PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL ANAK

Ari Tri Prasetiyo

NIM : 6101421139

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Email : aritriprasetya2@students.unnes.ac.id

Abstrak

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Teknologi tercipta untuk memudakan aktivitas manusia menjadi lebih mudah. Jika berbicara mengenai teknologi tentu tidak bisa dipisahkan dari keidupan manusia. Selama masih ada peradapan manusia teknologi akan terus ada dan terus berkembang lebih pesat. Teknologi yang sedang ramai dibicarakan saat ini dan kebanyakan orang menggunakanya yaitu media sosial. Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. TIK sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal perkembangan TIK. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Sedangkan media sosial hadir Pada awal tahun 1978 dari penemuan sistem papan buletin yang ditemukan oleh Ward Christensen dan Randy Suess.

Media sosial kini digunakan oleh semua kalangan dari usia berapapun baik anak-anak hingga orang dewasa kini menggunakannya. Banyak tujuan orang menggunakan media sosial beberapa diantaranya yaitu digunakan hanya untuk bersenang senang, hiburan, tuntutan pekerjaan, media pembelajaran, hingga berbisnis di media sosial pun bisa. Di media sosial orang dapat dengan bebas berpendapat dan membagiakan aktivitas dan opninya ke publik melalui akunya sendiri, dan postingan kita juga dapat dilihat oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Seingga kita pun juga dapat dengan bebas mengomentari postingan atau pendapat orang lain melaui publik dan privat. Tetapi dewasa ini banyak orang malah salah dalam menggunakan media sosial ini bukanya untuk hal yang positiv malah digunkana untuk al yang negatif seperti menyebar kebohongan, kebencian, dan mengajak orang ke hal-hal yang tidak benar. Oleh karena itu di dalam artikel ini saya akan membahas pengaruh media sosial pada mental anak-anak.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Bahaya Penggunaan Internet di Kalangan Anak-anak

Penggunaan internet memberikan banyak kenyamanan bagi masyarakat. Bekerja online, belajar, atau mengakses hiburan dimungkinkan dengan menggunakan internet. Penggunaan internet dapat meningkatkan kesejahteraan sosial anak. Namun, ada beberapa ancaman seperti cyberbullying, pencurian identitas, pornografi, dll. Anak-anak harus diajari bagaimana menghindari perilaku berisiko secara online. Kesadaran keamanan siber dapat ditingkatkan dengan pelatihan literasi digital. Program kesadaran keamanan siber baik untuk diberikan kepada anak-anak dalam menghindari phishing, pornografi, cyberbullying, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi. Anak-anak harus diajari cara menjaga kata sandi mereka tetap aman dan pribadi. Mereka juga harus lebih berhati-hati saat bermain game online (Barros & Lazarek, 2018).

Peningkatan waktu menggunakan gadget dan komputer diteliti dapat meningkatkan masalah kesehatan mental di antara anak-anak muda. Hal ini terkait dengan peningkatan screen time. Kemungkinan alasan mengapa media telepon, komputer, dan internet menimbulkan reaksi depresi lebih berat dari televisi adalah karena televisi bersifat pasif dan konsumptif. Di sisi lain komputer dan teknologi internet lebih bersifat interaktif dan interpersonal (Tang et al., 2021). Dalam hal ini, penggunaan media sosial berlebihan menyebabkan efek kesepian, terutama bagi orang yang kurang memiliki banyak teman. Media sosial terkadang bisa disalahgunakan sebagai ajang perbandingan dan mencari unpab balik (feedback). Feedback yang dimaksudkan itu adalah mencari jempol maupun like, atau dukungan (komentar) dari teman. Anak-anak mudah merasa bahwa dirinya kurang baik dan di bawah standar dibandingkan teman-temannya yang lebih bercahaya dalam media sosial. Seingga jika jumlah jempol atau orang yang menyukai postingannya tidak sesuai arapan akan menimbulkan perasaan merasa kurang pada diri sendiri dan merasa bawa dirinya tidak lebih baik dari orang lain. Tentu al ini akan menjadi permasalahan mental bagi anak.

  • Pentingnya Kesadaran Keamanan Siber

Anak-anak dan remaja umumnya kurang memperhatikan kesehatan mental mereka. Kecemasan dan stress mereka sering terabaikan karena kurang memiliki sistem dukungan mental. Orangtua umumnya memarahi mereka karena terus menggunakan gadget. Sebaliknya, di sisi lain anak-anak dan remaja tidak memiliki kegiatan lain selain bermain telepon genggam. Hal-hal inilah yang menyebabkan kecanduan menggunakan gadget semakin meningkat karena tidak ada kegiatan lain yang menggantikan menurut persepsi anak-anak dan remaja (Islam et al., 2022). Penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara screen time dan kesehatan psikologi anak-anak dan remaja membawa hasil yang mengejutkan. Penelitian yang dilakukan oleh Twenge & Campbell (2018) melibatkan 40.337 sampel dari anak-anak berusia 2-17 tahun di Amerika Serikat pada tahun 2016. Screen time yang dimaksud adalah menggunakan telepon genggam, komputer, alat elektronik, permainan elektronik, dan TV. Penggunaan alat tersebut di atas satu jam akan menurunkan rasa ingin tahu, kemampuan kontrol diri, sulit bergaul, kondisi emosional tidak stabil, serta sulit berkonsentrasi. Bahkan kondisi di atas juga disertai dengan depresi jika anak-anak menggunakan waktu screen time sebanyak 7 jam sehari. Keadaan ini lebih memburuk jika dialami oleh anak-anak remaja (Twenge & Campbell, 2018).

METODE

Tulisan ini merupakan tinjauan pustaka naratif. Artikel diambil dari Google Scholar. Kriteria inklusi adalah artikel review dan penelitian. Kriteria eksklusi adalah artikel yang belum dilakukan peninjauan oleh rekan sejawat dan artikel teks lengkap yang tidak tersedia. Artikel dibaca dua kali untuk mengurangi bias. Artikel yang dipilih diringkas dan dinarasikan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Literasi Digital

Literasi digital merupakan kemampuan dalam menggunakan berbagai teknologi informasi dan unutk mengkomunikasikan informasi secara kognitif dan teknikal.6 Literasi Digital merupakan sebagai kecakapan yang dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbagai bentuk sumber informasi yang sangat luas, sehingga mampu ditampilkan melalui komputer7 UNESCO mengemukakan literasi digital merupakan sebuah kecakapan yang tidak hanya melibatkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi, namun dalam kemampuan dalam bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dapat berpikir kritis, kreatif serta inspiratif sebagai kompetensi digital. Untuk mendukung dalam pengembangan Digital menurut Douglas A.J. Belshaw ; 1). Kultural, yaitu suatu pemahaman dalam berbagai jenis konteks pengguna dunia digital. 2). Kognitif, yaitu penilaian dalam suatu konten. 3). Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual. 4). Komunikatif, memahami cara kerja dan komunikasi di dunia digital. 5). Kepercayaan diri dan bertanggungjawab. 6). Kreatif, menciptakan hal baru dan melakukannya. 7). Kritis dalam menyikapi suatu konten dan dapat bertanggungjawab secara sosial.

  • Manfaat Literasi Digital

Manfaat dari literasi digital yaitu untuk menghemat waktu, memudahkan dalam berkomunikasi, berkaktivitas, memudahkan untuk selalu terhubung satu sama lain, memudahkan dalam mengaksesinformasi, membantu dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Selain memudahkan dalam informasi juga dapat memberi pengalaman baru dalam dunia maya. Sebagai pengguna harus bijak dalam menggunakan media literasi yaitu untuk mencegah adanya Cyber crime.

  • Media Sosial yang Sering Digemari Anak

Anak-Anak dan juga remaja tentu banyak yang menggunakan media sosial. Misalnya seperti Instagram, Youtube, Line, dan lain senagainya. Alasan media sosial tersebut banyak digemari anak-anak dan remaja adala sebagai berikut.

  1. Di lingkungan anak tersebut atau temannya banyak yang menggunakan media sosial tersebut.
  2. Media sosial tersebut mempunyai fitur yang memungkinkan anak untuk dapat berkomentar dan berbagi media seperti foto dan vidio jadi terliat menaik bagi mereka.
  • Psikologi Anak

Menurut ahli Psikologi, pada usia 0-8 tahun dapat menentukan perkembangan potensi pada anak. Usia ini sering disebut dengan usia emas (The Golden Age) yang hanya sekali dan tidak akan terulang kembali. Pada masa periode ini yang disebut dengan periode kritis atau periode sensitif yang mana kualitas perangsangan harus dapat di atur sebaik-baiknya. Teknologi yang semakin berkembangan akan sulit untuk dibendung. Anak akan lebih egois di banding dengan anak yang tidak mempunyai media sosial, karena banyak dari jejaring sosial yang akan menimbulkan dampak negatif yang akan membuat anak lebih mementingkan dirinya sendiri, mereka tidak akan peduli dengan orang yang ada di sekelilingnya sehingga sulit untuk bersosialisasi. Pengaruh negatif yang akan terjadi pada anak adalah mereka akan dengan mudah terbawa suasana hat, terpancing dengan hal-hal yang negatif yang ada di media sosial. Yang akan membuat mereka akan depresi yang berlebihan terhadap media sosial. Dalam hal ini pastinya berhubungan dengan literasi digital yang dapat mempengaruhi psikologis anak. anak akan udah menghina, menyudutkan, bahkan mereka akan merendahkan orang lain. Kebiasaan ini akan merusak anak, apalagi mereka menonton kontten-konten yang kurang mendidik.

  • Dampak Negatif dan Positif Media Sosial Bagi Anak

Dampak Negatif

Kebanyakan anak menggunakan media sosial utnuk mengisi waktu luangnya, terkadang secara tidak sadar mereka membagikan kehidupan pribadinya di media sosial. Hal ini akan menjadi dampak negatif bagi anak karena mereka lebi nyaman bercerita di media sosial atau orang lain dibanding dengan orang terdekatnya sendiri seperti keluarga. Hal ini lah yang mungkin akan menjadikan jarak antar dirinya dengan keluarga. Meskipun di sekitar mereka seharusnya dekat malah menjadi terciptanya jarak diantara mereka. Jika dilih dari mentalnya dampak negatif dari media sosial adalah anak menjadi muda tersinggung dengan komentar orang lain.

Dampak Positif

Dampak positif pada media sosial merupakan suatu penemuan pada perkembangan pembelajaran anak. Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) merupakan salah satu teknologi yang memperkenalkan teknologi yang secara dini kepada anak Indonesia, dalam program tersebut anak diinginkan untuk dapat terlibat aktif sehingga dapat memberikan stimulus kepada anak dalam pengembangan problem solving, kreativitas, dan inovasi dalam teknologi dan juga mengembangkan keterampilan berpikir pada anak.

KESIMPULAN

Literasi digital merupakan era globalilasi yang yang berkembang pesat dalam teknologi. Di zaman yang sudah maju ini setiap masyarakat mudah untuk memperoleh informasi dengan cepat dan konten-konten yang bermunculan di media sosial. Sebab itu banyak penyimpangan yang muncul dari media sosial ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan teknologi, terutama pada anak-anak yang di bawah umur 13 tahun. Banyak kontenkonten kekerasan dan pornografi sehingga itu dapat mempengaruhi psikis anak-anak. dalam hal ini peran orangtua sangat penting dalam mengawasi anak-anak di rumah ketika menggunakan media sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Barros, M. J. Z. De, & Lazarek, H. (2018). A Cyber Safety Model for Schools in Mozambique. Proceedings of the 4th International Conference on Information Systems Security and Privacy (ICISSP 2018), 1, 251–258. https://doi.org/10.5220/0006573802510258

Caratiquit, K. D. (2022). Mediating effects of protective factors on COVID-19 anxiety and academic performance of K to 12 Filipino Learners: A PLS-SEM analysis with WarpPLS. Journal of Social, Humanity, and Education (JSHE), 2(3), 225–243.

Giannakas, F., Kambourakis, G., Papasalouros, A., & Gritzalis, S. (2016). Security Education and Awareness for K-6 Going Mobile. International Journal of Interactive Mobile Technology, 10(2), 41–48.

Yuliana, Y. (2022). Pentingnya Kewaspadaan Berinternet untuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja (The Importance of Internet Vigilance for the Mental Health of Children and Adolescents). Jurnal Ilmu Medis Indonesia (JIMI), 2(1), 25-31.

Sulidar Fitri, “Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial Anak,” NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 1, no. 2 (2017): 118–123.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 + 5 =