstualitas, keterampilan mengevaluasi informasi, dan keterampilan socio- emosional. Selain itu, ada masalah yang dihadapi, seperti belum meratanya tingkat adopsi TIK di Indonesia dan belum berimbang antara masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan pedesaan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kebijakan untuk mendorong literasi digital yang masif, seperti memasukkan kurikulum literasi digital di sekolah dasar, aturan terkait misinformasi pada platform media sosial, dan perlindungan data.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, D. A., Hamid, S. I., Annisa, F., Oktafianti, M., & Genika, P. R. (2021). Menumbuhkan               karakter siswa melalui pemanfaatan literasi digital. Jurnal Basicedu, 5(6), 5249-5257.

Herawan, E. (2022). Literasi Numerasi Di Era Digital Bagi Pendidik. In Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung IV (Vol. 3, No. 1).

Naufal, H. A. (2021). Literasi digital. Perspektif, 1(2), 195-202. https://map.fisip.undip.ac.id/literasi-digital-dan-urgens

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

95 − 94 =