Implementasi Nilai Toleransi Dalam Aspek Kehidupan Melalui Literasi Digital

Satria Bintang Cahya (7101421225)

Berbicara mengenai toleransi, sebenaranya mengacu pada tingkat kesadaran masing-masing individu dalam memandang setiap individu bahwa kita semua itu sama. Artinya, setiap manusia adalah sebuah penciptaan dari suatu yang mempunyai kuasa penuh atas kehidupan ini. Jadi, apa yang harus dibedakan?. Banyak orang menerapkan paham etnosentrisme, menganggap bahwa segala aspek yang terdapat dalam kehidupan diri sendiri lebih baik dibandingkan dengan kehidupan orang lain.

Toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerare yang berarti menanggung, menerima dengan sabar, dan membiarkan. Akan tetapi, manusia menerapkan standarisasi dalam kehidupannya. Sehingga menyebabkan pandangan bahwa orang yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan adalah orang yang kedudukannya tidak sesuai dengan dirinya. Ketidaksesuaian tersebut menimbulkan hierarki atas status sosial seseorang. Seringkali, hierarki tersebut memberikan kewenangan yang semena-mena untuk mendorong perilaku atau tindakan yang kurang mengenakkan terhadap orang yang tingkatannya berada dibawah orang tersebut.

Itulah mengapa toleransi sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Manusia memiliki hak yang sama untuk hidup. Walaupun mungkin, aktivitas atau kegiatan untuk keberlangsungan hidupnya berbeda-beda. Karena, Saya percaya dengan hari pengadilan itu ada. Biarlah manusia dengan segala tindakannya memperoleh penanggungannya masing-masing. Tapi setidaknya di dalam kehidupan dunia ini, manusia mempunyai kesadaran dalam berpikir dan bertindak agar tidak menyimpang dari nilai moral.

Adanya perkembangan teknologi, sangat memungkinkan manusia melakukan interaksi dengan memanfaatkan kecanggihan dari teknologi yang membantu menyelesaikan pekerjaan manusia. Seperti sekarang ini, banyak manusia yang mengakses media sosial dalam teknologi untuk menyampaikan informasi, menemukan informasi, melakukan komunikasi, dan kepentingan-kepentingan tertentu. Untuk itu, manusia dapat memulai menerapkan sikap toleran dari hal kecil yang mungkin mereka anggap remeh. Dengan media sosial, manusia dapat mengedepankan sikap saling menghargai, menghormati, bahkan mendorong manusia lain untuk mengubah pola pikir menjadi toleran. Adanya toleransi, menimbulkan kedamaian dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya ujaran kebencian dan memperoleh pengakuan atas orang lain. Menurut saya, hal tersebut tidak penting. Yang penting adalah bagaiamana dengan segala bentuk kebijaksanaan yang kita miliki mampu untuk memanusiakan manusia.

Contoh sikap toleransi yang dapat diimplementasikan dalam media sosial, antara lain sebagai berikut:

  1. Saling menghargai dan menghormati aktivitas orang lain dalam bermedia sosial
  2. Tidak menggangu aktivitas orang lain dalam menggunakan media sosial
  3. Tidak menimbulkan ujaran kebencian dan perpecahan antar perbedaan
  4. Menghargai pendapat dan berkomunikasi dengan baik
  5. Bijak menggunakan media sosial untuk hal-hal yang bersifat positif

Konsep toleransi sangat luas, meliputi agama, kebudayaan, adat istiadat, suku, ras, bahasa, dan bangsa. Berperilaku baik terhadap manusia yang mempunyai keadaan berbeda dengan kita, sebetulnya sudah cukup untuk mengimplementasikan sikap toleransi. Tidak memaksakan kehendak orang lain juga merupakan bentuk sikap toleransi yang berkaitan dengan hak asasi manusia.

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi

Link Video Penjelasan : https://youtu.be/26qIUTkq7Hs

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

80 − = 76